Membuat Paspor Baru di Bojonegoro dan BG Junction Surabaya

Postingan ini merupakan hasil pengalaman pribadi membuat paspor baru yang pendaftarannya dilakukan secara online, tapi perekamannya dilakukan di Unit Imigrasi Bojonegoro dan Mall BG Junction Surabaya. Lha kenapa ada 2 tempat? Emang seribet apa sih pengurusannya? Terus Giman Dengan Biayanya? Daripada penasaran, simak nih ulasannya.

Pengalaman Membuat Paspor Sendiri

Awal Mula Membuat Paspor Sendiri

Berawal dari kakak saya bersama suaminya yang ingin Umroh di akhir tahun ini. Saya diminta untuk cari tahu tata cara pembuatan paspor terkini yang biayanya tidak mahal. Gak pakai agensi atau calo juga.

Berhubung sebelumnya tidak pernah mengurus dokumen kayak gini, search Google menjadi langkah pertama yang saya lakuka. Tapi ternyata, pencarian saya tidak memuaskan. Ada banyak versi yang disajikan. Mungkin karena beda tempat dan juga waktu postingan, sehingga bikin bingung.

Ketika tanya tetangga dan kerabat yang pernah bikin paspor buat Umroh, mereka mengatakan kalau dulu lewat jasa calo dan travel. Biayanya sekitar 1,5 jutaan (ada yang lebih). Segala sesuatu diuruskan dan mereka tinggal datang ke Kantor Imigrasi buat perekaman.

Kalau yang seperti itu, saya sendiri kurang suka. Disamping terlalu mahal, juga ingin merasakan sendiri pengalaman bikin paspor. Nantinya pengen bantu orang yang mau bikin paspor juga. Sampai akhirnya saya menemukan jawaban cara membuat paspor terbaru dari hasil tanya di Grup Ning Blogger Surabaya.

Grup ini berisi para ibu-ibu dan remaja putri yang berprofesi sebagai Blogger dan Influencer di Surabaya. Kalau mau tanya apa saja, selalu ada yang memberi jawaban dan solusi. Terkadang ada postingan Blog juga yang disodorkan. Jadi seneng deh jadi bagian dari grup ini.

Dari mereka saya jadi tahu kalau pembuatan paspor sekarang harus daftar dulu via aplikasi. Dari aplikasi tersebut bisa memilih mau perekaman di Kantor Imigrasi mana. Tiap tempat, kuota antriannya berbeda-beda. Ada yang 2 mingguan ada yang hingga 2 bulan. Biayanya pukul rata ,baik untuk bikin baru maupun perpanjangan karena mati.

Nama aplikasinya adalah M-Paspor yang bisa diunduh di Playstore dan Appstore.

M-Paspor Aplikasi

Tanpa berlama-lama, sayapun mengunduh aplikasinya. Saya mengunduh menggunakan 2 ponsel. Satu buat kakak saya dan suami yang berencana untuk Umroh, dan satu buat saya gunakan sendiri, sekaligus berjaga-jaga kalau saya salah dalam pengisian aplikasi.

Sebenarnya sudah lama saya pengen punya paspor sendiri, biar kalau ada rejeki liburan bisa langsung meluncur. Kalo dapat hadiah Umroh juga bisa sat set. Mangkanya kesempatan ini gak boleh dilewatkan. Sambil menyelam minum air, sambil bantu bikin paspor untuk kakak juga bisa bikin untuk diri sendiri.

Membuat Paspor Sendiri Secara Online

Ketika aplikasi M-Paspor sudah terinstal di ponsel, langkah pertama yang saya lakukan adalah daftar dan login di aplikasi tersebut menggunakan email dan password. Setelah itu, dikirimi kode OTP lewat email yang didaftarkan.

Langsung isi kode OTP di kolom yang tersedia dan centang tanda setujui semua syarat dan ketentuan yang muncul di layar.

Pada bagian Beranda, klik tanda plus untuk pengajuan Permohonan. Di sana ada pilihan Permohonan Paspor Reguler dan Permohonan Paspor Percepatan. Untuk yang reguler, waktu perekamannya menyesuaikan jadwal dan kuota. Sementara untuk yang percepatan ini buat yang terburu-buru punya paspor dengan waktu 1 hari jadi,

Baik yang reguler maupun percepatan, prosesnya sama. Yang membedakan hanya pada biaya dan waktunya saja. Karena saya tidak terburu-buru, saya memilih Permohonan Paspor Reguler.

