YANG BERBEDA DARI KA KOMUTER SULAM DULU DAN SEKARANG

Rasanya sudah lama banget, saya tidak naik kereta api. Dulu saat masih terikat kontrak kerja di Malang hampir setiap Minggu naik kereta api. Dari Lamongan ke Surabaya naik KA komuter Sulam atau KRD dan dilanjut ke Malang Kabupaten naik KA Penataran.

Transportasi kereta api menjadi andalan saat itu karena disamping murah juga cocok bagi saya yang suka mabuk kendaraan. Jika ada keperluan keluar kota seperti Surabaya atau Bojonegoro, saya selalu gunakan Tranportasi Kereta Api.

Namun setelah manajemen Kereta Api yang merombak total aturan dengan menghapus keberadaan penumpang tak berkursi (tiket berdiri) saya sudah tidak pernah lagi naik KA. Hal itu dikarenakan takut kehabisan tiket.

Baca Juga : Tips agar Perjalanan lebih aman dan menyenangkan

Berdasarkan pengalaman yang sudah beberapa kali saya alami setelah perombakan sistem, ketika sudah sampai stasiun seringkali tiket sudah habis terjual, padahal jam keberangkatan masih beberapa jam lagi. Hal itu tentu meninggalkan trauma tersendiri. Tiket Kereta Api jarak pendek semacam Lamongan – Surabaya dan sebaliknya belum Online sehingga harus beli atau datang langsung ke Stasiun.

Setelah beberapa bulan tidak pernah naik kereta, kemarin tanggal 16 Oktober 2016 terbersit suatu keinginan untuk pulang naik kereta api dari Stasiun Pasar Turi ke Stasiun Lamongan menggunakan KA komuter SUlam. Lokasi acara saya kemarin tidak jauh dari stasiun, jadi jika tiket habis saya tidak akan begitu kecewa dan tetap bisa pulang dengan alat transportasi lainnya.

Suasana di Stasiun Pasar Turi Surabaya

Berdasarkan pengalaman saya pribadi, waktu dahulu dan sekarang (akhir tahun 2016) banyak hal yang berbeda dari pelayanan manajemen Kereta Api terutama pelayanan Kereta Komuter Jurusan Surabaya-Lamongan. Yang berbeda dari Komuter Sulam dulu dan sekarang adalah sebagai berikut:

Suasana Stasiun Pasar Turi

Di Stasiun Pasar Turi di Jalan Semarang Surabaya, ternyata suasananya telah banyak berubah. Saya sendiri sempat kaget dan kecele. Jika sebelumnya pembelian tiket KA ekonomi berada di pintu masuk kelas ekonomi sebelah Utara, sekarang ini pembelian tiket kelas ekonomi dan jarak dekat, lokasinya jadi satu dengan pembelian tiket kelas bisnis/eksekutif yakni di area tengah stasiun.

Untuk keberangkatan bisnis/eksekutif masih di sebelah selatan area stasiun dan KA ekonomi lewat pintu sebelah utara. Saya yang nyelonong masuk ke pintu keberangkatan sebelah utara dihadang pak satpam dan di suruh balik beli tiket dahulu. Saya yang gak tahu ada perubahan, hanya nyengir dan jalan balik arah untuk beli tiket.

Pembelian Tiket

Saat di antrean tiket, lagi-lagi saya kecele karena mengeluarkan KTP untuk pembelian tiket. Ternyata sekarang pembelian tiket jarak pendek tidak perlu lagi menggunakan Kartu Identitas. Cukup menyebutkan tujuan dan nama keretanya, petugasnya langsung mencetak tiketnya.

Baca juga : Cara Cerdas Berburu Tiket Dengan Harga Terjangkau

Tiket KA Komuter Sulam (Surabaya Lamongan) harganya sekarang Rp.5.000,- naik sedikit dibanding harga tiket beberapa waktu yang lalu yang hanya Rp.2.000,-. Tarif tiket ini ternyata baru berubah 1 Januari 2016 lalu. Bagaimanapun juga tarif Kereta Api Surabaya – Lamongan masih lebih murah dari bis kota ekonomi yang tarifnya Rp. 15.000,- s/d Rp. 20.000,-. Naiknya tarif Kereta Api Komuter Sulam ini berbanding lurus dengan pelayanan yang diberikan.

