Solusi Alternatif Peningkatan Industri Pariwisata. Peningkatan Industri pariwisata di Indonesia terus digalakkan. Sektor pariwisata masih menjadi penyumbang devisa terbesar di Indonesia, bahkan kabarnya menjadi yang tertinggi dibanding sektor yang lain. Sektor pariwisata berdampak pula pada banyak sektor lainnya, mulai dari industri perdagangan, perhotel, kuliner, penerbangan, hingga sektor jasa lainnya. Hal itu akhirnya membuat pemerintah menjadikan sektor pariwisata sebagai salah satu tombak perekonomian negara ini.
Jika sebelumnya masyarakat dunia hanya mengenal Bali sebagai salah satu destinasi wisata terbaik Indonesia, Pemerintah Indonesia saat ini telah mengembangkan sejumlah kawasan wisata di berbagai daerah selain Bali untuk mendongkrak industri pariwisata nasional. Kawasan wisata yang disebut dengan istilah “10 Bali Baru” tersebut meliputi Danau Toba (Sumatera Utara), Tanjung Kelayang (Bangka Belitung), Tanjung Lesung (Banten), Kepulauan Seribu dan Kota Tua (DKI Jakarta), Borobudur (Jawa Tengah), Bromo Tengger Semeru (Jawa Timur), Mandalika (Nusa Tenggara Barat), Labuan Bajo (Nusa Tenggara Timur), Wakatobi (Sulawesi Tenggara), dan Morotai (Maluku Utara).
Dari segi keindahan alam dan keunikan budayanya, 10 Bali baru tersebut tentunya tidak kalah dengan Bali. Potensi pariwisata didalamnya teramat besar, hanya saja belum tergarap sempurna dan terkenal dimana-mana. Oleh karena itu pembangunan 10 wisata baru ini terus dilakukan.
Dibalik pembangunan kawasan wisata 10 Bali tersebut Ada beragam permasalahan dan tantangan yang dihadapi dalam pengembangan pariwisata Indonesia. Diantaranya pengaturan tata ruang yang kurang mumpuni, terbatasnya transportasi, respon masyarakat yang rendah, sarana prasarana yang kurang dan masih banyak yang lainnya.
Permasalahan dan tantangan tersebut seyogyanya dapat dipikirkan bersama jalan keluarnya, bukan hanya pemerintah saja, namun juga masyarakat setempat dan juga seluruh masyarakat Indonesia. Berikut ini beberapa solusi alternatif yang bisa diterapkan untuk pengembangan dan peningkatan Industri Pariwisata di wilayah 10 Bali :
1. Mengefektifkan Promosi dan Pemasaran
Promosi dan pemasaran menjadi langkah penting yang harus dilakukan untuk pengembangan segala industri. Tak terkecuali dalam industri pariwisata. Dengan promosi dan pemasaran yang efektif serta efisien akan membuat wisatawan baik wisatawan lokal maupun luar negeri mengenal tempat-tempat wisata unggulan yang ada di Indonesia. Dari pengenalan tersebut akan timbul rasa penasaran, tertarik dan pada akhirnya berkunjung ke lokasi wisata yang dipromosikan. Promosi ini tentunya tidak hanya dalam sekali hentak saja, namun seyogyanya dilakukan terus menerus ke seluruh pelosok daerah bahkan hingga keluar negeri.
Promosi dapat dilakukan dengan beragam metode dan cara. Mulai dari promosi lewat sosial media, promosi media elektronik, media massa hingga promosi melalui festival-festival atau sejenisnya. Promosi melalui film-film juga bisa dijadikan alternatif yang bisa dilakukan. Scane film yang diproduksi seniman Indonesia bisa menggunakan setting tempat wisata dengan beragam pesona dan keindahannya. Budaya, makanan khas, fashion, hingga gaya hidup masyarakat di sekitar tempat wisata unggulan juga bisa menjadi hal menarik yang ditonjolkan dalam film.
Dari film ini pada akhirnya akan banyak orang yang ingin mengunjungi langsung tempat-tempat tersebut. Apalagi jika filmnya booming, tentu masyarakat yang ingin mengunjungi tempat wisata tersebut makin banyak lagi.
2. Peningkatan Kesadaran Kolektif Masyarakat Terhadap Sektor Pariwisata
Banyak yang tidak menyadari bahwasanya sektor pariwisata bisa meningkatkan sektor perekonomian lainnya. Dari sebuah tempat wisata akan memunculkan banyak lapangan kerja baru yang pada akhirnya membuat pendapatan masyarakat meningkat. Mulai dari tukang parkir, pedagang, pelayan restoran, pemandu wisata, sopir dan masih banyak lagi yang lainnya. Semakin banyak wisatawan yang datang, celah untuk mendapatkan pendapatan juga semakin lebar.
