Dibalik Awarding Lingkungan Hidup 2018 di Kabupaten Lamongan – Di penghujung tahun 2018, tepatnya pada Minggu pagi tgl 30 Desember 2018 di sebelah timur alun-alun Lamongan, Pemerintah Kabupaten Lamongan memberikan piala dan penghargaan kepada institusi yang berhasil dalam pengelolaan lingkungan selama tahun 2018. Piala dan Penghargaan tersebut diberikan berkat inisiatif dan partisipasi instansi-instansi dan masyarakat Kabupaten Lamongan dalam pengelolaan lingkungan hidup di wilayahnya masing-masing.
Piala dan Awarding Lingkungan Hidup diberikan langsung oleh Bapak Fadeli selaku Bupati Lamongan di atas panggung dan disaksikan oleh ribuan masyarakat yang hadir di lokasi tersebut. Pada kegiatan tersebut terdapat 20 kategori yang dinilai. Masing-masing kategori terdapat banyak sekali pemenangnya. Jumlahnya lebih dari 200 pemenang. Para pemenang dalam setiap kategori dipanggil satu persatu dan naik ke atas panggung.
Diantara deretan nama-nama pemenang Award Lingkungan Hidup Lamongan, nama Desa Pucangro Kecamatan Kalitengah paling banyak disebut. Hal itu tentunya tidak mengherankan karena ada 15 penghargaan yang berhasil di bawa pulang oleh masyarakat Desa Pucangro. Saya sendiri yang menjadi bagian dari masyarakat desa Pucangro turut bangga dan bahagia kala mendengar nama Desa Pucangro seringkali disebut diatas panggung. Walaupun Permasalahan Banjir Di Desa Pucangro masih terus melanda setiap tahun, namun Awarding Lingkungan Hidup yang diterima tahun ini membuktikan bahwasanya masyarakat Desa Pucangro dapat berkontribusi aktif terhadap kelestarian lingkunganya.
Para juara Awarding Lingkungan hidup
Mulai dari Kepala Desa, Ketua Bank Sampah hingga deretan Ketua RT di Desa Pucangro bergantian naik ke atas panggung. Seperti biasa, saya yang suka sekali mengabadikan moment-moment berharga standby di depan panggung guna mendapatkan hasil jepretan terbaik.
Selain Desa Pucangro Kecamatan Kalitengah, desa lainnya yang mendapatkan banyak penghargaan adalah Desa Sidorejo Kecamatan Deket, Kelurahan Sukorejo Kecamatan Lamongan, Kelurahan Sidoharjo Kecamatan Lamongan dan Kelurahan Made Kecamatan Lamongan.
Selain penghargaan untuk desa-desa yang menjadi penggerak lingkungan hidup, Award Lingkungan Hidup Lamongan 2018 juga memberikan penghargaan-penghargaan lain. Diantara kategori penghargaan yang diberikan saat Award Lingkungan Hidup Lamongan 2018 adalah sebagai berikut :
- Penghargaan K3L Green Office di tingkat instansi pemerintah, terbaik pertama diraih oleh kantor Inspektorat kabupaten Lamongan
- LGC kategori Comunity Center, terbaik pertama diraih oleh Kelurahan Deket Kulon Kecamatan Deket
- LGC kategori Kencana Kota, terbaik pertama diraih oleh Kelurahan Sidorejo Kecamatan Deket
- LGC kategori Kencana Desa, terbaik pertama diraih oleh Desa Pucangro Kecamatan Kalitengah
- LGC kategori Mandiri Kota, terbaik pertama diraih oleh Kelurahan Sidorejo Kecamatan Deket
- LGC kategori Mandiri Desa, terbaik pertama diraih oleh Desa Pucangro Kecamatan Kalitengah
- LGC kategori Maju Kota, terbaik pertama diraih oleh Kelurahan Sidoharjo Kecamatan Lamongan Kota
- LGC kategori Maju Desa, terbaik pertama diraih oleh Desa Pucangro Kecamatan Kalitengah
- LGC kategori Berkembang Kota, terbaik pertama diraih oleh Kelurahan Sukomulyo Kecamatan Lamongan Kota
- LGC kategori Berkembang Desa, terbaik pertama diraih oleh Desa Pucangro Kecamatan Kalitengah
- Penghargaan Bank Sampah Terbaik, terbaik pertama diraih oleh Desa Pucangro Kecamatan Kalitengah
- Penghargaan Program Kinerja Pengelolaan Lingkungan Hidup, terbaik pertama diraih oleh PT Dok Pantai Lamongan
- Penghargaan Laporan RKL RPL Terbaik, terbaik pertama diraih oleh Rumah Sakit Muhammadiyah Lamongan
