Perubahan Iklim Membuat Banjir Terus Datang

Saat langit gelap dan ada angin kencang yang bertiup, disitu rasa was was langsung menyergap. Tanda tanda hujan deras itu cukup membuat saya harus bersiap-siap. Bagaimana tidak, tiap kali hujan deras turun, banjir di lingkungan rumahku langsung terasa. Air yang masih banyak tergenang dimana-mana, akan bertambah dan naik ke daratan seiring datangnya hujan.

Walaupun di lingkungan rumahku di Kecamatan Kalitengah Lamongan sedari dulu sudah sering mengalami banjir karena letak daerahnya yang cukup rendah, tapi banjir 3 tahun belakangan ini makin lama makin parah. Tiap kali hujan turun, limpahan air akan menggenangi jalan, rumah dan juga areal persawahan desaku.

Di Blog Coretan Dari Desa ini, saya sudah sering sekali menulis tentang banjir di Lamongan dan segala sesuatu yang ada didalamnya. Hal itu dikarenakan banjir menjadi sesuatu yang saya lihat dan rasakan tiap musim penghujan datang.

Dampak Banjir

Akhir Tahun 2020, banjir berkali-kali menggenangi jalan, pemukiman dan persawahan desaku. Untuk surut, banjir perlu waktu yang cukup lama. Pola adaptasi masyarakat menghadapi banjir masih terus dilakukan. Di akhir 2021 hingga awal 2022 hujan yang lebih intens membuat banjir cukup lama terjadi. Masyarakat yang berada di kawasan Bengawan Njero bahkan harus bergelut dengan banjir selama 4 bulan nonstop.

Banjir Efek Dari Perubahan Iklim

Bencana banjir selama catur wulan ini tentunya sangat mengganggu aktivitas sehari-hari. Jalan lumpuh dan kehidupan bermasyarakat benar-benar terganggu. Hujan yang terus menerus dan tiada upaya kongrit dari pemerintah dianggap masyarakat sekitar sebagai biang keladi terjadinya banjir. Kebanyakan masyarakat bahkan tidak menyadari kalau bencana terjadi karena ulah mereka sekitar sendiri.

Penyebab Banjir

Aktivitas sehari-hari yang dilakukan secara langsung atau tak langsung telah berdampak pada pemanasan global. Penebangan pohon, pengurukan sungai, penggunaan pupuk kimia, pembakaran sampah plastik, pemakaian bahan bakar fosil dsb memberikan kontribusi signifikan terhadap laju penambahan gas CO2 di udara. Kalau gas CO2 banyak memenuhi udara, pemanasan global tak bisa dihindari.

CO2 tersebut akan menyebabkan lebih banyaknya air yang menguap ke atmosfer bumi. Karena uap air sendiri merupakan bagian dari gas rumah kaca, kenaikan suhu rata-rata udara didekat permukaan bumi dan lautan akan terus berlanjut dan terus menambah jumlah uap air di udara sampai tercapainya suatu kesetimbangan konsentrasi uap air. Hal inilah yang disebut dengan pemanasan global atau global warning.

Perubahan iklim

Pemanasan global mendorong perubahan iklim sehingga menyebabkan bencana hidrometeorologi berupa peningkatan curah hujan ekstrem, penurunan curah hujan ekstrem juga suhu ekstrem dan cuaca ekstrem. Semua serba ekstrem. Ini yang  menyebabkan banjir, puting beliung serta tanah longsor. Bencana kekeringan hingga terjadi kebakaran hutan dan lahan juga menjadi momok yang disebabkan oleh pemanasan global.

Tak heran bila saat ini banjir lebih sering terjadi di musim hujan dan bencana kekeringan lebih cepat melanda di musim kemarau. Peningkatan suhu global akibat perubahan iklim ini akan sangat berpengaruh terhadap datangnya bencana dimana-mana.

Cara Sederhana Mengurangi Bencana Akibat Perubahan Iklim

Sejak Revolusi industri, pemanasan global terus terjadi. Tapi mungkin belum terlambat untuk menghindari atau membatasi beberapa efek terburuk dari pemanasan global. Sejak  mengikuti pembelajaran lingkungan hidup yang diadakan oleh Green School saya telah melakukan berbagai upaya sederhana untuk mengurangi bencana akibat perubahan iklim yang disebabkan oleh pemanasan global.

