Ketika Semangat Kembali, Sertifikasi Paksi Lagi

Tahun 2020, saya pernah mengikuti Sertifikasi sebagai Penyuluh Anti Korupsi (Paksi). Saat itu hanya penasaran saja dan ingin mencoba hal baru. Setelah lolos dan dikukuhkan menjadi Paksi, ada rasa bangga yang menyertai. Sertifikasi ini seolah menjadi bukti bahwa komitmen untuk menyebarkan nilai-nilai integritas harus selalu di hati.

Penyuluh Anti Korupsi Jatim

Waktu cepat berlalu. Sertifikat saya habis masa berlakunya di akhir tahun 2023. Kala masa itu habis, sebenarnya saya sudah tidak ingin memperpanjang lagi. Saya tidak lagi tertarik dengan hal ini karena melihat sebagian besar Paksi berasal dari kalangan PNS. Gaya bicara, cara menyampaikan materi, dan sasaran mereka begitu berbeda dengan yang saya lakukan selama ini. Jadi gak nyaman sendiri.

Sampai akhirnya di pertengahan 2024, saya diajak jadi volunteer Roadshow Bus KPK di Surabaya dan Bojonegoro. Di sana, saya bertemu dengan para Paksi yang sebagian besar bukan dari kalangan ASN. Mereka aktif, kreatif, dan membumi. Semangat mereka begitu tinggi. Saya jadi belajar banyak hal dari mereka.

Banyak obrolan dari hati ke hati yang terjalin. Disini Semangat saya kembali tumbuh. Tapi sayangnya, dalam waktu dekat tidak ada pembukaan sertifikasi ulang. Saya hanya bisa menunggu dan menunggu.

Persiapan Sertifikasi Ulang

Di akhir tahun 2024, kabar baik itu datang: pendaftaran ulang dibuka. Saya langsung mendaftar. Tapi ternyata, karena masa berlaku sertifikat saya sudah lebih dari 6 bulan, saya ditolak. Lagi-lagi saya harus bersabar.

Akhirnya, pada pertengahan 2025, pendaftaran ulang Paksi jalur pengalaman kembali dibuka. Kali ini saya merasa sangat cocok. Waktu saya juga relatif longgar, gak sesibuk tahun 2024 yang ngurus ini itu.

Pertengahan Mei, saya langsung mempersiapkan diri. Langkah awal adalah mengikuti e-learning KPK. Sebenarnya saya sudah pernah ikut e-learning ini di tahun 2020, tapi karena sudah lima tahun berlalu, saya memutuskan ikut lagi, biar pemahaman makin mantap lagi.

Proses E-Learning Anti Korupsi relatif fleksibel. Materi e-learningnya disajikan dalam bentuk video, bacaan, dan Soal-soal yang harus diisi. Ada juga beberapa tantangan yang diberikan dan harus dilakukan.

Materinya terbagi menjadi beberapa modul yang berbeda. Saya menjalani masa belajar tentang pendidikan anti korupsi dasar di sela-sela kesibukan harian. Dalam sehari meluangkan waktu 2-3 jam buat mengikuti pembelajaran. Dulu pernah ikut e-learning yang sama sehingga beberapa bagian banyak yang dimengerti.

Pembelajaran online ini saya jalani selama seminggu. 2 modul terakhir saya tuntaskan saat perjalanan dari Lamongan ke Mojokerto. Saya memanfaatkan waktu perjalanan di kereta api untuk menatap layar HP dan menyelesaikan pembelajaran. Dalam empat jam, alhamdulillah semuanya bisa saya tuntaskan. Sertifikat e-learning langsung saya dapatkan.

Sertifikat e-learning Kpk

 

Pendaftaran Awal, Sedikit Drama

Sertifikat e-learning menjadi salah satu syarat utama pendaftaran Paksi. Setelah mendapatkannya via email, saya mulai mendaftar di situs lsp.kpk.go.id. Mumpung pendaftaran Paksi jalur pengalaman sedang dibuka. Pendaftarannya cuma seminggu saja.

Awalnya saya menggunakan HP dan memilih klasifikasi Penyuluh Tingkat Pertama. Semua berkas sudah ada di Hp. Tapi dua kali saya coba submit, sistemnya error dan data tidak tersimpan. Harus ulang lagi dan lagi. Jadi agak frustrasi. Saya putuskan beralih ke laptop.

Beruntung saat itu lagi ke Mojokerto dan bawa laptop untuk persiapan kelas menulis cerita anak. Di tempat menginap lagi gak ada kerjaan, jadilah memasukkan data-data yang dibutuhkan. Pada percobaan pertama saat ngeklik kualifikasi Tingkat Pertama, masih eror tidak bisa. Kemudian percobaan kedua, ngeklik kualifikasi tingkat Muda. Lha kok lancar jaya.