Setelah di klik, muncul kuisioner yang harus diisi.

Kuisioner 1 : Untuk Siapa permohonan paspor ini

  • Dewasa
  • Anak-anak (dibawah 17 tahun/belum memiliki KTP)

Saya pilih yang dewasa ✅

Kuisioner 2 : Lokasi Pembuatan/Pengambilan Paspor

  • Diarahkan untuk memilih lokasi yang terdekat.

Karena rumah saya ada di Lamongan, kantor Imigrasi yang muncul adalah Imigrasi yang berada di Jawa Timur. Kita bisa memilih sesuai dengan jarak terdekat atau sesuai keinginan. Saya memilih Kantor Imigrasi BG Juntion Surabaya untuk akun saya. Sedangkan untuk akun kakak, saya pilihkan di kantor Imigrasi Bojonegoro.

Kenapa berbeda? Karena saya ingin mendapatkan banyak pengalaman dari pembuatan paspor di berbagai tempat.

Khusus Kantor Imigrasi Juanda dan Perak, terdapat pilihan paspor biasa dan paspor elektronik. Untuk Kantor Imigrasi lainnya, hanya ada Paspor biasa saja. Biaya Paspor Elektronik lebih mahal, tapi tentunya memiliki berbagai kelebihan didalamnya.

Tata cara Pengisian M-Paspor

Kuisener 3 : Verifikasi KTP

Pada langkah ini perlu menyiapkan KTP asli buat difoto. Atau kalau sudah ada filenya di Hp bisa langsung diunggah. Ada pilihan ambil foto atau upload foto.

Setelah itu isi nama sesuai KTP, No NIK, tanggal lahir dan jenis kelamin. Pengisian yang salah akan ditolak sistem.

Kuisioner 4: Apakah Sudah Memiliki Paspor

  • Belum (belum memiliki paspor atau belum pernah mengajukan permohonan paspor
  • Sudah (mati, rusak, hilang)

Jika sudah pernah memiliki paspor atau pernah mengajukan permohonan paspor pada kantor Imigrasi tapi memilih belum, permohonan akan ditolak oleh sistem dan pembayaran hangus.

Karena baik saya maupun kakak belum pernah memiliki paspor, saya centang yang belum. Tapi kakak ipar sebelumnya sudah punya paspor, jadi pilihnya yang sudah. Nanti akan ada isian nomor paspor lama dan diminta untuk upload foto paspor lama tersebut.

Kuisioner 5 : Tujuan Membuat Paspor

  • Umroh
  • Wisata
  • Haji
  • Bekerja Formal
  • Pekerja Migran Indonesia
  • Belajar
  • Berobat

Pada pilihan ini saya klik wisata di akun saya, dan klik Umroh di akun kakak. Disesuaikan dengan kebutuhan.

Kuisioner 6 : Negara Yang Dituju

  • Masukkan Nama Negara yang dituju
  • Saya belum memiliki negara Tujuan

Karena saya belum punya tujuan, saya klik tanda centang di bawah. Untuk akun kakak yang sudah tahu tujuannya yakni Umroh, maka negara yang dituju saya klik Arab Saudi. 

Kuisioner 7 : Nama dan alamat Orang yang dituju di negara tujuan.

Kuisenor 8 : Tempat tinggal negara tujuan

Kuisioner 7 & 8 akan muncul jika memilih negara tujuan. Kalau memilih tidak tahu pada kuisioner 6, maka bagian kuisioner ini gak akan muncul.

Kuisioner 9 : Nomor Telepon Kerabat/Keluarga terdekat yang ada di Indonesia dan dapat dihubungi

Isian terdiri dari:

  • Nama
  • No Hp
  • Jenis kekerabatan. Bisa suami, istri, saudara, orang tua, keluarga/kerabat lainnya.

Kuisioner 10 : Identitas Pemohon

  • Terdiri dari Nama : sudah terisi otomatis.
  • Tempat lahir : harus diisi
  •  Tanggal lahir : terisi otomatis
  •  Jenis Kelamin : terisi otomatis

Unggah 2 Dokumen :

  • KK : wajib
  • Akte Kalahiran, Ijazah, Buju Nikah, Surat Baptis. pilih salah satu saja.