KA Komuter Sulam
Kereta Api Komuter SULAM dan tiket
Jalur Rel

Satu-satunya yang bikin gregetan dan gak enak adalah jalur rel kereta yang digunakan. Komuter dulu yang tarifnya hanya 2.000 saja jalurnya berada di jalur rel 1 dan dekat dengan ruang tunggu. Namun Kereta Api Komuter SULAM yang sekarang jalurnya berada di rel 4. Hal itu berarti butuh perjuangan untuk mencapainya karena harus berjalan agak jauh dari ruang tunggu. Belum lagi jika di jalur rel 1 sd 3 ada Kereta Api lain yang standby, perlu keluar masuk dan naik turun KA lain untuk mencapai KA di jalur rel 4. Lumayan capek dan pegal-pegal terutama bagi perempuan yang pake rok karena Kereta Apinya tinggi banget.

Baca juga : Informasi Seputar Jalan Kereta Api

Pelayanan dan Kebersihan

Terlepas dari jalur rel yang bikin susah, pelayanan kereta api Komuter SULAM secara garis besar lumayan baik dan menyenangkan. Tingkat keamanan juga cukup tinggi karena di pintu masuknya ada beberapa petugas yang berjaga.

Keretanya sangat bersih karena didalamnya ada petugas khusus yang bertugas membersihkan debu-debu dan kotoran yang menempel di kereta bahkan saat Kereta sudah berangkat sekalipun. Di beberapa titik pojok kereta juga ada tempat sampah yang bisa digunakan penumpang untuk membuang sampah. Kursi-kursi penumpang juga tampak berjajar rapi dan elegan serta diatur berhadap-hadapan. Berhubung tidak banyak penumpang sore itu banyak kursi kosong yang tidak ditempati.

KA komuter Sulam
Suasana Didalam Gerbang KA Komuter Sulam

Hal itu berbeda dengan Kereta Api Komuter SULAM dulu yang tampak kotor dan tidak terawat. Penumpang membuang sampah seenaknya. Pengaturan kursi dulu hanya dua baris yang menempel di pinggir kanan kiri kereta dan saling berhadapan. Sedang yang tengah dibiarkan kosong untuk penumpang berdiri yang tidak kebagian kursi.

Petugas kebersihan yang bertugas membersihkan kereta ternyata juga bertindak sebagai guide para penumpang Komuter SULAM. Berdasarkan yang saya lihat saat itu, ketika ada penumpang yang baru naik kebingungan cari kursi, petugas tersebut segera menghampiri dan menunjukkan tempat/kursi kosong. Petugas juga dengan rela hati membawakan barang/tas dari penumpang tersebut karena kebetulan yang naik adalah ibu-ibu yang membawa tas besar. Pelayanan seperti ini tidak akan pernah di dapat dalam Kereta Api Komuter SULAM yang dulu.

Lama Perjalanan

Perjalanan dalam kereta api Komuter SULAM sekarang juga lebih tepat waktu dan sesuai jadwal. Lamongan – Surabaya hanya ditempuh dalam waktu kurang lebih 60 menit. Kereta hanya berhenti sebentar di beberapa stasiun yang dilewati.

Adanya double track (jalur ganda) Kereta Api menjadi salah satu keuntungan tersendiri bagi penumpang karena transportasi kereta api bisa lebih cepat tanpa perlu menunggu kereta api yang lewat berpapasan dari arah berlawanan. Saat masih satu rel dulu, Kereta Api sering berhenti lama di salah satu stasiun untuk menunggu Kereta Api lain yang lewat agar tidak bertabrakan. Namun saat ini hal itu tidak dijumpai lagi.

Rute Komuter Sulam

Rute Stasiun Kereta Api Komuter Sulam dulu dan sekarang masih sama yakni dari Stasiun Pasar Turi terus menuju Stadiun Tandes, lalu berturut-turut stasiun Kandangan, Benowo, Cerme, Duduk dan terakhir di Stasiun Lamongan. Rute kembalinya juga sama dari Lamongan menuju Pasar Turi Surabaya, yakni Stasiun Lamongan, Stasiun Duduk, Cerme, benowo, Kandangan, Tandes dan berakhir di Stasiun Pasar Turi.

