Setelah 26 Tahun, Akhirnya Reuni Juga

Setiap kali melihat postingan reuni di beranda media sosial, dalam hati selalu merasa iri. Biasanya reuni dilakukan beberapa hari setelah lebaran atau Hari Raya Idul Fitri. Dari tahun ke tahun pasti ada postingan foto-foto reuni dan kumpul-kumpul bersama yang beredar. Entah itu dari angkatan adik kelas maupun kakak-kakak kelas.

Alumni MI ISLAM Pucangro

Saya lulus dari Madrasah Ibtidaiyah (setingkat SD) tahun 1997. Sekolahnya gak jauh dari domisili saat ini, masih dalam area desa sendiri. Tapi hingga tahun 2022, sekalipun belum pernah mengadakan reuni dan kumpul bersama khusus teman 1 angkatan. Ketika angkatan lain sudah berkali-kali mengadakan reuni, angkatanku masih belum ada gebrakan yang mengisiasi.

Beberapa teman ada yang tanya apakah gak pengen reuni? saya jawab pengen juga, tapi gak mau mengurusi. Kalau misalnya kewajiban hanya membayar dan datang, saya sih mau saja. Malah akan jadi orang pertama yang mengiyakan. Tapi ternyata dari tahun ke tahun, keinginan reuni hanya sekedar wacana belum bisa terealisasikan. Malu juga sih, saya tidak pernah mudik kemana-mana, tapi silaturahmi ke teman sudah gak pernah terlaksana.

Berawal dari Pembuatan Whatsapp Grup (WAG)

Setelah lulus MI, saya sekolah di Madrasah Tsanawiyah dan Madrasah Aliyah dalam lingkup pondok pesantren di kecamatan lain, tapi masih dalam lingkup satu Kabupaten. Di sekolah tersebut siswa-siswinya berasal dari berbagai daerah. Ada yang dari Sumatera dan Kalimantan. Meskipun begitu pernah beberapa kali mengadakan reuni pasca lulus sekolah. Ada WAG juga yang menyatukan silaturahmi.

Baca juga : 8 Momen Berkesan Masa SMA

Lucunya, sekolah yang masih satu desa dan orang-orangnya banyak yang berdomisili di desa tersebut justru gak pernah ngumpul dan reuni. Disini ada sendu yang menghampiri. Mangkanya ketika ada salah satu teman yang berbisik-bisik buat menyatukan teman seangkatan dalam satu Whatsapp Grup, langsung deh mengiyakan. Dia sanggup mau bantuin, jadinya ngerasa lebih mudah dan ringan.

Sebenarnya tujuan pembuatan WAG ini bukan murni pengen ngadain reuni, tapi dilatar belakangi oleh pembangunan sekolah kami dulu yakni MI ISLAM Pucangro (dulu namanya MI Islamiyah 1 & MI Islamiyah II). Bangunan lama sudah rapuh dan sering tergenang air jika banjir, mangkanya perlu dibangun ulang. Pembangunannya yang membutuhkan biaya tidak sedikit, membuat masyarakat dan juga para alumni berlomba memberikan donasi.

Angkatan lain sudah banyak yang berkoordinasi untuk memberikan donasi, tapi angkatanku belum ada kabar sama sekali. Hal itulah yang membuatku membulatkan tekad menyatukan teman-teman se-angkatan. Disamping untuk memperkuat silaturahmi, juga bisa mengagendakan banyak kegiatan yang memberikan banyak kemanfaatan.

Reuni temen lama

Start awal pembuatan WAG Alumni MI Islam angkatan 1997 adalah di tanggal 17 Januari 2023. Saya masukkan 3 nomer sebagai langkah pertama. 3 nomer ini langsung dijadikan admin juga buat merekrut teman-teman yang lainnya, sekalian menyebarkan link WAG untuk memudahkan.

Alih-alih menamainya dengan Alumni, saya lebih suka dengan nama Squad MI 97 sebagai identitas Grup Whatsapp. Kalau pakai alumni, saya takut salah pengaturan karena ada banyak nama WAG Alumni di smartphone. Bukan hanya Alumni sekolah, tapi ada Alumni kerja dan juga Alumni Pelatihan. Toh maknanya juga sama, malah terlihat lebih keren dengan titel Squad.

Dalam KBBI dan Kamus Tesaurus, Squad artinya pasukan. Tapi dalam bahasa sehari-hari, Squad mengacu pada sekelompok teman dekat yang memiliki rasa kebersamaan dan identitas yang sama. Kata ini sering digunakan sebagai bahasa gaul yang populer di media sosial.