Untuk unggah bisa langsung memfoto dokumen atau ambil di file simpanan.

Kuisioner 11 : Data tambahan

  • Tanggal dikeluarkan KTP
  • Kewarganegaraan
  • Alamat Sesuai KTP
  • Provinsi Sesuai KTP
  • Kabupaten Sesuai KTP
  • Kecamatan Sesuai KTP
  • KODE pos : terisi otomatis
  • Alamat Sekarang

Kuisioner 12 : data tambahan

  • Pekerjaan
  • No telepon
  • Status Sipil : kawin, tidak kawin,cerai mati, cerai hidup
  • Nama Ibu
  • Kewarganegaraan Ibu
  • Alamat Ibu
  • Nama Ayah
  • Kewarganegaraan Ayah
  • Alamat Ayah

Isian opsional

  • Alamat pasangan
  • Nama Pasangan
  • Kewarganegaraan pasangan

Kuisioner 13 : Pilih Tanggal Kedatangan

Di form akan terlihat tanggal yang bisa dipilih untuk melakukan wawancara dan perekaman. Warna Pink menunjukkan kalau kuota di tanggal sudah penuh. Warna Hijau menunjukkan tanggal yang bisa dipilih. Semua Kantor Imigrasi libur di hari Sabtu dan minggu sehingga tanggal tersedia hanya di hari Senin hingga Jumat.

Pada tahapan ini bisa dilihat antrian di Imigrasi BG Junction yang saya pilih lumayan padat. Tanggal tersedia jaraknya 45 hari dari waktu ngisi form online. Sedangkan di Imigrasi Bojonegoro relatif lengang. Bisa pilih tanggal sesukanya. Antrian cuma 3 hari saja.

Di BG Juntion Surabaya, pelayanan hanya dibuka di Jam 10.00 WIB s/d 12.00 WIB saja. Sedangkan di Bojonegoro layanan dibuka mulai jam 08.00 hingga jam 15.00 WIB. Mungkin karena jam pelayanan yang berbeda inilah sehingga antriannya bisa cepat/lama.

Uni lt kerja Imigrasi Bojonegoro

Jika ingin mengetahui antrian di kantor Imigrasi lainnya dan mengubah lokasi pembuatan paspor, bisa dilakukan pada tahap ini. Klik ajah ubah lokasi. Di Kantor Imigrasi lainnya, antriannya berbeda-beda. Namun sepanjang saya menggunakan aplikasi ini, antrian kuota di Bojonegoro paling sedikit.

Setelah semua proses pengisian data dan berkas selesai, langsung muncul informasi permohonan paspor yang bisa diklik. Didalamnya ada informasi terkait tagihan dalam format file PDF. Di email juga akan dikirim kode billing pembayaran.

Biaya Pembuatan Paspor

  • Pembayaran paspor biasa Rp. 300.000
  • Pembayaran paspor elektronik : Rp. 650.000
  • Pembayaran paspor percepatan : Rp. 1.000.000

Bisa dibayar dengan M-Banking, ATM, Kantor Pos, Indomaret atau e-commerce dengan Kode : Pembiayaan Negara. Harus segera dilakukan pembayaran setalah submit karena hanya diberi waktu 2 jam saja. Jika tidak dibayar, akan dibatalkan secara otomatis oleh sistem.

Wawancara dan Perekaman Data Paspor

Langkah Lanjutan dari cara membuat paspor sendiri secara online adalah dengan datang ke kantor Imigrasi yang dipilih sesuai jadwal yang ditentukan. Jangan lupa untuk mencetak bukti pendaftaran yang bisa didownload di aplikasi M-Paspor.

Meskipun dalam aplikasi tertulis jam tertentu untuk kedatangan, tapi kita bisa datang di jam lainnya. Asalkan di hari dan tanggal yang sama.

Kakak saya di aplikasi mendapat jadwal di jam 11 siang. Tapi saat datang ke Imigrasi Bojonegoro jam 09.00, langsung diterima. Begitu juga ketika saya datang ke BG Juntion Surabaya jam 10.00, padahal di aplikasi jadwalnya jam 11.00, saya tetap dilayani.

