Hari Minggu, tanggal 20 Agustus 2017 menjadi hari yang sangat spesial bagi seluruh masyarakat Desa Pucangro Kecamatan Kalitengah Kabupaten Lamongan. Pasalnya, pada hari itu dilaksanakan Karnaval Agustusan yang diikuti oleh seluruh masyarakat Desa. Saya yang juga salah satu warga Desa ini merasakan betul bagaimana kemeriahan kegiatan karnaval Agustusan tersebut.
Meskipun kegiatan karnaval Agustusan Di desa Pucangro sudah rutin dilaksanakan tiap tahunnya, namun animo masyarakat saat berlangsungnya karnaval selalu tinggi. Karnaval Desa yang dilaksanakan tiap bulan Agustus ini dianggap sebagai Hari raya kedua khusus untuk warga Pucangro. Pasalnya setiap menghadapi karnaval, Masyarakat yang bekerja dan bermukim di luar kota berbondong-bondong pulang kampung demi mengikuti kegiatan Karnaval ini. Yang tidak mengikuti karnaval pasti merasa menyesal dan tidak enak hati.
Berhubung kegiatan karnaval tahun ini diadakan di hari minggu, jumlah peserta karnaval melonjak drastis. Hampir seluruh masyarakat Desaku mengikuti rangkaian acara Karnaval Agustusan ini. Ada lebih dari seribu orang yang berkumpul di Lapangan Desa untuk mengikuti jalannya karnaval.
Baca juga : Tradisi Menyambut Malam Kemerdekaan Ala Warga Desa
Sementara penduduk lainnya yang tidak mengikuti karnaval menyediakan makanan dan juga minuman bagi peserta karnaval di sepanjang jalan yang dilewati. Masyarakat dari Desa tetangga juga tampak berbondong-bondong datang ke Desa Pucangro dan menonton jalannya karnaval. Mereka berjajar di pinggir lapangan dan juga sepanjang jalan yang dilewati.
Kesibukan warga masyarakat Desaku Desa Pucangro sudah tampak pada malam hari sebelum pelaksanaan karnaval. Masing-masing RT tampak antusias menyiapkan berbagai hal untuk ditampilkan dalam karnaval Agustusan. Pernak-pernik kreasi seni termasuk benda yang dijadikan maskot saat karnaval esok hari disiapkan sebaik-baiknya.
Tak sedikit pula masyarakat yang hilir mudik dari satu RT ke RT lainnya hanya untuk melihat-lihat hasil kreasi seni dan membanding bandingkannya. Hal itu membuat jalanan di dalam Desa Pucangro tampak ramai dan meriah, tak ubahnya seperti malam hari raya.
Peserta yang ikut dalam karnaval Agustusan tahun ini berjumlah 23 kelompok. Adapun perincinannya adalah sebagai berikut :
- 14 kelompok perwakilan dari RT-RT yang berada di Desa Pucangro,
- 4 Kelompok dari lembaga pendidikan yang ada di Desa Pucangro
- 1 Kelompok Reog kebanggaan Desa Pucangro yakni Reog Ki Macan Guyangan. Reog ini sekaligus dijadikan maskot karnaval dan berada di barisan paling depan.
- 4 Kelompok lainnya yang terdiri dari Barisan Linmas (Hansip), Ibu Ibu PKK, Grup Tanjidor dan barisan komunitas Pemuda.
Berikut ini rekaman video atraksi Reog Ki Macan Guyangan Dalam Karnaval yang menjadi pembuka karnaval Agustusan
Karena membludaknya peserta, karnaval yang dijadwalkan mulai pukul 07.30 tersebut molor 1 jam dari jadwal. Meskipun demikian acara yang dimulai sekitar pukul 08.30 ini sangat meriah, menghibur dan sarat makna.
Disamping untuk memeriahkan HUT Kemerdekaan RI yang ke 72, kegiatan karnaval Agustusan ini sekaligus untuk mempererat rasa persatuan dan kesatuan seluruh lapisan masyarakat Desa Pucangro. Rasa nasionalisme dan kebersamaan tampak nyata dalam kegiatan ini. Berbagai ekspresi dan kreasi diluapkan tanpa ada beban dan segan. Tua-muda, besar-kecil, laki laki – perempuan membaur jadi satu memeriahkan hajatan tahunan desa ini.
