Naik Bianglala di Alun-Alun Lamongan Pertama Kali

Naik Bianglala di Alun-Alun Lamongan Pertama Kali. Alun-Alun Lamongan di awal tahun 2020 memiliki wajah baru. Di pojok arah barat laut Alun-alun Lamongan terlihat bianglala yang tampak megah menjulang tinggi. Bianglala yang berbentuk seperti kincir angin raksasa ini menjadi salah satu wahana permainan baru yang dimiliki oleh Alun-alun Lamongan, melengkapi berbagai sarana permainan yang sudah ada sebelumnya. Peresmian bianglala di Alun-Alun Lamongan dilakukan oleh Bupati Lamongan Bapak Fadeli pada Senin malam tanggal 30/12/2019.

Pada hari Minggu tanggal 5 Januari 2020 kemarin, saya berkesempatan untuk menaikinya pertama kali. Didorong oleh rasa penasaran sekaligus karena harus menemani 3 anak yang ingin naik Bianglala di Alun-Alun Lamongan, saya memberanikan diri untuk ikut naik. Kesempatan itu menjadi pengalaman pertama bagi saya naik bianglala karena dari dulu tidak berani naik. Alasannya karena takut ketinggian dan juga sering pusing kalau naik wahana berputar.

Jadwal Bianglala di Alun-Alun Lamongan

Untuk naik bianglala tidak bisa setiap hari atau setiap saat. Ada jadwal yang sudah ditentukan. Di hari Minggu atau hari libur, wahana Bianglala buka jam 9 s/d 11 pagi, kemudian lanjut jam 15.00 sd jam 17.00 sore dan jam 19.00 sd 22.00. Di hari Senin sd Sabtu bukanya hanya di malam hari jam 19.00 sd 22.00 WIB.

Pembatasan jam operasional bianglala ini bertujuan agar tidak mengganggu kegiatan di Masjid Agung Lamongan. Mengingat letak alun-alun tepat di depan masjid Agung berada. Jangan sampai di masjid sudah adzan, tapi bianglala masih beroperasi, itu sangat tidak etis. Jadi harus diatur dengan sebaik-baiknya.

Bianglala di Alun-Alun Lamongan
Peraturan dan jadwal operasional bianglala di Alun-Alun Lamongan

Di pintu masuk wahana sudah terpampang jam bukanya, namun saat pukul 08.00 di minggu pagi sudah terlihat antrian yang begitu panjang. Pintu masuk wahana sudah penuh dengan pengunjung yang ingin masuk wahana. Melihat antrian yang panjang, awalnya ragu buat naik. Tapi karena anak-anak yang lagi saya temani pengen banget naik, akhirnya ikut membaur dalam antrian setelah puas berkeliling di Alun-Alun Lamongan. Baca juga : Suatu Sore di Alun-Alun Lamongan.

Tarif Bianglala di Alun-Alun Lamongan

Khusus di Bulan Januari naik bianglala di Alun-Alun Lamongan digratiskan alias tidak perlu bayar. Hal ini mungkin sebagai sarana promosi sekaligus bonus buat masyarakat Lamongan yang ingin menikmati wahana wisata ini. Supaya bisa gantian dan semua orang bisa merasakan, pengunjung yang sudah naik wahana Bianglala dilarang naik lagi berkali kali di hari yang sama. Untuk memantaunya pengunjung di beri stempel di tangan sebelum naik.

Menurut kabar yang beredar, bianglala ini nanti akan dikenakan tarif Rp 5.000 untuk sekali naik. Tarif tersebut rencananya akan digunakan sebagai perawatan dan juga upah buat yang jaga. Tarif bisa naik bisa juga turun, disesuaikan dengan besarnya biaya operasional dan keputusan pemerintah Kabupaten Lamongan.

Pengalaman Naik Bianglala Pertama Kali

Sama seperti pengalaman lainnya, saat pertama kali melakukan sesuatu tentunya ada rasa nervous dan takut. Begitu juga saat saya naik bianglala ini. Ada rasa takut dan was-was yang menghinggapi. Berhubung bersama anak-anak rasa takut itu tidak saya perlihatkan, saya cuma diam saja sambil foto-foto. Pemandangan alun-alun dari ketinggian lumayan bagus. Saat naik rasa was was dan takut jatuh memang terasa banget. Apalagi perputaran wahananya lambat, sehingga waktu terasa lama. Saya sampai merem gak berani liat ke bawah. Setelah di puncak dan mulai turun, rasa was was mulai menghilang. Kenikmatan naik bianglala mulai terasa. Sayangnya sampai bawah harus keluar dan digantikan oleh pengunjung lainnya.

Wahana baru di Alun-alun Lamongan yang menghabiskan dana skitar Rp 7 miliar itu terdiri dari 18 kabin. Tiap kabin bisa menampung 4 orang dewasa atau 5 sd 6 anak kecil. Biasanya satu kabin diisi oleh rombongan keluarga atau teman yang dikenal. Kalau sendirian atau cuma berdua, petugas akan meminta menunggu dan mencarikan teman buat mengisi satu kabin. Yang naik bergantian.

Kala satu kabin nyampai bagian paling bawah, penumpang di dalam kabin itu harus segera turun dan digantikan dengan penumpang lainnya. Begitu seterusnya. Ayok yang belum nyobain bianglala di Alun-Alun Lamongan, segera meluncur buat menikmatinya.

Munasya

Blogger, Writer and Teacher Contact Person : email : sy4r0h@gmail.com Twitter : @Munasyaroh_fadh IG. : @Muns_Fadh

2 komentar di “Naik Bianglala di Alun-Alun Lamongan Pertama Kali

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Kembali ke atas
error: Content is protected !!