Banyak sekali faktor yang mempengaruhi untung dan rugi suatu investasi termasuk Reksadana Pendapatan Tetap. Anda yang berinvestasi di Reksadana ini perlu tahu faktor apa saja yang mempengaruhi waktu untung dan rugi. Faktor inilah yang akan menentukan kapan waktu tepat melakukan transaksi.
Baik itu melakukan pembelian, penjualan sekaligus switching produk Reksadana yang ditawarkan. Bagaimana selama ini Anda melakukan investasi, apakah sudah memperhatikan beragam faktor ekonomi yang mempengaruhi? Jika belum sekarang saat yang tepat untuk memperhatikannya secara cermat.
Faktor Ekonomi yang Mempengaruhi Kinerja Reksadana Pendapatan Tetap
Penjelasan Reksadana secara umum adalah investasi yang pengelolaan portofolionya langsung oleh Manajer Investasi. Instrumen investasi yang dipilih antara lain saham, obligasi serta pasar uang. Inilah mengapa Reksadana disebut sebagai investasi relatif aman.
Lebih aman lagi jika memilih Reksadana Pendapatan Tetap yang portofolionya dibagi pada instrumen surat utang/ obligasi minimal 80% dan sisanya pada instrumen lainnya. Instrumen obligasi sendiri akan memberikan pendapatan tetap dengan bentuk kupon yang bisa diperoleh secara berkala.
Kinerja dari investasi yang dilakukan dipengaruhi oleh faktor ekonomi, khusus Reksadana Pendapatan Tetap beberapa faktor ini perlu diperhatikan.
1. Kenaikan dan Penurunan Suku Bunga
Suku bunga menjadi faktor ekonomi paling utama yang mempengaruhi harga instrumen investasi obligasi. Ketika suku bunga naik maka harga obligasi cenderung turun dan sebaliknya. Alasannya, ketika suku bunga naik maka selisih dari obligasi dan suku bunga acuan akan mengecil dan harganya pun semakin turun.
Ada beberapa hal yang mempengaruhi penurunan dan peningkatan suku bunga yaitu inflasi salah satunya. Pada saat inflasi naik maka inflasi dan suku bunga turun maka obligasi berubah harga menjadi positif. Memperhatikan hal ini Anda harus rutin memantau pergerakan suku bunga serta inflasi.
2. Faktor Durasi Investasi
Investasi ini tergolong sebagai jangka menengah dimana membutuhkan waktu 1 sampai 3 tahun agar keuntungannya optimal. Namun selama waktu tersebut investor tidak bisa santai karena masih ada dua faktor durasi yang mempengaruhi untung rugi.
Pertama adalah durasi dari periode dana kembali lagi ke investor yang kebanyakan menginginkan untuk bisa mendapatkan periode lebih pendek. Jadi investor tidak perlu menunggu sampai jatuh tempo.
Kedua adalah durasi dari sensitivitas obligasi dengan tingkat bunga. Ketika terjadi perubahan bunga baik itu meningkat atau menurun seperti dengan faktor di atas. Semakin lama jatuh temponya maka perubahan harga juga bisa semakin besar hingga untung tinggi.
Hanya saja ketika kondisi ekonomi memburuk akan membuat maka risiko untuk mendapat keuntungan pun akan menurun.
Baca Juga : Investasi dan Trading Apakah Sama?
3. Penentuan Kupon
Dalam Reksadana Pendapatan Tetap berisi obligasi yang akan memberikan kupon yang merupakan bunga obligasi dan diperoleh berkala. Manajer Investasi biasanya tidak serta merta membeli obligasi dengan kupon tinggi dengan harga mahal atau obligasi murah dengan kupon kecil.
Pembelian kupon ini akan disesuaikan dengan target keuntungan yang harus dipenuhi sesuai dengan harapan investor. Jadi perolehan keuntungan akan jadi faktor utama dalam pembelian kupon.
4. Penetapan Harga Wajar dari LPHE (Lembaga Penilaian Harga Efek)
Lembaga Penilaian Harga Efek (LPHE) akan mengeluarkan harga acuan pasar dan juga standar deviasi dari harga pasar wajar. Harga yang ditetapkan mulai dari terendah, tengah sampai tertinggi.
Penetapan harga ini akan menjadi acuan utama Manajer Investasi dalam menentukan strategi pengelolaan obligasi. Investor juga harus bisa menganalisa penetapan harga wajar ini sebagai acuan dalam jual, beli dan switching.
Investasi Reksadana Pendapatan Tetap Tepat di DBS Treasures
Berdasarkan penjelasan Reksadana di atas lengkap dengan faktor yang perlu diperhatikan, Anda bisa mengubah strategi investasi yang selama ini sudah dilakukan. Perbankan prioritas DBS Treasures menjadi penyedia investasi Reksadana dengan minimal AUM 500 juta rupiah yang tepat untuk Anda pilih.
Selain di jenis Reksadana Pendapatan Tetap Anda bisa juga berinvestasi di Reksadana Campuran, Reksadana Saham dan Reksadana Pasar Uang. Selama berinvestasi melalui DBS Treasures tiga keuntungan ini akan diperoleh:
1. Dana Investasi Dikelola Profesional
Pilihan investasi Reksadana Pendapatan Tetap yang sudah Anda pilih nantinya akan dikelola oleh Manajer Investasi profesional yang bermitra dengan DBS Treasures. Tujuannya tidak lain supaya kinerja produk yang sudah dipilih investor bisa lebih optimal.
Baca Juga : Perbedaan Deposito dan Reksada
2. Investor Memperoleh Wawasan Investasi
Tim ahli finansial yang dimiliki DBS Treasures akan memberikan wawasan investasi berupa analisa pasar dan juga peluang terkini yang sudah disesuaikan dengan preferensi dan kebutuhan Anda. Tim yang handal dan proaktif ini akan dengan cepat membantu Anda dalam mengambil keputusan tepat.
3. Meminimalisir Risiko dengan Diversifikasi
Semua dana investasi Anda akan disebar ke beberapa instrumen investasi yang tujuannya untuk mengurangi risiko. Jadi usai memilih investasi otomatis Anda sudah mengambil langkah diversifikasi.
Mau jual, beli ataupun switching Anda akan mendapatkan proses paling mudah yakni dilakukan melalui Aplikasi digibank by DBS. Selain itu analisa Reksadana juga didukung dengan data dari Infovesta.
Bagi Anda yang merupakan investor baru bisa mendaftarkan diri membuat Single Investor Identity dari Kustodian Sentral Efek Indonesia. Prosesnya pun cepat dengan satu aplikasi.
Selama Anda memperhatikan keempat faktor ekonomi di atas, maka investasi Reksadana Pendapatan Tetap yang dipilih bisa mendatangkan potensi keuntungan sesuai target. Selain itu aktivitas investasi Anda juga didukung dengan kemudahan-kemudahan yang ditawarkan oleh DBS Treasures.
Selama berinvestasi, DBS Treasures adalah priority banking yang bisa mempermudah Anda untuk melakukan investasi untuk tujuan mengembangkan aset atau tujuan investasi lainnya. Tanpa perlu menunda lagi, Anda bisa yakin memilih DBS Treasures sekarang juga.