Setiap manusia tentunya memiliki rasa kepedulian terhadap sesamanya. Kadangkala, banyak orang yang tidak mengerti cara untuk mewujudkan kepedulian tersebut atau tidak tahu siapa yang harus dipedulikan. Pada akhirnya mereka akan memikirkan dirinya saja, tanpa mau memperdulikan orang lain di sekitarnya.
Jauh berabad-abad yang lalu, ahli filsafat Socrates pernah menyatakan bahwa manusia pada hanya akan memikirkan kepentingan dirinya sendiri. Meskipun dikatakan berabad-abad yang telah lalu, tapi pernyataan Socrates tersebut seolah-olah telah menampar kehidupan masa kini. Pernyataan tersebut sangat aktual apabila diterapkan di zaman sekarang.
Baca : Plato Bapak Filsafat Dunia, Murid dari Socrates
Jaman yang telah berubah sedemikian rupa saat ini telah membuat orang-orang banyak kehilangan kepeduliannya, salah satunya ialah peduli terhadap kehidupan anak-anak. Kehidupan yang semakin maju, dinamis dan modern, tidak serta merta menempatkan anak sebagai yang utama. Peduli Anak seolah-olah memudar dengan sendirinya. Padahal, seorang anak bisa dikatakan sebagai pengganti orang dewasa dimasa kini pada kehidupannya kelak. Orang Dewasa di masa kini nantinya akan jadi tua dan tidak bisa apa-apa.
Isu atau bahkan pola pembangunan yang diterapkan di hampir seluruh negara-negara dunia, sudah menempatkan masa depan sebagai tujuan utama pembangunan. Nah, bagian yang terpenting dari pembangunan tersebut adalah pembangunan Sumber Daya Manusia (SDM). Bisa dibayangkan, bagaimanakah kelak kehidupan akan berjalan jika anak-anak sekarang tidak dipedulikan, tidak dididik atau bahkan masa bodoh tidak dianggap sama sekali. Inilah tantangan jaman yang mesti dihadapi dan dimenangkan.
Anak adalah investasi di masa depan. Kehidupan anak semestinya dijadikan sebagai tujuan dan bagian penting dari proses kehidupan. Bukankah hampir setiap orang tua menginginkan keberhasilan bagi anaknya? Untuk itu pedulikanlah mereka! .
Masyarakat, khususnya orang dewasa harus memiliki kepedulian dan tanggung jawab terhadap anak-anak di lingkungannya. Maraknya kasus yang berkaitan dengan anak-anak seperti kekerasan terhadap anak akhir-akhir ini tidak lepas dari rendahnya kepedulian masyarakat terhadap anak di lingkungannya. Golongan masyarakat yang lebih dewasa seharusnya mampu menjadi seorang kakak yang memiliki tanggung jawab terhadap anak-anak di lingkungannya sebagaimana terhadap adiknya sendiri.
Baca juga : Isu Penculikan Anak
Bopeng kehidupan orang dewasa atau orang tua masa kini ialah mewujudkan kepedulian anak terhadap hal-hal yang berbau materi saja. Segala sesuatunya dihitung berdasarkan kepentingan dan juga keberhasilan materi. Padahal, peduli pada anak bukanlah sebuah materi. Peduli anak bisa mewujud materi dan bisa juga mewujud bukan materi. Ada keseimbangan antara materi atau bukan materi disitu.
Kepedulian tentunya mesti terus ditumbuhkan dan dirawat agar tetap tumbuh subur. Pernah suatu kali anda membayangkan kepedulian anak itu mewujud bagi anak-anak seantero dunia? Terutama anak yang kurang beruntung dalam hal apapun. Apabila bisa membayangkan itu, maka kepedulian kepada anak sendiri akan bisa terawat subur hingga bisa menjadi masa depan yang cerah.
Peduli sama artinya dengan memperhatikan. Oleh karena itu, kita perlu memperhatikan berbagai hal dan permasalahan yang terjadi terhadap anak–anak. Kita juga perlu ikut menyumbangkan tenaga, pikiran, bila perlu sedikit harta benda kita sebagai rasa peduli kita. Selain itu, anak yang satu dengan anak yang lainnya juga seharusnya mendapat perlakuan yang sama dalam hal kebutuhan pokok baik fisik maupun psikis. Misalnya kebutuhan akan kesehatan, pendidikan formal maupun informal, hiburan, dan lain–lain.
Di jaman yang jauh berkembang saat ini, pastikanlah bahwa kata-kata Socrates diatas salah!! Mari kita satukan rasa peduli kita dan beraksi demi mewujudkan masa depan anak bangsa yang lebih baik!. Peduli Anak Peduli Masa Depan
Ya, anak-anak harus diselamatkan dgn pendidikan karakter yang baik. Masih banyak sekolah yang gak begitu memahami soal pendidikan karakter ini.
Menganggap anak di lingkungan juga adalah anak kita adalah cara terbaik peduli dg masa depan anak
Iya, Mbak. Kadang ketika anak mengalami kekerasan, para tetangga kurang peduli. Dianggap bukan urusannya! Zaman now, kepedulian terhadap anak makin menurun akibat manusia-manusianya makin individualis…?