Jika anda tinggal di daerah yang masih dekat dengan area sawah, perkebunan, atau bahkan Hutan pasti anda tidak aneh jika menemukan belalang di pekarangan rumah anda. Ya, memang habitat dari belalang ini ada di sekitar sawah, kebun, atau area yang masih banyak ditumbuhi tanaman hijau. Itu karena tanaman hijau merupakan salah satu sumber makanan dan juga tempat berlindung dari belalang tersebut.
Ternyata untuk dapat mempertahankan spesiesnya belalang ini berkembang biak dengan melalui proses metamorphosis tidak sempurna. Mengapa disebut tidak sempurna? Ya karena proses metamorphosis yang dilalui belalang hanya ada 3 tahapan saja. Dimana tahapan pertama belalang akan ditetaskan dalam bentuk telur lalu berubah menjadi nimfa dan terakhir berubah menjadi belalang dewasa.
Berbeda dengan serangga lain yang biasanya melalui proses metamorphosis dan kembang biak dengan waktu yang cepat. Pada belalang ini siklus metamorphosis atau kembang biaknya bisa berlangsung cukup lama yakni selama 11 bulan. Tapi tentunya janga umur pada belalang pun lebih panjang jika dibandingkan serangga lain yang biasanya berusia cukup pendek.
Mungkin itulah yang menjadikan salah satu alasan mengapa belalang lebih jarang ditemui dibandingkan dengan lalat. Karena mungkin populasi dan juga jangkan waktu kembang biak antara kedua serangga tersebut cukup berbeda jauh bahkan dari segi waktu.
Untuk lebih jelasnya berikut ini penjelasan mengenai siklus daur hidup belalang berdasarkan tahapan – tahapan yang dilalui.
1. Tahapan 1 Telur
Pada tahapan ini diawali dengan indukan belalang yang menetaskan telur – telurnya pada permukaan daun maupun pasir. Berbeda dengan telur ayam yang hanya keluar satu persatu tiap hari, Indukan belalang biasanya sekali bertelur bisa mengeluarkan sampai 300 telur. Namun hanya sekitar setengah dari jumlah telur saja yang dapat bertahan dikarenakan keadaan lingkungan maupun gangguan dari pemangsa atau serangga lain.
Biasanya telur belalang ini membutuhkan waktu hampir satu musim atau sekitar 10 bulan sebelum akhirnya bisa menetas. Setelah menetas nantinya telur belalang akan berubah menjadi seekor nimfa atau belalang muda.
2. Tahapan 2 Nimfa atau Belalang Muda
Pada tahapan ini telur yang menetas akan melahirkan seekor nimfa atau belalang muda. Belalang muda atau nimfa ini memiliki bentuk seperti belalang yang berukuran kecil hanya saja belalang muda belum memiliki warna selayaknya warna pada belalang. Pada tahapan ini biasanya nimfa hanya akan mencari sumber makanan dari daun atau tanaman lunak agar bisa tetap bertahan.
Perbedaan lain antara belalang muda dan belalang dewasa ini yaitu belalang muda masih belum memiliki sayap dan juga belum bisa bereproduksi. Biasanya untuk masuk ke fase belalang dewasa dibutuhkan waktu sekitar 15 hari.
3. Tahapan 3 Belalang Dewasa
Pada tahapan ini nimfa atau belalang muda akan berubah menjadi belalang. Tanda bahwa belalang tersebut sudah mulai dewasa adalah adanya sayap pada belalang tersebut sehingga belalang tidak hanya bisa lompat tapi juga terbang. Selain itu setelah beberapa hari belalang dewasa juga sudah bisa melakukan proses reproduksi dan mulai bertelur.
Biasanya pada tahapan ini juga belalang dewasa sudah mulai memiliki warna pada badannya baik coklat ataupun hijau. Sebelum akhirnya belalang dewasa memiliki warna, belalang akan mengalami proses pergantian kulit terlebih dahulu sekitar 5 – 6 kali.
Itulah penjelasan mengenai tahapan serta proses yang terjadi pada daur hidup belalang yang bisa Coretan Dari Desa berikan. Tahapannya dari mulai masih menjadi telur sampai menjadi belalang dewasa. Biasanya proses tersebut bisa memakan waktu hingga 11 bulan lamanya.