Saya yang menjadi bagian dalam acara ini juga tidak mau ketinggalan mengabadikan semua momennya. Saya sengaja tidak ikut didalam barisan karena disamping anggota keluarga saya sudah ikutan semua, saya juga kebagian tugas menyediakan makanan dan minuman. Berhubung saya berada di luar barisan, jadinya saya bebas mengabadikan jalannya karnaval dalam jepretan kamera.
Karnaval di Desaku ini mengambil rute mengelilingi Desa dan jaraknya lumayan panjang. Karnaval berakhir sekitar pukul 12.00 WIB. Itu berarti hampir 3 jam perjalanan. Start dan Finisnya di Lapangan Desa yang terletak di Barat Daya desa Pucangro.
Dalam Rangkaian karnaval Agustusan di Desaku selalu ada ide-ide baru dan segar yang ditampilkan oleh tiap RT. Meskipun karnaval selalu berulang di setiap tahun, namun kreasi seni yang ditampilkan selalu beda dan tidak pernah sama di tiap tahunnya. Masing masing RT membuat maskot yang diarak dan diiring oleh masyarakat RTnya.
Tahun ini Kreasi seni nya kebanyakan berupa Hewan seperti : Kupu-Kupu, Unta, Katak, Burung, Lebah, Kuda, Ikan, Kelinci, Singa, dan Babi Hutan. Ada pula yang berupa tokoh pahlawan seperti Soekarno dan RA Kartini. Masing-masing RT memakai kostum yang berbeda dan disesuaikan dengan maskot kreasi seni yang diusungnya.
Baca juga : Proposal Pentas Seni
Seperti halnya kreasi Seni dari RT 02 RW 03 yang mengusung hewan unta sebagai maskotnya, barisan pengiringnya memakai pakaian Arab yang berupa jubah panjang berwarna putih dan hitam. Hal ini dimaksudkan supaya serasi dan tampil beda dengan RT lainnya. Dengan mengambil tema Save Palestina, barisan RT 02 RW 03 Desa Pucangro tampak sejuk dipandang mata. Sebelum pawai karnaval, mereka melakukan orasi terlebih dahulu sebagai bentuk dukungan terhadap Palestina. Video orasinya dapat dilihat di link berikut :
Sementara barisan kelompok lain juga sama hebohnya. Barisan peri kupu-kupu tampak mengiringi maskot kupu-kupu. Barisan tentara mengiringi maskot Soekarno, Barisan pemanah mengiringi maskot burung dan masih banyak yang lainnya. Semuanya berlomba memberikan yang terbaik karena memang kreasi seni dan barisannya dinilai oleh Panitia Karnaval. Pemenangnya akan mendapatkan hadiah berupa uang tunai dan juga trophy. Dalam perlombaan kreasi seni karnaval, panitia memberikan kebebasan bagi seluruh peserta yang terdiri dari RT – RT sehingga tampak unik dan memberikan kemeriahan tersendiri.
Begitu meriahnya perhelatan karnaval Desaku ini sehingga membuat banyak orang gagal move on dan selalu membicarakannya. Bagi saya sendiri, kegiatan di Desa selalu meriah dan menarik untuk diikuti. Masyarakat di desa terkenal dengan kerukunan dan kekompakannya. Mereka juga tidak mengenal gengsi. Persatuan dan kesatuan dalam keberagaman di desa hingga saat ini masih tetap utuh dan semoga tetap lestari.
Kreasi Seni yang digunakan sebagai maskot Karnaval dibuat dari bahan yang tahan lama seperti zak semen, gabus, kain dsb. Bahan tersebut kuat dan awet sehingga dapat bertahan hingga bertahun tahun. Biasanya Hasil karya tersebut disewakan untuk karnaval Agustusan di desa lain pada hari lain pasca karnaval serta selanjutnya disimpan untuk disewakan di tahun berikutnya. Harga sewanya antara 300 ribu hingga 800 ribu perhari, tergantung nego. Bagi yang tertarik untuk menyewa dapat menghubungi Ketua RT di Desa Pucangro.
Demikian sekelumit kisah meriahnya Karnaval Agustusan Di Desaku Desa Pucangro, bagaimana dengan anda? Apakah ada kegiatan serupa di tempat tinggal anda? Silahkan share di komentar !