- Ini adalah lanjutan dari postingan sebelumnya, baca dulu City Tour Surabaya Part 1
SENTRA UKM MERR
Dari Mangrove Wonorejo, rombongan peserta City Tour Surabaya dari Disbudparta Surabaya diarahkan ke Sentra UKM Surabaya yang berada di Jalan Ir.Dr.H. Soekarno No. 11 Merr Surabaya.
Dengan menggunakan bus peserta kemudian masuk ke dalam area Sentra produk usaha kecil menengah (UKM) yang ada di kawasan Middle east ring road (MERR). Ternyata tidak banyak yang tahu dengan keberadaan tempat ini, termasuk saya. Gedungnya memiliki tiga lantai dan diresmikan oleh Walikota Surabaya Tri Risma Harini pada 16 Desember 2014.
Di dalam sentra UKM ini ada berbagai oleh-oleh dan cindera mata khas Surabaya. Mulai dari pakaian, kerajinan tangan, aksesoris hingga makanan dan minuman. Harganya cukup terjangkau dengan kualitas yang sangat mumpuni. Untuk bisa membawa pulang barang-barang yang disukainya, para peserta city tour tentu harus bayar sendiri-sendiri.

PANTAI KENJERAN
Sekitar pukul 12.00 WIB, Para peserta diajak melanjutkan perjalanan ke Pantai Kenjeran. Ini merupakan tempat wisata legendaris di Surabaya. Menu makan siang dibagikan disini.
Karena harus makan siang, sholat dan harus mencharger Hp, saya tidak sempat berjalan-jalan dan hunting Foto di tempat ini.
Sekitar pukul 13.30 WIB, peserta langsung diajak berangkat naik bis menyusuri Jembatan Surabaya atau kadang disebut Jembatan Kenjeran.
Jembatan Surabaya merupakan ikon baru wisata kota Surabaya karena baru diresmikan pada tanggal 9 Juli 2016. Dibangun dengan desain melingkar yang luar biasa unik dan megah dengan komposisi baja panjang 800 meter, lebar 18 meter dan tinggi 12 meter. Tumpuan tiangnya mencapai 150 buah. Sayangnya para peserta city tour Surabaya hanya melewati sekilas saja, tidak bisa turun menikmatinya.
MENIKMATI FESTIVAL LAYANG-LAYANG
Ini adalah rute kunjungan terakhir dari rangkaian City Tour Surabaya. dFestival layang layang merupakan salah satu tujuh festival yang diadakan oleh pemerintah kota Surabaya dalam menyambut agenda Preparatory Committee III for UN Habitat di Surabaya (konferensi perkotaan PBB).
Acara festival layang layang ini adalah salah satu kegiatan andalan dalam rangka promosi kota Surabaya kepada peserta yang hadir dalam acara internasional tersebut. Acara berlangsung selama 2 hari yakni 23-24 Juli di Pakuwon City Surabaya. Ini pertama kalinya saya bisa menyaksikan sebuah festival yang bertitel internasional. Saat menuju lokasi sudah terpampang pemandangan warna-warni Layang-layang yang diikutkan dalam festival.
Kala turun dari bis, para peserta disambut oleh pedagang layangan dengan segala bentuk dan pernak perniknya. Para pedagang ini berjajar membentuk formasi yang indah dan sedap dipandang mata. Aneka layang layang ini untuk dijual tentunya.
Festival layang layang ini sendiri selain diikuti oleh masyarakat lokal Indonesia juga ada yang dari manca Negara seperti Malaysia, Brunei Darusalam, Swedia, Singapura dan Macau. Berhubung cuaca sangat panas dan saya gak bawa topi atau payung, akhirnya saya memutuskan kembali ke bis. Saat yang lain foto dan narsis di tengah lapangan, saya dan beberapa peserta lainnya memilih ngaso di tempat yang teduh.
Kegiatan jalan-jalan bertitel City Tour Surabaya seharian itu kelar sudah. Senang sekali bisa ikutan kegiatan seperti ini karena banyak teman baru, hal baru dan pengalaman baru yang bisa dirasakan.

Sebagai kenang-kenangan para peserta foto bersama di akhir perjalanan sebelum pulang kerumah masing-masing.