Upaya sederhana tersebut selalu saya lakukan di rumah. Saya juga coba sosialisasikan ke orang-orang terdekat saya biar mereka paham dan melakukannya juga. Kadang saya selipkan pada obrolan santai, kadang saya praktekkan langsung saat bersama mereka. Di Blog ini juga ada banyak pembahasan mengenai lingkungan yang sudah saya tulis.

Mengurangi Penggunaan Kendaraan Bermotor

Upaya sederhana yang sudah saya lakukan selama ini adalah dengan mengurangi penggunaan kendaraan bermotor terutama yang berbahan bakar fosil. Bahan bakar fosil seperti solar dan bensin membuat emisi karbondioksida atau CO2 jumlahnya meningkat di udara. CO2 merupakan salah satu gas rumah kaca yang membuat lingkungan menjadi tercemar dan pemicu utama pemanasan global.

Kalau sekedar belanja di warung dekat rumah, biasanya saya jalan kaki saja atau bersepeda. Selain menyehatkan juga dapat memberikan kontribusi besar terhadap lingkungan. Jika bepergian jauh, saya menggunakan angkutan umum seperti bis dan kereta api yang banyak tersedia. Sampai sekarang saya tidak punya kendaraan bermotor sendiri.

Memang sih tidak semua orang bisa bepergian dengan angkutan umum seperti ini. Namun demi lingkungan yang bersih dan #UntukmuBumiku harus berkorban. Jika tidak memungkinkan atau tidak merasa nyaman menggunakan angkutan umum, anda bisa mengganti dengan kendaraan pribadi yang hemat energi dan ramah lingkungan. Kendaraan yang berbahan bakar gas, seperti hibrida dan kendaraan listrik bisa dijadikan alternatif karena dapat menghemat bahan bakar dan uang.

2. Menggunakan Barang Hemat Energi

Bukan hanya pembuangan kendaraan bermotor saja yang dapat menyebabkan meningkatnya emisi CO2 di udara. Pemanas air, AC, lampu, dan alat-alat elektronik lainnya, juga dapat memengaruhi jumlah produksi CO2 di udara. Cara mencegah perubahan iklim berikutnya yang bisa saya lakukan adalah dengan menggunakan barang hemat energi.

Secara bertahap, saya mulai mengganti barang-barang di rumah dengan berbagai peralatan yang hemat energi. Seperti menggunakan lampu LED di seluruh rumah dan tidak menggunakan AC. Beberapa produk elektronik seperti televisi, kipas angin, dan mesin cuci juga banyak tersedia dalam bentuk hemat energi.

Televisi hemat energi

Tapi karena belum memiliki biaya untuk mengganti seluruh barang yang dipunyai dengan peralatan hemat energi, saya melakukan cara sederhana dengan berhemat penggunaan barang elektronik yang ada dirumah. Mematikan televisi, kipas angin saat tidak digunakan, menggunakan pancuran air untuk mandi, mematikan lampu di siang hari adalah langkah sederhana yang saya lakukan untuk mengurangi bencana yang terjadi akibat perubahan iklim.

3. Mencabut Steker

Pasti banyak yang tidak menyadari bahwa bencana alam seperti banjir dan kekeringan dapat dikurangi dengan mencabut steker yang ada di rumah. Padahal hubungannya jelas bisa dinalar dengan logika. Stop kontak yang masih terpasang walaupun tidak digunakan tetap menyerap energi.

Charger HP,  perangkat audio dan video, penyedot debu dan perkakas listrik lainnya yang tidak digunakan tapi tetap menempel pada steker dapat menambah output pembangkit listrik yang terdapat di daerah. Emisi karbon dari Pembangkit listrik ini dapat mencemari lingkungan dan efeknya kembali pada kita sendiri.

Mencabut Steker listrik

Oleh karena itu saya seringkali kasih tahu orang rumah dan orang terdekat saya untuk mencabut perangkat yang jarang digunakan dan cabut charger yang sudah terisi penuh dengan segera.