- Penghargaan Kampung Proklim Nasional, terbaik pertama diraih oleh Desa Sidorejo Kecamatan Deket
- Desa Berseri kategori Mandiri, terbaik pertama diraih oleh Desa Sidorejo Kecamatan Deket
- Desa Berseri kategori Madya, terbaik pertama diraih oleh Desa Pucangro Kecamatan Kalitengah
- Desa Berseri Kategori Pratama, terbaik pertama diraih oleh Desa Deket Wetan Kecamatan Deket
- Sekolah Adiwiyata Mandiri, terbaik pertama diraih oleh SMA NEGERI 2 Lamongan
- Sekolah Adiwiyata Nasional, diraih oleh SDN Tambakrigadung
- Sekolah Adiwiyata Propinsi, diraih oleh SDN Kepatihan
Disamping 20 kategori diatas, masih ada kategori LGC tingkat perintis yang diberikan pada Ketua RT yang berpartisipasi dalam program Lamongan Green And Clean Lamongan 2019 dan masuk dalam kategori perintis. (Baca juga : Berbagai Syair Lagu Untuk LGC)
Banyaknya penghargaan yang diberikan pemerintah Kabupaten Lamongan pada institusi yang mau dan berkomitmen dalam pengelolaan lingkungan hidup tersebut diharapkan dapat memberi energi positif bagi pengelolaan lingkungan hidup di Kabupaten Lamongan dan dapat mengurangi kerusakan di Bumi ini. Harapan kedepan semoga para penerima penghargaan terus konsisten dalam mengabdikan hidupnya untuk pelestarian lingkungan dan mewujudkan pengelolan lingkungan yang bersih, sehat dan bebas dari sampah.
Kreasi Instansi Dari Plastik dan Bahan Bekas Lainnya
Spesial pada kegiatan Awarding Lingkungan Hidup 2018 Kabupaten Lamongan kemarin, terdapat deretan stand-stand kecil dari berbagai sekolah di Kabupaten Lamongan. Stand-stand tersebut memajang hasil kreasi karya siswa-siswinya yang berhasil membuat barang bekas menjadi sesuatu yang berguna. Yang paling menarik perhatian tentunya adalah kostum-kostum indah yang terbuat dari berbagai bahan yang sebelumnya belum pernah terpikirkan oleh saya.
Ada gaun yang dibuat dari kresek yang dibentuk sedemikian rupa sehingga sangat cantik dipandang. Ada pula gaun yang dibuat dari daun-daun kering yang dirangkai dan membentuk sebuah baju pesta. Selain itu ada bahan karung, sachet bekas, sedotan dan lain-lain yang juga tak kalah menawan. Benar-benar kreatif pokoknya. Hal ini bisa jadi sumber inspirasi bagi semuanya, terutama buat saya sendiri. Bayangan saya nanti di Lomba LGC selanjutnya, kader lingkungan di sekitar tempat tinggal saya bisa membuatnya.
Sampah di Awarding Lingkungan hidup
Hal yang amat disayangkan pasca penyelenggaraan Awarding Lingkungan Hidup 2018 kemarin adalah banyaknya sampah yang bertebaran di lokasi kegiatan. Ketiadaan tempat sampah di sekitar lokasi membuat masyarakat yang hadir membuang sampah makanannya secara sembarangan. Memang ada sih yang rela menyimpan dan membawa pulang sampahnya, namun jumlahnya amat sedikit. Di akhir acara, sampah masih berserakan dimana-mana.
Pemerintah Kabupaten Lamongan khususnya instansi yang terkait pada perhelatan selanjutnya diharapkan memikirkan hal tersebut. Minimal menyediakan tong-tong sampah yang mumpuni di berbagai titik lokasi berkumpulnya masyarakat yang hadir. Masalah sampah adalah masalah klasik, jangan sampai perhelatan awarAwar Lingkungan Hidup seperti ini hanya bagus di atas kertas saja namun tidak menyentuh masyarakat secara baik dan benar.
ternyata di Lamongan sudah ada kampung proklim ya, sayange ga masuk daftar buat lomba kemarin, hehe. Aku pernah dengar ada desa di kec. deket yang pengelolaan sampahnya bisa dipakai buat bayar BPJS warga. Atau tingkat kecamatan ya, camatnya pernah dipanggil ke kabupaten.
Sayang betul, acara apa saja selalu dipenuhi sampah setelahnya. Jadinya kontraproduktif dengan spirit acara. Moga ke depan bisa lebih baik. Bisa disediakan tong sampah lebih banyak, plus pengunjung bisa lebih bijak.
Aq juga baru tau ada kampung Proklim di Lamongan, nanti kalau ketemu kita bisa diskusikan hal ini