Komunikasi secara sederhana dapat dimaknai sebagai proses penyampaian informasi atau pesan dari satu orang ke orang lain melalui sarana tertentu dengan tujuan tertentu. Jenis komunikasi ada 3 yakni lewat tulisan, lisan dan verbal. Pada artikel ini, saya pengen membahas tentang perjalanan komunikasi dengan teman secara tertulis yang saya lakukan selama ini. Dari surat menyurat hingga chatingan.
Saya dulu bersekolah di salah satu Madrasah Aliyah (setingkat SMA) dalam komplek Pondok Pesantren. Teman-teman saya berasal dari berbagai daerah di Indonesia. Mulai dari Sumatera, Kalimantan hingga berbagai penjuru Pulau Jawa dari Jawa Timur hingga Jakarta. (Baca ulasannya di 8 momen berkesan saat SMA).
Setelah lulus sekolah, banyak yang pulang ke kampung halaman masing-masing. Agar tidak putus hubungan, berbagai cara dilakukan untuk saling berkomunikasi. Awalnya sih menggunakan surat menyurat, kemudian berlanjut lewat facebook dan seiring perkembangan teknologi masa kini, komunikasi antar teman menggunakan media chating whatsapp dan BBM
KOMUNIKASI LEWAT SURAT
Zaman saya lulus sekolah dulu belum Facebook, Twitter, Instagram, whatsapp, dan sosial media lainnya belum begitu populer. Adanya mungkin baru friendster, tapi hanya satu dua orang saja yang mempunyainya. Untuk komunikasi antar teman biasanya menggunakan surat menyurat atau pesan dari mulut ke mulut saja lewat telepon interlokal.
Anak zaman sekarang pasti sangat asing dengan kegiatan berkirim surat. Jika mereka ingin berkomunikasi dengan seseorang yang berada di tempat yang jauh, mereka cukup menggunakan SMS, Email, atau chatting melalui berbagai sosmed. Tak ada lagi kegiatan surat menyurat secara manual. Tidak ada lagi keseruan mengoleksi perangko atau kesenangan saat pak pos datang mengantarkan surat. Di masa sekarang menulis surat dipandang sebagai kegiatan yang tidak efisien, membuang-buang waktu dan tenaga, dan tentu saja sudah ketinggalan zaman.
Saat saya sekolah di Madrasah Ibtidaiyah (setingkat SD) dan Madrasah Tsanawiyah (setingkat SMP), Saya dulu punya beberapa sahabat pena yang berasal dari berbagai daerah di Indonesia. Ada yang dari Larantuka (NTB), dari Sulawesi, Kalimantan, Maluku dan Sumatra. Tapi sekarang sudah putus hubungan dan tak tahu bagaimana kabar mereka. Surat-surat saya sudah tidak pernah dibalas sehingga saya juga malas untuk meneruskan. Saat SMA saya berkomunikasi lewat surat dengan teman-teman satu sekolah yang pulang ke kampung halaman mereka. (Baca :Cara Cerdas Hadapi Teman Egois)
KOMUNIKASI LEWAT FACEBOOK
Beberapa tahun paska kelulusan sekolah baru booming media sosial Facebook, lalu bermunculan media sosial dan sarana komunikasi modern lainnya yang menghubungkan banyak orang secara cepat dan mudah. Adanya Facebook cukup membantu saya dalam berhubungan dengan teman-teman sekolah saya tersebut. Meski berada jauh, tapi bisa saling memantau dan berkomunikasi lewat facebook.
Memang tidak semua teman mempunyai Facebook, namun keberadaan media sosial ini sangat membantu saya dalam berbagi banyak hal salah satunya foto-foto jadul masa sekolah. Facebook telah memberikan banyak sekali ruang untuk penggunanya berekspresi, berkomunikasi dan berinteraksi. Jalinan komunikasi antar teman lumayan asyik dengan Facebook ini.
KOMUNIKASI LEWAT WHATSAPP
Dari Facebook, komunikasi antar teman masa sekolah berlanjut ke grup Whatsapp. Di grup whatsapp ini ternyata komunikasi dapat dilakukan lebih intensif dan cepat. Berbagai kabar berita langsung tersampaikan. Foto-foto zaman dahulu dapat di sebarkan dan dikomentari bersama-sama. Namun sayangnya tidak semua teman bisa terhubung dalam aplikasi ini karena tiadanya kontak Hp yang dipunya. Ada pula yang punya nomer Hpnya, namun tidak ada aplikasi whatsappnya. Ada yang nomernya sudah tidak aktif dan ada pula yang benar-benar sudah tidak bisa dihubungi karena putus komunikasi.
Tapi bagaimanapun juga whatsapp memberikan ruang lebih bagi penggunanya dalam berhubungan dan berkomunikasi. Percakapan makin asyik karena kita bisa nimbrung bareng-bareng lewat sebuah grup alumni.
Itulah sekelumit cerita perjalanan komunikasi dengan teman lama yang saya alami. Bagaimana dengan anda, apa saja yang pernah dilakukan dalam berkomunikasi dengan teman lama? Atau ada pengalaman lain yang menarik dengan teman lama? Silahkan tulis di komentar za….
Wah, jadi ingat zaman dulu sewaktu remaja aku punya banyak sahabat pena loh. Surat2 banyak sekali sampai numpuk. Zaman sekarang beda banget ya, serba elektronik hehe..