Meskipun pertanyaan di Tingkat muda lebih banyak, tapi saya punya cukup portofolio untuk menjawab semuanya. Alhamdulillah, pendaftaran saya berhasil. Mungkin ini jalan Tuhan supaya saya bisa masuk di kualifikasi tingkat dua. Paksi pertama membutuhkan 5 kompetensi dasar. Sementara untuk Paksi Muda membutuhkan 9 kompetensi dasar. Diatasnya ada Paksi Madya dan Paksi Utama, kompetensinya lebih banyak lagi.

Lolos Administrasi: Saatnya Mengumpulkan Bukti Kompetensi

Tanggal 12 Juni, saya menerima email pemberitahuan lolos administrasi. Saya diminta masuk grup khusus. Setelah itu, saya harus mengisi sertifikasi mandiri. Ada 17 item bukti kompetensi yang harus dipenuhi! Ada yang berupa video, PPT, dan dokumen-dokumen tertentu.

Tantangan mulai berdatangan. Di saat bersamaan Balai Bahasa Jatim tiba-tiba menawarkan pelatihan untuk Komunitas Literasi. Awalnya saya tolak karena sibuk, tapi setelah berpikir ulang, saya terima, karena bisa menambah jejaring. Jadinya, penyusunan dokumen untuk Paksi terabaikan.

Ada juga agenda kepanitiaan akhirussanah TK, membuat saya harus fokus kesana di tanggal 14-15 Juni. Belum lagi sepupu ada yang mau nikah. Saya harus rewang di siang hari untuk persiapannya. Pokoknya minggu yang cukup sibuk kala itu. Penyusunan dokumen hanya berputar di kepala, tidak bisa segera menyelesaikan.

Terbersit dalam pikiran ingin menyerah, gak pingin melanjutkan prosesnya. Rasanya berat, hasilnya belum jelas, dan tidak ada keuntungan secara finansial. Tapi dukungan dari teman-teman JatimPak memberi saya semangat. Saya jadi sungkan kalau tidak meneruskan proses ini.

Ditengah berbagai kesibukan lain, saya mulai nyicil dokumen satu per satu di malam hari. PPT dan dokumen klasifikasi nomer 1–5 relatif mudah. Tapi membuat video, itu tantangan tersendiri! Anak-anak yang biasa saya ajak untuk berbagai kegiatan sedang ada perkemahan. Jadi gak bisa diganggu. Saya harus sabar menunggu waktu luang mereka untuk diajak rekaman.

TBM Bintang Brilliant menjadi instansi/komunitas yang saya gunakan untuk mendaftar sebagai PAKSI. sehingga kegiatan kegiatan disana merupakan bukti nyata kiprah saya dalam penyuluhan anti korupsi.

Pelan tapi pasti semua dokumen akhirnya terkumpul. Kecuali di poin ke-6 yang saya rasa cukup membingungkan. Sampai akhirnya saya konsultasi ke senior JatimPak dan dibimbing dengan sabar. Batas akhir submitnya adalah tanggal 19 Juni 2025. Alhamdulillah beberapa jam sebelum deadline berakhir, saya berhasil unggah semua dokumen. Pikir saya, ya sudahlah, terima apa adanya lah begitu kemampuan saya. Kalau misalnya gak lolos gak apa-apa. Setidaknya sudah mencoba.

Dua hari setelah penutupan pendaftaran, grup calon Paksi sudah ramai dengan adanya permintaan revisi dari panitia. Banyak yang kena colek di grup. Beberapa dokumen peserta ada yang tidak lengkap. Saya sendiri was-was, dan selalu pantau grupnya. Jangan-jangan nanti saya diminta revisi juga. Tapi ternyata sampai batas pengumuman tanggal wawancara, nama saya tidak disebut. Alhamdulillah aman…

Persiapan Wawancara: Ada saja Kendala

Jadwal wawancara untuk Sertifikasi saya awalnya tanggal 25 Juni jam 13.00 WIB tapi digeser ke 26 Juni jam 08.00 WIB karena permintaan salah satu peserta lain yang mungkin punya kesibukan dan sudah izin panitia. Saya sih setuju saja. Itung-Itung bantu orang lah… Saya juga sedang tidak ada kegiatan apa-apa di 2 hari tersebut.

3 hari sebelum wawancara berlangsung, masalah mulai muncul. Laptop saya emang kamera-nya sudah lama rusak. Sementara untuk wawancara online via zoom persyaratannya adalah harus pakai laptop yang ada kameranya. Untuk Hp juga digunakan, tapi dipakai di area belakang. Jadi ada 2 kamera yang mengawasi saat wawancara berlangsung.