Di hari pertama sudah ada 15 teman yang tergabung dalam WAG Squad MI ISLAM 97. Seingat saya jumlah teman sekelas ada 35, ada 1 yang sudah meninggal dunia saat remaja sehingga tinggal 34. Karena waktu yang sudah teramat lama, (lebih dari seperempat abad) banyak yang lupa dengan nama-namanya. Beruntung masih ada yang menyimpan buku kenang-kenangan sehingga saling mengingatkan.

Obrolan pertama saat bertemu di Grup Whatsapp pastilah sapa-sapaan. Ada juga yang mengingatkan momen-momen lucu saat sekolah dulu. Maklum sudah lama tidak berjumpa. Karena mau aman, saya gak ikutan nostalgia, cuma bagian obrak-obrak saja. Dipikir-pikir kok kaku banget ya saya, gak ngikut obrolan renyah, malah terkesan serius kayak pelajaran Matematika. Moga banyak yang memaklumi.

Jalan Tidak Selalu Mulus

Sebulan setelah pembentukan WAG, jumlah anggota masih tidak mengalami penambahan yang signifikan. Grupnya juga masih biasa-biasa saja tidak terlalu ramai. Perjalanan komunikasi dengan teman lama tidak selalu mulus. Dari 34, baru 20an yang gabung. Masih bersisa 14 orang. Itupun ada yang langsung keluar beberapa jam setelah dimasukkan. Ya mau gimana lagi, mungkin gak berkenan dengan berbagai keramaian atau ada alasan tertentu yang bikin dia gak nyaman.

Di Bulan Maret, tepatnya awal puasa Ramadan, Saya mulai gencar buat obrak-obrak. Saya kasih polling dalam grup, apa mau reuni, buka bersama atau cukup silaturahmi lewat WA saja. Ternyata hampir semuanya memilih reunian. Okelah dituruti. Lanjut dong dengan tahapan lainnya.

Sambil sebar-sebar polling lain, maunya kayak gimana dan dimana tempatnya, saya juga usaha buat mencari kontak teman lainnya yang belum masuk dalam WAG. Ada beberapa cerita yang mewarnai dalam mencari kontak ini. Ada yang lucu, ada yang bikin sakit hati.

Salah satunya waktu minta no HP teman yang kebetulan punya jabatan lumayan, orang yang saya minta tidak langsung memberikan justru tanya jawab dulu , buat apa dan mengapa? Dikiranya mungkin minta proyekkan atau ada permasalahan berat sehingga harus minta nomor segala 🤭🤭. Setelah saya bilang kalau buat keperluan reuni, dia baru ngasih. Pasti dia gak nyangka banget kalau saya dulu teman sekelas si doi. Ada juga yang bilang gak punya no WA sehingga susah menghubungi.

Pada akhirnya seminggu sebelum lebaran, sudah terkumpul 31 orang dalam WAG. ini saya anggap cukup karena ada 2 orang yang keluar dari grup, 1 orang gak punya WA dan 1 orang yang sama sekali gak tau kabarnya. Mau tanya keluarganya juga rada sungkan. Semoga sejalannya waktu bisa gabung dan terus memperkuat ukhukah pertemanan.

Sebenarnya pengen sih ada kepanitiaan reuni yang bisa dijadikan patokan sekaligus sharing. Tapi diantara semua teman gak ada yang mau mengajukan diri. Semuanya ingin langsung jadi yang cuma datang dan duduk manis. Rada gak enak hati sih kok kayaknya saya mau menang sendiri. Jalan sendiri. Ada selentingan gak enak juga yang mampir di kuping kiri.

Beberapa ada yang tak japri, tapi bilangnya manut. Ada yang langsung tak datangi, tapi bilang gak bisa bantu apa-apa. Ada juga yang pesimis, gak yakin bakalan banyak yang datang. Namun banyak juga yang sanggup buat bantuin kalau memang butuh bantuan.

Reuni dan Halal bihalal Chikkenoya

Karena sudah memiliki tekad buat ngadain reuni, segala masalah dibikin happy ajah. JmKoordinasi dan pengaturan dilewatkan WA saja. Ada beberapa teman yang japri tidak bisa hadir karena berbagai alasan. Namun banyak juga yang tidak merespon dan tidak bilang apa-apa. Ini nih yang bikin bingung sendiri.