Berkas yang harus dibawa saat datang ke kantor Imigrasi adalah :

  1.  Surat Bukti Pendaftaran yang dicetak
  2. Fotokopi KTP + aslinya
  3. Fotokopi KK + Asli
  4. Fotokopi Ijazah + Asli
  5. Bisa juga membawa Akta Kelahiran, Buku Nikah atau Surat Baptis yang asli dan fotokopi, jika tidak berkenan memberikan ijazah. Diserahkan satu boleh, diserahkan semuanya juga gak apa-apa.
  6. 6. Materai 10.000, 2 lembar jika keperluannya paspor Umroh, dan 1 lembar saja untuk paspor wisata.

Untuk alur wawancara serta perekaman di Bojonegoro dan Kantor Imigrasi BG Juntion agak berbeda.

Di Kantor Imigrasi Bojonegoro

Saat datang ke kantor Bojonegoro, kami disambut oleh resepsionis yang menanyakan keperluan dan mencocokkan surat-surat yang dimiliki. Setelah itu diminta untuk mengisi berkas bermaterai untuk diserahkan kembali ke resepsionis tersebut.

Dari meja resepsionis, berkas berpindah ke meja wawancara. Disini seorang bapak yang bertugas, menanyakan keperluan pembuatan paspor. Bapak tersebut sangat tegas dan pembawaannya lugas.

Jujur, saya agak dredeg waktu Bapak ini bertanya dan memberikan penjelasan. Untungnya saya hanya mengantar saja, gak ikut diwawancarai.

Kebetulan kakak saya yang akan Umroh dalam waktu dekat, tidak membawa surat rekomendasi dari travelnya. Kakak saya kemudian diminta untuk menyimpan nomer admin kantor Imigrasi Bojonegoro yang sudah di tulis di meja pewawancara.

Nanti jika sudah ada surat rekomendasi dari travel, suratnya harus difoto dan dikirimkan ke nomor tersebut. Waktu pengambilan paspor surat aslinya dibawa. Di informasi medsos kantor imigrasi yang saya baca, sekarang ini pembuatan paspor umroh atau haji tidak perlu surat rekomendasi, tapi ternyata di Bojonegoro berbeda. Hal ini yang membuat saya tidak mempersiapkannya terlebih dahulu.

Di lain waktu, saat saya mengantar kerabat yang bikin paspor wisata di Imigrasi Bojonegoro, kerabat saya tersebut juga diminta surat jaminan. Kebetulan kerabat saya mau ke Malaysia untuk mengunjungi adiknya, Saat wawancara, Bapak yang bertugas meminta copian paspor keluarga yang dikunjungi, Id card dan juga surat jaminan yang bermaterai Malaysia. Katanya sih supaya jelas dan terjamin saat di negeri orang. Karena gak bawa, diminta untuk memfoto dan mengirimkan ke nomor telepon yang disediakan. Nanti jika mengambil, aslinya harus dibawa.

Sebenarnya pengen sih tanya banyak hal buat nambah wawasan dan memperkaya tulisan saya, tapi karena saya gak trauma kalau ada yang berbicara dengan keras dan garang, jadi berapa pertanyaan yang ingin saya tanyakan langsung menguap begitu saja. Pilih diam dan memperhatikan saja.

Lepas dari meja wawancara, pemohon diminta untuk menunggu sebentar di kursi tunggu. Setelah itu namanya dipanggil untuk perekaman jari dan juga foto muka. Proses pembuatan paspor di Bojonegoropun selesai. Durasi waktu kedatangan hingga perekaman paspor baru hanya membutuhkan waktu 30 menitan saja.

Jika semua sudah selesai, paspor bisa diambil beberapa hari kemudian dengan membawa KTP asli pemohon dan berkas yang kurang. Batas minimal 4 hari kerja dan Maksimal 1 bulan.

Di Kantor Imigrasi BG Junction

Berbeda waktu ke Kantor Imigrasi Bojonegoro yang saya datangnya ramai-ramai. Di kantor Imigrasi BG Junction,  saya datangnya sendirian ajah. Karena memang sudah familiar dengan hawa Surabaya gak perlu ditemani.

Kantor pelayanan paspor BG Junction Surabaya

Kantor Imigrasi BG Junction buka jam 10.00 pagi, menyesuaikan dengan jam buka mall. Saya datangnya kecepetan jam 09.30 . Jadinya harus nunggu dulu di luaran Mall.