Dari sini mulai panik. Laptop keponakan kok ya rusak pula. Alternatif pertama Saya beli kamera eksternal buat dipakai di Laptopku. Tapi ternyata tetap tidak bisa meski sudah saya otak atik dengan berbagai cara. Akhirnya saya coba service semua laptop di rumah. Laptop saya yang kameranya rusak masih belum selesai sampai hari H. Bahkan sampai ini ditulis, masih di tempat service.

Sementara laptop keponakan yang mati total saya serviskan juga, alhamdulillah bisa selesai dalam sehari. Laptop ini akhirnya bisa digunakan, tapi kamera buram dan tidak bisa pakai background. Saya kemudian coba laptop lain yang jadul tapi gak pernah digunakan. Lah kok kameranya bagus, tapi tidak ada suara yang masuk. Wahhh Bingung nih kepala.

Jepang Hari H, saya memutuskan menggunakan 2 laptop ini. Siapa tau nanti ada keajaiban. Untuk kamera belakang, saya tetap menggunakan hp. Tempat wawancara saya putuskan di TBM saya. Pencahayaannya alami jika siang hari. Pintu depan saya tutup supaya tidak ada gangguan. Sementara jendela dan pintu belakang saya biarkan terbuka.

Buku dan boardgame yang saya gunakan untuk penyuluhan saya siapkan juga, jaga-jaga seperti tahun 2020 lalu. Waktu itu diminta praktek langsung gimana cara penyuluhannya. Saat pembukaan wawancara semua sudah siap.

Ternyata Asesor yang menguji saya kebetulan dari komunitas juga. Namanya sudah familiar dan sering lihat membagikan info-info kegiatan. Sikapnya ramah, hangat, dan membuat saya nyaman. Meskipun saya gugup, beliau menanggapi dengan sangat positif. Kamera yang buram tidak begitu dipermasalahkan.

Lucunya, saya yang diwawancarai malah banyak diamnya. Dia yang lebih banyak bicara. Banyak petuah-petuah yang diberikan sehingga makin nambah semangat saya dalam menyuarakan integritas. Dokumen-dokumen yang saya submit, diteliti satu persatu dan ditanyakan keabsahannya. Tentu saja sambil digali lebih dalam. Apakah yang saya tulis sama dengan apa yang saya lakukan.

Di bagian penentu proses sertifikasi, Asesor memberikan 27 pertanyaan lisan yang harus dijawab. Lalu dilanjutkan dengan 11 pertanyaan esai yang harus ditulis selama 50 menit. Ternyata tidak ada praktek langsung seperti sertifikasi saya dulu. Tiap Asesor emang beda-beda metodenya.

Pertanyaan esai menurut saya cukup ringan. Jawabannya sudah ada dalam materi presentasi penyuluh dasar yang sudah saya buat sebelumnya. Tinggal nyontek saja. Asesor memperbolehkan mengambil informasi dari berbagai sumber. Tapi tidak boleh dicopas, harus dimodifikasi. Mangkanya tidak terlalu menguras pikiran.

Pukul 11.00 WIB, Proses wawancara dinyatakan selesai oleh Asesor. Ada kelegaan yang terasa di dada. Kala kembali ke ruang utama Zoom (wawancara dilakukan dibreak room) saya bertemu pengurus JatimPak yang jadi asesor juga. Waktu selesainya hampir bersamaan dengan saya. Tapi kami diminta duluan untuk membagikan hasil sertifikasi wawancara.

Setelah presensi hasil, sapaan hangat dari pengurus Jatim-PAK mewarnai. Pesannya jangan lupa untuk memperpanjang lagi ya setelah 3 tahun. Saya hanya tersenyum

Di Jatim-PAK beliau adalah senior saya. Di Forum TBM, beliau adalah pengurus Daerah. Jadi ada beberapa komunitas yang kami ikuti bersama.

Harapan dan Semangat Baru untuk Menjadi Paksi

Saya sempat minta masukan soal kekurangan saya. Tapi beliau justru menyemangati untuk lanjut ke jenjang berikutnya.

Kalimatnya sederhana, tapi dalam.

“Saya percaya kamu bisa jadi penyuluh yang berdampak. Lanjut, ya…”Dan saya pun hanya mengangguk.

Euforianya sertifikasi ini luar biasa. Hasil akhir sertifikasi memang sudah keluar, tapi penetapannya masih belum. Nunggu rapat Pleno penetapan. Perjuangan buat menyelesaikan berbagai rintangan yang menghadang, membuat semuanya terasa indah pada akhirnya.

Semoga pasca sertifikasi ini semangat saya. makin menyala dalam pendidikan anti korupsi. Saya tetap bisa menyuluh dengan hati, dari desa kecil dari Komunitas TBM Bintang Brilliant yang selalu punya cerita.

Munasya

Blogger, Writer and Teacher Contact Person : email : sy4r0h@gmail.com Twitter : @Munasyaroh_fadh IG. : @Muns_Fadh

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Kembali ke atas
error: Content is protected !!