Beberapa waktu yang lalu masyarakat Indonesia kembali dihebohkan dengan isu penculikan anak. Isu ini telah menyebar dari mulut ke mulut dan juga media sosial. Walaupun judulnya isu namun banyak sekali orang yang percaya dengan isu ini dan menjadikan ajang menakut-nakuti.
Isu penculikan anak memang sudah seringkali berhembus di tahun – tahun yang lalu, namun isu kali ini lebih mengkhawatirkan. Jika di tahun-tahun sebelumnya pernah terdengar isu penculikan anak untuk dibuat tumbal Nyi Roro Kidul atau tumbal pembuatan jembatan yang besar, kali ini isunya lebih seram.
Menurut isu yang berhembus beberapa waktu yang lalu, pelaku penculikan anak berpura-pura sebagai pengemis atau orang gila dan membawa lari anak-anak. Pelaku tersebut mengincar anak-anak untuk diambil organ tubuhnya. Mulai dari mata, hati, ginjal, jantung dan sebagainya untuk dijual. Korban akan dimutilasi langsung dan diambil organnya. Bahkan ada sebuah selebaran di media sosial yang menyebutkan harga masing-masing organ tersebut.
Isu seperti ini tentu membuat banyak warga masyarakat khususnya para orang tua di sejumlah daerah khawatir. Mereka begitu resah dan tak sedikit yang mengekang kebebasan anak untuk bermain di luar rumah. Anak-anak juga ketakutan saat melihat atau berpapasan dengan orang tak dikenal yang tingkah lagunya mencurigakan.
Kepanikan dan keresahan terus bergulir bak bola salju ditengah-tengah masyarakat, terutama para orangtua. Dengan dalih menyebarkan informasi, mereka dengan mudahnya membagi sesuatu di media sosialnya yang kadang kala tidak tentu kebenarannya, termasuk isu penculikan anak ini dan menambah kecemasan serta rasa khawatir. (baca juga : Peran Netizen di Dunia Maya )
Akibat isu tersebut, tak sedikit orang yang menjadi korban amuk massa karena dituduh sebagai pelaku penculikan. Kebanyakan pelaku adalah orang gila dan gelandangan yang berkeliaran di kampung-kampung atau perumahan warga.
PENCULIKAN ANAK TIDAK PERNAH ADA
Para orangtua yang memiliki anak dan balita tentunya dihantui rasa was-was dan resah terkait adanya isu penculikan ini. Mereka kerap bertanya – tanya ini beneran atau hanya sekedar isu, mengingat isu penculikan anak seperti ini sudah sering kali berhembus dari waktu ke waktu dan menyebar hampir di seluruh wilayah Indonesia.
Pihak keamanan dalam hal ini pihak kepolisan Indonesia telah mengklarifikasi bahwa berita dan isu penculikan anak ini tidak benar adanya. Isu penculikan anak dibuat, ditebarkan oleh pihak tertentu untuk membuat situasi Kamtibmas kacau dan masyarakat saling curiga mencurigai. Isu penculikan anak adalah salah satu hoaks yang diciptakan untuk tujuan yang tidak baik oleh orang-orang yang tidak bertanggung jawab.
Baca juga : Waspadai Hoaks
Sampai saat ini korban anak yang diculik masih nihil dan belum ada satupun laporan mengenai hal ini. Namun korban yang dituduh sebagai penculik sudah banyak dan mereka babak belur dikeroyok massa. Mulai dari orang gila, tukang listrik hingga orang yang mencari alamat.
Beberapa pihak juga ada yang menangarai bahwa ada pengalihan isu dan penggiringan opini publik terhadap kasus-kasus besar di Indonesia. Karena isu palu arit, dukun santet, kolor ijo, SARA dan lain lain sudah basi dan tidak direspon masyarakat, maka dimunculkanlah isu penculikan anak ini. Mudahnya akses informasi dan berita melalui media Internet turut memengaruhi tersebarnya isu ini dengan lebih cepat walaupun kebenarannya tidak pernah terungkap.
Jadi sebagai orang tua tidak perlu resah, gelisah atau takut karena isu penculikan anak adalah hoaks semata. Tidak ada bukti kebenaran didalamnya. Bagaimana pendapat anda?