Ada yang usul buat ngadain di salah satu rumah teman. Tapi karena gak punya tim masak dan tim cuci piring, saya tolak usulnya. Ada yang usul juga diadakan di sekolah dulu, tapi tidak sepakat karena terlalu resmi. Pada akhirnya diputuskan nyari tempat di luar yang cuma datang dan melaksanakan acara saja, setelah itu bubar tanpa harus bersih-bersih dan sebagainya.

Ketika waktu dan tempat sudah ditetapkan, ada yang japri kalau tempatnya terlalu jauh. Disini jadi dilema lagi. Duh…. 😅. Setelah adu argumen, akhirnya dia paham kenapa harus diluar desa. Saya bilang, kalau ada niat yang kuat, dimanapun tempatnya gak masalah pasti selalu ada jalan untuk kesana.

Akhirnya Reuni Juga Setelah 26 Tahun

Agenda reuni yang saya rencanakan bersama teman-teman seangkatan MI ISLAM PUCANGRO 97 diadakan pada tanggal 24 April 2023, atau 3 hari setelah hari raya Idul Fitri. Lokasinya di Restoran Chickenoya yang berada di Daerah Sumberwudi Kecamatan Karanggeneng Kabupaten Lamongan. 15 menit motoran dari rumah.

Kesibukan jelang hari raya dan sesudahnya membuat saya tidak memikirkan lagi acara reuni tersebut. Pokoknya waktu dan tempat sudah di tetapkan, nanti tinggal datang saja. Masalah lainnya dipikir bareng-bareng di lokasi. Gak ada persiapan khusus buat menyiapkan dan memikirkan. No rekening buat iuran reuni baru saya sebarkan sehari sebelum pelaksanaan, biar gak jadi beban buat diri sendiri. Yang mau bayar langsung ditempat juga dipersilahkan.

Di hari yang ditetapkan, satu persatu teman datang ke lokasi. Ada sebuncah kebahagiaan yang mewarnai tiap kedatangan teman-teman lama ini. Meskipun tidak semuanya bisa hadir, namun cukup mewakili kerinduan dalam hati akan kebersamaan dan silaturahmi. Tiap orang boleh ngajak keluarga sehingga makin membuat semarak suasana.

Saat sudah banyak yang kumpul, konsep acaranya langsung disusun secara dadakan. Ada MC, ada musisi dan ada pak Ustadz yang bergantian pegang Mic. Semua mengalir apa adanya. Setelah pembukaan, ada tahlil bersama untuk mendoakan guru dan teman yang telah tiada. Dilanjutkan dengan sepatah dua kata dari yang hadir, semua harus mau pegang Mic buat mengakrabkan suasana. Bagi yang demam panggung, cukup menyebutnya nama, domisili dan profesi.

Sebelum makan-makan dan foto bersama, di benak saya tiba-tiba ada sekelebat ide buat main game Keakraban. Gamenya terinspirasi dari TOT Literasi Digital di Surabaya yang saya ikuti beberapa waktu lalu. Pinginnya sih 2-3 game, tapi baru 1 game saja sudah gak mau melanjutkan. Mungkin saya yang kurang persiapan sehingga terasa membosankan bagi yang lainnya. Gak ada hadiah atau penunjang game lainnya yang bikin semangat.

Seperti niat awal pembentukan grup alumni, sisa iuran yang tidak terpakai untuk acara makan-makan diserahkan ke Sekolah Asal. Dalam hal ini diserahkan langsung kepada Kepala Sekolah MI ISLAM PUCANGRO oleh perwakilan teman. Niatnya untuk membantu pembangunan Sekolah yang sedang berjalan saat ini akhirnya terlaksana juga. Gak perlu ditulis nominal, cukup seluruh grup alumni saja yang tahu.

Apapun yang terjadi, saya sangat bersyukur. Akhirnya setelah 26 tahun bisa reunian juga. Tahun 2023, Squad MI ISLAM 97 pecah telur juga. Tahun depan, banyak yang ingin diadakan lagi. Semoga bisa terlaksana dengan lebih baik dan matang. #SQUADMI97 berkah.

Munasya

Blogger, Writer and Teacher Contact Person : email : sy4r0h@gmail.com Twitter : @Munasyaroh_fadh IG. : @Muns_Fadh

2 komentar di “Setelah 26 Tahun, Akhirnya Reuni Juga

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Kembali ke atas
error: Content is protected !!