Hari Minggu tanggal 15 Oktober 2017 Petualangan Bali hari kedua dimulai. Pagi-pagi saya sudah memesan Gojek buat meluncur ke Ponpes SPMAA Denpasar Bali. Mumpung banyak yang belum bangun dan kegiatan belum dimulai, saya ingin meneruskan niat malam sebelumnya yang sempat tertunda. (Baca dulu : Petualangan Bali Hari Pertama)
Meskipun hujan gerimis menghampiri, namun tidak menyurutkan niat buat pergi ke sana. Kalau gak kesana hari ini trus kapan lagi? Karena kesempatan tidak akan datang 2 kali.
Dari Villa Pondok Gede menuju Ponpes SPMAA Denpasar Bali membutuhkan waktu sekitar 40 menit. Karena masih pagi dan kondisi hujan gerimis perjalanan lancar tanpa ada kemacetan yang berarti. Sampai di Ponpes SPMAA Denpasar Bali saya bertemu dengan Ibu Masyrifah, Mbak Filan dan beberapa teman yang saya kenal baik di SPMAA Lamongan. Sayangnya sepupu yang pengen saya temui masih tidur, jadinya gak bisa ngobrol banyak. Dianya cuma saya hello dan pergi lagi entah kemana.
Di SPMAA Denpasar Bali saya hanya berkunjung kurang lebih 1 jam. Setelah itu kembali memesan Gojek buat kembali ke Villa Pondok Gede. Hari Minggu nanti rencananya akan kembali lagi kesini.
Driver Gojek (Gocar) yang saya pesan kebetulan masih muda dan aslinya berasal dari Jember yang notabennya muslim jadinya ngomongnya nyambung. Saat saya bilang mau cari makanan yang halal, dianya mau bantuin buat nyari. Dianya tolah toleh sambil nyetir dan kita ngobrol banyak hal.
Mencari makanan di Bali memang tidak boleh sembarangan. Sebagian besar masyarakat Bali adalah non muslim jadi kita harus tau dan berhati-hati. Driver Gojek yang saya naiki memberikan banyak pengetahuan baru tentang tata cara memilih warung atau penjual makanan yang halal di Bali.
Baca juga : Jika Pengen Sehat Konsumsilah Daging dan Telur Ayam
Menurutnya jika ingin cari makanan halal bisa dilihat dari penjualnya. Jika memungkinkan bisa beli makanan pada penjual perempuan yang memakai jilbab, tapi jika tidak ditemukan penjual yang demikian, bisa nyari warung yang ada tulisan daerah-daerah Jawa. Misalnya : Soto Lamongan, Pecel Madiun, Warung Makan Banyuwangi, Nasi Goreng Jawa dan lain sebagainya.
Setelah agak lama mencari makanan, akhirnya pilihan jatuh ke Warung Makan Banyuwangi. Disana pilihannya benar-benar lengkap dan bisa memilih sesuai selera. Yang paling penting, disitu halal dan harganya standar gak mahal mahal banget. Untuk satu porsi makanan hanya 8.000 rupiah. Lumayan murah untuk harga makanan di kota besar. Di Gresik dan Surabaya, harganya masih 10 ribuan lebih.
Baca juga: Ayo Ke HokBen Menikmati Menu Baru
Dari Driver Gojek (Gocar) ini juga saya bisa membeli Gopay sehingga tarif penggunaan Gojek kedepannya jadi jauh lebih murah. Driver tinggal top up saldo Gojek ke akun saya dan saya bisa membayarnya saat itu juga. Gak ribet dan benar-benar membantu dalam penggunaan. Ini bukan sponsor post tapi murni dari pengalaman pribadi.
Saat turun, Drivernya memberikan diskon 10 ribu untuk pembayaran Gojeknya. Padahal niatnya pengen kasih tips lebih, tapi dianya gak mau, malah saya dapat diskonan. Alhamdulillah…… Lumayan berhemat. Kedepan saya juga bisa lebih berhemat Berkat Gopay yang saya punya.
Nyampai di Villa, saya lihat mbak Wiwik dan Mbak Qisthi (teman seperjalanan Pulau Bali) sedang sarapan roti ditemani Mr. Petr Hendrich (tuan rumah) dan mbak Rima (Narasumber dari Begawan Foundation). Ada juga pasangan Bule yang juga menginap disana sedang sarapan roti. Mereka semua berbicara dalam bahasa Inggris, termasuk 2 teman saya tersebut. Saya yang notabennya tidak bisa sama sekali berbahasa Inggris hanya plonga plongo mendengarkannya. “Wong wong iku loh ngomong opo zooow”……. ????
Mr. Petr kemudian bertanya apakah saya bisa berbahasa Inggris?, saya jawab kalau tidak bisa. Akhirnya diapun mulai sedikit-sedikit berbahasa Indonesia agar saya bisa mengikuti obrolannya. Ternyata untuk ukuran orang luar negeri, dianya lumayan lancar berbahasa Indonesia. Tapi kadang-kadang saya tidak mengerti apa yang dimaksud olehnya karena bahasa yang digunakan adalah bahasa Indonesia transletan yang susah dimengerti orang ndeso seperti saya.