4. Menanam Pohon

Tanaman menjadi bagian terpenting dari siklus pertukaran atmosfer alami bumi. Beberapa jenis tanaman bisa melawan peningkatan karbon dioksida yang disebabkan oleh asap kendaraan bermotor, asap pabrik, dan aktivitas manusia lainnya. Maka dari itu menanam pohon bisa jadi upaya kongrit dalam penanggulangan bencana alam.

Menanam pohon di halaman rumah dan  menaruh tanaman-tanaman kecil di teras sudah saya lakukan sedari dulu. Pohon dan tanaman di halaman rumah seperti tanaman hias, tanaman obat, buah-buahan, aneka sayuran dan tanaman hortikultura lainnya memiliki peran penting dalam menetralisir CO2 di udara.

Menaman pohon bisa dimulai dari sendiri. Sambil menanam bisa memberikan edukasi pada orang lain yang dikenal. Nanti lama kelamaan bisa menular ke orang lain dan makin banyak orang yang melakukannya. Jika sebagian besar warga bumi mau menanam pohon sendiri dampaknya sangat signifikan. CO2 di udara akan tereduksi dan pada akhirnya pemanasan global dapat lebih diredam.

Ubah Kebiasaan Penggunaan Plastik

Plastik adalah monster perusak lingkungan nomor satu. Sejak proses produksi hingga tahap pembuangan dan pengelolaannya, plastik telah mengemisikan banyak gas rumah kaca ke atmosfer. Plastik terbuat dari minyak bumi yang sama sekali tidak ramah lingkungan, proses pembuatannya juga menambah proses CO2 di udara.

Sampah plastik
Sampah plastik yang bertebaran (sumber gambar : pixabay.com)

Ketika sudah tidak digunakan dan dibuang, plastik menambah beban pencemaran lingkungan. Plastik tidak dapat diurai secara alami oleh bakteri. Plastik membutuhkan waktu ratusan tahun untuk dapat terurai dengan sendirinya. Untuk mengurangi keberadaan sampah plastik, biasanya banyak orang yang membakarnya. Padahal pengelolaan plastik dengan cara dibakar dapat menambah emisi gas rumah kaca di atmosfer bumi.

Baca Juga : Bahaya Membakar Sampah Plastik

Untuk melindungi bumi dari perubahan iklim, langkah sederhana yang bisa dilakukan siapa saja adalah dengan mengubah kebiasaan penggunaan plastik. Kebiasaan yang sudah saya coba lakukan diantaranya :

  • Menggunakan tas kain sebagai pengganti plastik setiap kali berbelanja.
  • Jika terpaksa menggunakan plastik karena suatu keadaan, saya tidak langsung buang plastik yang sudah terpakai. Saya simpan plastik di wadah khusus untuk digunakan kembali di kemudian hari jika membutuhkan.
  • Membawa botol minuman sendiri kalau bepergian
  • Menghindari membeli makanan dan minuman dengan bungkus plastik. Jika tempatnya dekat, saya membawa tempat makanan sendiri untuk dibawa pulang.
  • Mendaur ulang sampah-sampah plastik menjadi bahan baku sekunder, misal daur ulang botol plastik bekas yang menjadi pot tanaman. Untuk membuat ecobrik dari botol plastik bekas saya masih belum bisa.

Kesimpulan

Bencana alam seperti banjir yang sering terjadi saat ini secara langsung dan tidak langsung karena ulah manusia sendiri. Kegiatan sehari-hari yang dilakukan dapat memicu terjadinya pemanasan global. Dari pemanasan global dapat membuat perubahan iklim dan pada akhirnya menyebabkan bencana dimana-mana.

Dengan melakukan langkah-langkah sederhana di lingkungan rumah, kita dapat berperan penting dalam menanggulangi berbagai bencana. Yuk #TeamUpforImpact dengan mulai dari sendiri lalu sebarkan pada orang-orang disekitar. Dengan demikian bumi akan menjadi lebih baik. Mari bersama menjaga bumi dari kerusakan.