Stasiun Lamongan
Jadwal Komuter Sulam

Jadwal keberangkatan Komuter SULAM saat ini (update terbaru 1 mulai 1 April 2017)  adalah sebagai berikut :

Dari Stasiun Surabaya Pasar Turi

  • Komuter pagi berangkat pukul 04.35 WIB dan tiba di Lamongan pukul 05.38 WIB.
  • Komuter sore berangkat  pukul 16.40 WIB dan tiba di Lamongan pukul 17.43 WIB.

Dari Stasiun Lamongan

  • Komuter Pagi berangkat pukul 06.15 dan tiba di Pasar Turi pukul 07.18 WIB.
  • Komuter sore berangkat dari Stasiun Lamongan pukul 18.10 dan tiba di Pasar Turi pukul 19.27 WIB.

Untuk keberangkatan maupun kedatangan di stasiun lainnya bisa diperkirakan sendiri berdasarkan waktu yang tertera diatas.

Demikianlah Hal-hal yang berbeda dari Kereta Api Komuter Sulam dulu dan sekarang. Bagi anda yang menginginkan transportasi yang murah dan cepat dari Lamongan ke Surabaya maupun sebaliknya bisa mempertimbangkan transportasi KA Komuter Sulam ini. Tapi tentunya dengan memperhatikan jadwalnya.

Jika ada saran, komentar atau pertanyaanmengenai KA komuter Sulam ini silahkan tinggalkan komentar di bawah. Jangan lupa follow twitter saya @Munasyaroh_Fadh untuk mendapatkan update terbaru dari informasi blog ini.

Munasya

Blogger, Writer and Teacher Contact Person : email : sy4r0h@gmail.com Twitter : @Munasyaroh_fadh IG. : @Muns_Fadh

17 komentar di “YANG BERBEDA DARI KA KOMUTER SULAM DULU DAN SEKARANG

  1. Maaf mbak mau nanya, pembelian tiket untuk kereta sulam minimal brp jam sebelum pemberangkatan ya? Trs bisa lbh dijelaskan lebih rinci kalo dari st.semut ke st.pasar turi naik angutannya apa dan turunnya dimana? Terima kasih mbak

    1. Untuk Sulam setau saya minimal 2 jam sebelumnya baru boleh beli.
      Dari Stasiun Semut ke Pasar Turi bisa oper Len D warna hijau turun depan stasiun pasar Turi. atau bisa naik becak. Jaraknya lumayan dekat kok

  2. trimakasih banyak mba sangat membantu, takut juga ya klo sampai stasiun psr turi tiket habis… dr sta gubeng adakah angkutan ke pasar turi mba selain option ke sta semut hehe

      1. maaf mba nanya lagi mau ke Lamongan sy dr Banyuwangi ini dpt krt sri tanjung ke gubeng trus dr gubeng ke Lamongan nya berarti naik krd itu bisa ya, tertera sampai gubeng jam 13.01,adakah kereta krd setelah jam itu mnj Lamongan, btw trimakasih banyak ya

        1. Gak bisa Bu, kalau dari Gubeng ke Lamongan itu keretanya jam 9 pagi.
          Kalau ingin naik kereta lagi ke Lamongan, ibu harus turun di Stasiun Semut terus naik angkutan D atau becak menuju Stasiun Pasar Turi. Nanti jam 4 di Pasar Turi ada kereta Komuter menuju ke Lamongan

  3. Kalau mau ke malang brarti harus ganti kereta ya mbak ? Gak bisa langsung dari lamongan ?

  4. Langsung nyasar ke sini gara-gara kudet urusan naik kereta meski itu cuma komuter ke Surabaya. Lha biasane ke mana-mana nge-bus. Nggak tahu gimana-mananya Surabaya juga. Hahaha… Suwun Mbak infonya…

    1. Saya malah penggemar berat Kereta mbak… Kemana mana selalu pengen naik kereta api, tapi karena jadwalnya yang gak bersahabat jadinya udah jarang naik kereta ke Surabaya.

Tinggalkan Balasan ke dieyah Batalkan balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Kembali ke atas
error: Content is protected !!