Beberapa unsur masyarakat masih ada yang menganggap bahwa kedatangan wisatawan membawa pengaruh buruk terhadap lingkungan tempat tinggalnya. Ini yang harus diluruskan. Kadang mereka juga bersikap acuh tak acuh dan bersikap sinis terhadap wisatawan. Tak jarang pula ditemui sikap masyarakat yang memaksakan kehendaknya seperti memaksa membeli barang mereka atau menggunakan jasa tertentu. Bahkan soal keamanan juga masih memprihatinkan. Kriminalitas masih acap kali terjadi.
Diperlukan upaya yang kontinyu untuk menyadarkan masyarakat terutama masyarakat sekitar tempat wisata dalam upaya pengembangan tempat wisata. Upaya itu bisa berupa pendekatan langsung dengan tokoh masyarakat, melakukan penyuluhan, sosialisasi, seminar dan sejenisnya. Bisa juga dengan melibatkan masyarakat setempat dalam berbagai kebijakan dan juga ikut serta dalam pembangunan tempat wisatanya.
3. Pembangunan Sarana Prasarana dan Infrastruktur di Sekitar lokasi
Kelemahan pariwisata Indonesia terletak pada buruknya sarana prasarana dan infrastruktur yang ada. Tak dapat dipungkiri, transportasi juga menjadi kendala utama yang membuat industri pariwisata sulit berkembang. Terdapat banyak sekali tempat wisata unik dan mengagumkan di Indonesia yang tidak dimiliki oleh negara-negara lain. misalnya, Pulau Komodo, Candi Borobudur, Raja Ampat dan lainnya.
Akses jalan untuk menuju tempat wisata tersebut sulit dijangkau menggunakan transportasi umum. Ada yang jalannya kurang mulus, ada yang susah dijangkau. Bahkan kondisi bandara sebagai tempat jujugan utama wisatawan luar daerah atau luar negeri juga memprihatinkan. Beberapa ada yang tidak layak untuk diterbangi pesawat besar. Hal tersebut menjadi kendala bagi wisatawan yang ingin menuju lokasi wisata dan menghambat investasi disana.
Baca juga: Sarana Transportasi umum Berintegrasi Dengan Teknologi Digital
Selain transportasi, kemudahan sarana ibadah, penginapan, tempat makan, belanja, dan kelengkapan untuk umum lainnya juga sangat mendukung industri pariwisata. Oleh karena itu perluasan bandara, pembangunan infrastruktur jalan dan pembuatan sarana dan prasarana yang memadai menjadi hal wajib yang harus dilakukan untuk pengembangan pariwisata.
4. Penyediaan Teknologi Informasi Yang Mumpuni
Perkembangan teknologi informasi yang berkembang pesat saat ini bisa dijadikan modal sekaligus investasi dalam pengembangan industri pariwisata. Kemudahan dalam mengakses informasi mengenai lokasi wisata beserta perak pernik didalamnya menjadi pendorong datangnya wisatawan. Penyediaan informasi tempat wisata sekaligus layanan boking tiket pesawat, hotel, sarana transportasi darat hingga guide dalam satu tempat tentunya membuat wisatawan seolah raja yang terhormat.
Penyediaan teknologi informasi ini memungkinkan wisatawan dapat melihat semua lokasi wisata unggulan, memilih lokasi wisata yang sesuai, lalu melakukan pemesanan dan pembayaran. Di waktu yang disepakati wisatawan tinggal berangkat dan menikmati segala fasilitas yang disediakan. Kemudahan informasi wisata dan pemesanan penerbangan/hotel terbaik memicu minat luar biasa dari seluruh lapisan masyarakat untuk berlibur. Pada akhirnya industri pariwisata akan berkembang pesat.
Peningkatan industri pariwisata di Wilayah 10 Bali baru tidak sepenuhnya berada di tangan pemerintah pusat. Diperlukan banyak kerjasama dengan pihak lain untuk membantu memajukan pariwisata di tiap daerah. Terutama pemerintah daerah, pihak swasta dan masyarakat umum lainnya. Ayo bersama-sama berkontribusi dan mendukung industri pariwisata Indonesia untuk perekonomian Indonesia yang lebih gemilang!
Jika dijalankan satu satu, membangun pariwisata itu seperti membangun sebuah negara, harus ada akses jalan yang memadai, fasilitas yang bagus, dan tentunya pengalaman yang luar biasa, anggaran juga harus diperhitungkan dengan cermat. Semoga Pariwisata Indonesia Maju…