Munasya

Blogger, Writer and Teacher Contact Person : email : sy4r0h@gmail.com Twitter : @Munasyaroh_fadh IG. : @Muns_Fadh

19 komentar di “Perubahan Iklim Membuat Banjir Terus Datang

  1. Musim hujan seperti ini memang akrab sekali dengan banjir, tanah longsor dan bencana alam lainnya ya. Apalagi di lingkungan tempat tinggal yang tergolong dataran rendah atau saluran irigais gak bagus. Pasti deh banjir

  2. Hal kecil yang bisa dilakukan untuk menjaga lingkungan yang alhamdulillah sudah kulakukan adalah mengurangi penggunaan plastik: udah bawa totebag/tas sendiri pas belanja, pake tupperware, tumblr buat air minum. Selain lebih hemat, lebih menjaga bumi kita:”)

  3. Wah iya banget nih..
    Langkah yang harus aku tiru agar perubahan iklim pada bumi tidak terjadi secara ekstrem dan naiknya suhu akibat emisis karbon.
    Salah satu yang belum aku lakukan adalah mencabut kabel-kabel listrik yang tidak digunakan lagi. Se-simple itu…

  4. Perubahan iklim punya dampak berbeda2 di tiap wilayah ya. Ada yang jadinya banjir terus.. ada yang kebalikannya, jadi kekeringan. Semoga kita bisa ambil bagian untuk selalu menjaga bumi sehingga iklim bisa kembali bersahabat.

  5. Sebagai orang yang tinggal di dataran tinggi, aku ngiranya ngga bakal pernah ngalami banjir ya, kak. EIts tapi itu dulu, pas kota Batu banjir bandang tahun lalu, beneran sadar kalau climate change itu nyata. Aksi-aksi sederhana buat lingkungan kudu dilakukan segera

  6. siap melakukan poin 3 dan 4, mbak. AKu belum terlalu rajin emnanam pohon soalnya, pohon yang ada sekarang memang udah tumbuh tinggi dan rimbun.

  7. Perubahan iklim dan bencana yg bisa terjadi adalah la nina, duh amit-amit ya kalau Indonesia terjadi la nina. Justru itu Pemerintah lagi marak dalam tindakan preventif, termasuk even internasional.

  8. perubahan iklim tuh kaya ga terelakkan ya mba, tapi kita harus mulai konsisten menggeser gaya hidup lebih ramah lingkungan biar bisa kontribusi mengurangi dampak perubahan iklmim ini

  9. Saya juga sudah mulai mengurangi plastik..meskipun saya belanja pakai plastik biasanya plastik saya simpan untuk penggunaan lain..

  10. Ternyata hal2 sepele itu bisa membayakan kehidupan ya mbak, seperti buang sampah sembarangan yang membuat terganggunya ekosistem laut atau darat. Abai dalam menggunakan listrik, tidak melepas steker, sering menggunakan AC. Bahkan seolah saat ini kita tidak bisa menentukan kapan muslim kemarau akan tiba atau musim hujan berakhir, karena cuaca yang pernah saya rasakan saat ini sehari panas menyengat besoknya hujan deras. Memang sudah menjadi tugas kita sebagai makhluk di bumi untuk peduli akan bumi ini supaya tetap sehat tanpa tercemari oleh polusi atau limbah.

  11. Balik lagi ke diri masing-masing, dan tentunya harus kerja bersama ini, agar dampak lingkungan yang kurang positif ini dapat segera ditangani

  12. Penyakit masyarakat Indonesia memang lebih suka yg sekali pakai. Sudah gitu buangnya sembarangan pula. Akhirnya yg kena dampaknya bisa satu desa bahkan kecamatan.

  13. Inget banget aku pernah melawan banjir di surabaya pas kuliah. Sampai mesinnya mati dan motornya mogok. Huhu perubahan iklim ini emang bikin banjir datang terus.

  14. Saya kalau lagi berada di Jakarta denga transportasi yang lengkap, maka memilih naik angkutan umum, Mbak. Misalnya busway yang terintegrasi ke mana-mana. Selain hemat juga ongkosnya. Selain itu, saya sekarang ke mana-mana bawa botol minum. Jadi bisa ikut membantu dengan cara sederhana.

  15. Saya juga baru berusaha mengurangi kebiasaan buruk yang dapat menyakiti lingkungan. Setidaknya membawa botol minuman sendiri, tempat makan sendiri, mengurangi penggunaan plastik, dan mematikan listrik yang tidak terpakai. Semoga dengan langkah-langkah kecil bisa membuat perubahan-perubahan juga, aamiin

Tinggalkan Balasan ke Fenni Bungsu Batalkan balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Kembali ke atas
error: Content is protected !!