Pada situasi seperti inilah baru menyadari bahwa mempelajari bahasa Inggris itu sangat penting. Hal itu berguna untuk kelancaran komunikasi dengan warga asing. Saat sekolah dulu saya memang paling tidak suka dengan Pelajaran Bahasa Inggris. Tak jarang saya bolos karena menghindari pelajaran tersebut. Sekarang baru terasa dampaknya.
Memang sekarang ini saya sedang getol mempelajari bahasa Inggris, tapi itu bukan untuk kelancaran berkomunikasi lisan, melainkan karena harus mengajari anak-anak yang belajar dirumah. Pembelajaran terbatas pada reading dan writing (membaca dan menulis), bukan pada speaking (cara berbicara). Untuk ngajari, saya juga masih sering menggunakan aplikasi kamus bahasa Inggris sehingga masih sangat-sangat kurang.
Kembali lagi pada situasi meja makan saat semua sarapan. Disini saya lagi-lagi merasa malu disebabkan karena makanan yang saya beli. Bukan pada jenis makanannya, tapi lebih pada bungkus makanan tersebut. Mr Petr menegur saya karena membawa makanan yang berkantong plastik dan juga kertas minyak. 2 jenis pembungkus tersebut berbahan plastik dan menjadi sampah yang sulit terurai. Keberadaan kedua menjadi perusak lingkungan nomer 1 dibumi. Postingan saya yang membahas Cara Kecil Selamatkan Bumi Dari Kerusakan belum ada hal seperti itu sehingga perlu ditambahkan.
Mr. Petr adalah sosok orang yang benar-benar mencintai lingkungan, jadinya dia sangat memperhatikan hal-hal kecil tersebut. Dia menyarankan untuk membawa kantong sendiri untuk berbelanja dan juga wadah makanan sendiri jika membeli makanan. Hal tersebut tidak pernah saya pikirkan sebelumnya dan membuat saya malu luar biasa. Untuk tempat minumnya juga demikian, tidak boleh menggunakan gelas plastik/botol. Harus menggunakan tempat, minum yang dapat digunakan berkali-kali.
Dari peristiwa ini, fikiran saya sedikit tercerahkan. Sampah plastik memang jenis sampah yang susah terurai dan menjadi perusak nomer satu bagi lingkungan. Penggunaan plastik dari satu orang dalam satu kesempatan akan sangat berpengaruh pada kondisi lingkungan puluhan tahun mendatang. Oleh karena itu penggunaan wadah plastik harus dihentikan dan itu dimulai dari diri sendiri. Jadi mulai sekarang saya akan berusaha untuk mengurangi sampah plastik dan menggunakan pembungkus yang ramah lingkungan dalam keseharian.
Saya juga akan berusaha menularkan pemahaman ini terhadap orang-orang di sekitar saya. Semoga para pembaca blog ini juga bisa melakukannya. Orang luar negara Indonesia saja sangat memperdulikan lingkungan kita, masak kita sebagai masyarakat Indonesia tidak bisa ???.
Selanjutnya berbagai hal mengenai hidup berkelanjutan dan pembangunannya (sustainable development) menjadi pembahasan kami setelah sarapan pagi. Mr. Petr mengajak saya, mbak Wiwik dan mbak Qisthi ke Kantor Green Books di lantai atas ditemani oleh Mbak Irma dari Begawan Foundation. Disana kami saling berkenalan lebih lanjut dan mendapatkan pemahaman serta ilmu-ilmu baru mengenai Sustainable Development. Tidak hanya sekedar teori dan pemaparan, tapi juga bagaimana mengimplementasikan dalam kehidupan sehari hari. Ulasan lengkapnya nanti akan saya posting di lain hari agar lebih lengkap dan jelas.
Menginjak sore hari, Mr Petr kemudian mengajak kami untuk jalan-jalan menikmati suasana pantai. Ada Miss Samantha yang wajahnya mirip Cinta Laura dan juga Leni Rahma staf Green Books yang bergabung bersama menikmati matahari tenggelam di tepi pantai.
Waktu di pantai, lagi lagi sifat ndeso saya keluar. Diantara bule-bule asing yang berjajar di sepanjang pantai saya malah mengarahkan kamera kemana mana. Mumpung lagi disini dan kesempatan tidak datang dua kali.
Jujur neh…. pantai di Bali memang bagus sekali. Pantes banyak orang dari dalam dan luar negeri yang datang kemari. Ombaknya, pasirnya, langitnya, suasananya luar biasa indah. Berhubung baru pertama kali melihat tentu ada rasa berbeda yang terlihat. Kedepannya semoga ada banyak tempat yang bisa saya kunjungi.
Sebenarnya masih banyak cerita Petualangan Bali hari kedua yang ingin saya tuliskan. Berhubung ini sudah sangat panjang jadinya cukup ini dulu, Insyaallah nanti jika ada kesempatan akan diposting disini. Petualangan di Bali masih berlanjut so ….. Pantau terus blog ini zaa….. Jika mau bertanya atau berpendapat, boleh kok ….. Silahkan tulis di komentar !
Jadi igat setahun yang lalu piknik bareng emak2 Surabaya petualang ke Bali slama 3 hari.ke kurta, legian, Pantai pandawa, dll.Seneng ya mbak
Bali memang memiliki daya tarik tersendiri, jadi kalo ada yg kesana pasti berkesan