KIA, Buku Wajib untuk Ibu Hamil dan Balita – Bagi wanita yang sedang hamil dan ibu yang memiliki anak balita, wajib hukumnya memiliki buku KIA atau buku Kesehatan Ibu & Anak. Buku ini dapat diperoleh saat calon ibu memeriksakan kehamilannya pertama kali di bidan, polindes, puskesmas atau pelayanan kesehatan lainnya. Bidan, dokter atau tenaga kesehatan yang mengetahui kehamilan ibu pertama kali pasti memberikan buku KIA ini.
Buku KIA bukan sembarang buku. Satu buku KIA ini dapat menjadi alat pencatatan pelayanan kesehatan buat ibu dan anak sekaligus. Pencatatan dimulai saat ibu masih hamil hingga proses melahirkan dan nifas. Ketika bayi baru lahir hingga bayi berusia 5 tahun, pencatatan kesehatannya juga dimasukkan dalam buku ini.
Di dalam buku yang bersampul merah muda ini berisi berbagai informasi tentang bagaimana menjaga kesehatan ibu hamil dan anak, penyelenggaraan imunisasi, serta pemberian vitamin A pada bayi. Tumbuh kembang balita dapat dilihat dalam bagian KMS yang diisi oleh petugas saat kegiatan Posyandu tiap bulannya.
Buku KIA terbaru dan Aplikasinya
Jika di tahun 80-An dulu ibu hanya punya KMS untuk memantau tumbuh kembang anak, sejak tahun 2004 semua informasi tersebut sudah dipindahkan ke dalam buku KIA dan isinya jauh lebih lengkap. Dari waktu ke waktu KIA mengalami perubahan yang lebih baik. Bahkan saat ini sudah ada versi aplikasi online yang dapat menjadi acuan ibu dalam memantau tumbuh kembang anak, mencari informasi kesehatan anak serta serta deteksi dini TBC. Nama aplikasinya M-KIA
Buku KIA terbaru sekarang ini punya 2 cover, satu untuk ibu hamil dan satunya untuk anak. Pemisahan ini tentunya untuk memudahkan kala membuka bagian-bagian didalamnya. Gak tercampur jadi satu. Karena bukunya digunakan dalam beberapa tahun, tak jarang ada robekan sana sini dan juga lecek dimana-mana. Gak perlu khawatir, asalkan bagian-bagian penting tidak hilang, buku KIA tetap bisa digunakan.
Aplikasi KIA versi mobile yang bernama M-KIA memudahkan para orangtua untuk melakukan pemantauan kesehatan baik ibu dan anak. Kalau bukunya sobek atau ada bagian yang tidak terbaca, bisa melihat dan membaca di aplikasinya. Informasi yang tertuang di dalam aplikasi dapat menjadi pemahaman baru bagi orang tuan dan memudahkan pemantauan kesehatan si Kecil sejak dalam kandungan.
Alasan Buku KIA Wajib untuk Ibu dan Anak
Berikut 3 alasan mengapa ibu hamil perlu menyimpan dan memperhatikan isi buku KIA dari kehamilan hingga anaknya berusia 5 tahun.
1. Buku KIA Menjadi Sumber Informasi Tentang Ibu dan Anak
Semua Informasi yang terdapat di buku KIA semuanya penting. Didalamnya tersaji informasi dari mulai awal kehamilan hingga usia anak 5 tahun. Informasi didalamnya dilengkapi dengan gambar ilustrasi sehingga memudahkan untuk memahami pesan yang disampaikan.
Baca juga : Pentingnya Nutrisi Yang Tepat Untuk Perkembangan Otak
2. Media Komunikasi Antara Ibu hamil, Balita, dan Keluarga dengan tenaga kesehatan.
Satu buku bisa jadi media komunikasi yang akurat antara ibu hamil, balita dan tenaga kesehatan serta dapat diketahui keluarga. Melalui buku KIA, tenaga kesehatan bisa memberikan berbagai saran terkait perkembangan kehamilan dan juga perkembangan balita setelah lahir. Walaupun pindah-pindah tempat yang membuat ganti tenaga kesehatan yang menangani, berkat buku KIA tenaga kesehatan dapat melihat perkembangan ibu dan balita.
Di dalam buku KIA terdapat jadwal penting imunisasi dan pemberian vitamin sehingga keluarga juga dapat mengingatkan waktunya.
3. Sebagai Catatan Kesehatan Ibu Hamil dan Balita
Seperti yang diketahui, setiap memeriksakan kehamilan dan tumbuh kembang buah hati, buku ini wajib dibawa. Tujuannya supaya petugas kesehatan atau kader posyandu bisa melihat bagaimana kenaikan berat badan anak, pertambahan tinggi, dan imunisasi apa saja yang sudah diberikan.
Di Posyandu biasanya dilakukan pengukuran tinggi dan berat badan. Aktivitas ini untuk mengetahui perubahan perkembangan pada anak tiap bulannya, apakah mengalami pertambahan berat dan tinggi badan atau justru mengalami penurunan. Ada grafik yang bisa dilihat dengan jelas. Apabila hasil pengukuran menunjukkan adanya indikasi masalah pertumbuhan, penanganan bisa dilakukan lebih cepat, sehingga komplikasi bisa dihindari lebih dini. Penimbangan di Posyandu Deteksi Dini Anak Kekurangan gizi
Tanpa adanya KMS dan KIA, sudah pasti orangtua kesulitan untuk memantau tumbuh kembang anak. Risikonya, anak bisa mengalami kurang gizi, pertumbuhan kerdil, hingga stunting. Jadi, jangan Absen untuk menimbang berat dan tinggi badan secara rutin di Posyandu atau fasilitas kesehatan lainnya serta jangan lupa bawa KIA juga!