Letak Kantor Imigrasi BG Junction ada di lantai L1, jadi waktu mall buka saya langsung ke lift buat naik ke lantai tersebut. L1 itu bukan Lantai 1 lho… tapi kode lantai yang dimiliki oleh Mall Bg Junction. Di bawah L1 masih ada LG, LL, UG. Posisi kantornya cukup mudah diakses, ada di sebelah kiri lift.

Berbekal pengalaman pertama sebelumnya di Bojonegoro, saya langsung masuk ke Kantor Imigrasi BG Junction dengan membawa berkas-berkas yang dibutuhkan. Di dalam langsung disambut oleh mas-mas resepsionis yang meminta pemohon untuk berbaris antri.

Di resepsionis, saya di tanya keperluan dan kelengkapan berkas. Lalu diberi selembar kertas dan sampul yang harus diisi sendiri. Materainya ditempel di kertas tersebut. Isian hanya berupa Nama dan tujuan. Sampulnya diisi dengan nomor permohonan yang bisa dicopas dari surat permohonan aplikasi.

Setelah mengisi, kemudian antri lagi di Loket penyerahan berkas. Disini agak lama dikit, karena petugas mencocokkan data dalam KTP, KK dan Akta kelahiran. Apakah sama atau tidak. Saya melihat sendiri, petugasnya mengeja satu demi satu hurufnya, karena nama lengkap saya lumayan susah dieja. Banyak yang salah dalam kepenulisannya. Tapi Alhamdulillah semua dokumen saya, ejaannya sama, gak ada yang salah.

Beberapa menit kemudian, saya diberi nomer antrian dan diminta untuk menunggu di kursi yang disediakan. Kurang lebih 15 menit kemudian, nomor saya dipanggil. Saya masuk ke ruang perekaman data yang juga dijadikan tempat wawancara. Btw ruangnya beda dengan ruang tunggu.

Di ruangan ini petugasnya ramah banget. Saya ditanyai tentang tujuan pembuatan paspor dan rencana kapan ke tempat tujuan tersebut. Karena saya gak punya tempat tujuan, saya bilang saja kalau paspornya untuk persiapan saja. Siapa tahu nanti ada rejeki dadakan bisa ke luar negeri gratisan.

Kalau di cermati aneh sih jawaban saya ini, tapi setelah saya bilang kalau pekerjaan saya adalah blogger dan influencer, mas yang bertugas manggut-manggut. Mungkin pekerjaan kayak gini sudah biasa bagi orang Surabaya atau kota-kota besar.

Sebagai bahan verifikasi, masnya menanyakan alamat blog saya. Saya kasih nama blog yang sama dengan awalan nama saya dan satu blog anakan. Dianya scroll bentar dan akhirnya lanjut tahap berikutnya, yakni perekaman jari dan foto diri.

Saya sempat ijin ambil foto buat bahan tulisan di blog, masnya tidak berkenan. Sayapun menghormati. Sebagai gantinya,dia mempersilahkan buat tanya apa saja mengenai tata cara pembuatan paspor. Cukup puas sih dengan layanan yang diberikan ini. Fotonya ngambil di bagian luar saja.

Setelah semua proses dijalankan, mas petugas memberikan saya surat untuk pengambilan paspor. Lama waktu pengurusan paspor di BG Junction dimulai dari saat saya masuk mall hingga keluar ruang perekaman, sekitar 45 menit saja. Nanti paspor bisa diambil setelah 4 hari kerja. Saya datangnya hari Kamis, maka paspor bisa diambil Hari Rabu depannya.

Horeee…. Akhirnya saya punya PASPOR. Pengambilan paspor di BG Junction Surabaya, cukup membawa KTP asli dan surat pengantar yang diberikan petugas sebelumnya.

Ternyata membuat paspor sendiri itu mudah banget… Setelah sukses bikin sendiri, beberapa tetangga ada yang minta ditemenin buat bikin. Alhamdulillah, pengalaman saya bisa bermanfaat bagi orang lain.

Jika pembaca Blog Coretan Dari Desa ingin membuat paspor sendiri juga dan masih merasa bingung, bisa nyari info di medsos atau website resmi kantor imigrasi. Kalau masih ragu-ragu bisa juga tanya-tanya disini, barangkali bisa bantuin jawab.

Munasya

Blogger, Writer and Teacher Contact Person : email : sy4r0h@gmail.com Twitter : @Munasyaroh_fadh IG. : @Muns_Fadh

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Kembali ke atas
error: Content is protected !!