Bagi yang ingin merasakan euforia liburan dengan memajang foto-foto ala ikon dunia namun terkendala biaya atau tidak punya paspor dan Visa, sini deh saya rekomendasikan sebuah tempat estetik yang mendunia dengan budget murah meriah. Tempat tersebut adalah Pahlawan Street Center yang terletak di tengah Kota Madiun.
Madiun, merupakan sebuah daerah di Jawa Timur yang terbagi menjadi 2 administrasi pemerintahan. Ada Kotamadya Madiun dan ada Kabupaten Madiun. Masing-masing memiliki pusat pemerintahan dan juga institusi yang setara. Tempat yang Saya rekomendasikan ini adanya di Kotamadya Madiun.
Beberapa tahun terakhir ini, Pemerintah Kota Madiun telah mengembangkan sebuah tempat wisata yang unik dan pastinya Instagram have. Meskipun lokasinya tidak sebesar destinasi wisata internasional pada umumnya, namun kita bisa leluasa menikmati ikon-ikon dunia tanpa harus meninggalkan Madiun! Mulai dari Patung Marlion Singapura, Menara Eifell Paris, Kincir Angin Belanda hingga Miniatur Tugu Monas Indonesia.
Jadi ceritanya, setelah menghadiri sebuah acara di Magetan saya beserta rombongan berdiskusi mau berwisata kemana setelah dari Telaga sarangan. Akhirnya diputuskan ke Kota Madiun yang baru saja memiliki ikon wisata baru tersebut. Perjalanan pulang Ke Lamongan melewati Madiun sehingga sekalian mampir.
Saat datang ke area ikon wisata dunia di Pahlawan Street Center awal januari 2024, belum ada penarikan tiket masuk. Pengunjung bebas untuk memasuki kawasan wisata tersebut tanpa perlu bayar tiket. Gak tu deh kalau kedepannya, apakah tetap gratis atau berbayar seperti halnya Bianglala di Alun-alun Lamongan yang awalnya gratis terus sekarang berbayar.
Menurut para pedagang yang saya tanyai, kawasan Pahlawan Street Center ini dulunya adalah kawasan tak berpenghuni yang hanya ditumbuhi rumput serta ilalang. Lokasinya yang berada di bantaran Sungai membuat kawasan ini cukup sepi. Namun setelah pemerintah Kota Madiun berinovasi dengan menghadirkan ikon wisata dunia, kawasan ini menjadi ramai. Banyak wisatawan yang datang dan banyak pula orang yang mendapatkan penghasilan dari kawasan ini. Baik melalui perdagangan maupun jasa.
Sebagai orang yang suka Tour & Traveling, perjalanan saya kali ini sayang untuk dilewatkan. Saya juga mau berbagi cerita dengan para pembaca Coretan dari Desa, siapa tau ada yang berminat mampir ke Madiun atau malah berencana berkunjung ke Pahlawan Street Center Madiun.
Tidak seperti destinasi biasa, Pahlawan Street Center adalah perpaduan ajaib yang memungkinkan saya menjelajahi replika ikon dunia tanpa meninggalkan jejak di kota kecil ini.
Menyapa Merlion Singapura
Setelah memarkirkan kendaraan di tempat yang disediakan, saya berasma teman satu rombongan yang berisi 4 orang mulai melangkahkan kaki ke Jalan Pahlawan. Mata langsung tertuju pada Patung Merlion Singapura yang gagah. Sayang sekali cuaca sedang panas-panasnya sehingga tidak bisa berlama-lama dan mengambil banyak gaya.
Patung Merlion Singapura memiliki tinggi 7 meter. Patung ini memiliki ciri khas dari Singapura, lengkap dengan air mancur yang mengalir dari mulutnya. Melihat dari dekat patungnya membuat saya seolah-olah berada di Singapura. Diresmikan pada 30 Desember 2020, patung ini membuat pengalaman wisata di Madiun semakin berkesan.
Baca juga : Destinasi Wisata Yang Wajib Dikunjungi Saat di Singapura
Menurut informasi yang beredar di media, pemerintah Kota Madiun berencana untuk membuat wahana Arung Jeram yang dimulai dari bawah Patung Merlion dan menyusuri Sungai dibawahnya. Semoga perencanaan tersebut bisa terwujud dan saat ada kesempatan kesana lagi, saya bisa merasakan petualangan nan seru ala Arung jeram.
Kereta Cepat Shinkansen Jepang
Perjalanan saya kemudian memasuki kawasan Asia Timur, selain terdapat toko-toko kuliner ala asia Timur beserta fasilitasnya, juga ada replika Kereta Cepat Shinansen Jepang. Namanya miniatur jadi bentuknya tidak sepanjang kereta pada umumnya. Memiliki panjang 10 meter dengan lebar dan tinggi sekitar 3 meter, ikon Jepang ini baru diresmikan pada tanggal 29 Desember 2023. Sayang sekali, saat berkunjung kesana area dalam kereta masih belum dibuka, sehingga hanya menikmati bentuk fisik luarnya saja.
Patung Liberty Amerika Serikat
Pijakan langkah selanjutnya menuju ikon negara Amerika Serikat yakni replika Patung Liberty. Menurut saya peletakannya kurang strategis sehingga replika setinggi enam meter ini susah untuk difoto. Kalau mau foto dengan seluruh backgroundnya harus dari jarak yang agak jauh, kalau dekat hanya kena separuhnya saja. Tapi kalau foto dari jauh ada jalan raya yang membentang sehingga tidak aman untuk digunakan mengambil gambar. Saya sendiri gak punya foto di ikon satu ini.
Kawasan Religi Ka’bah Arab Saudi
Setelah menyebrang jalan, wisata ala dunia di madiun mengajak saya ke nuansa spiritual dengan Miniatur Ka’bah sebagai ikon uniknya. Replika Ka’bah setinggi empat meter ini menjadi landmark yang tak hanya indah secara visual, tetapi juga tempat menyajikan suasana reigius. Diresmikan pada 27 Oktober 2022, miniatur ini dilengkapi dengan replika hajar aswad dan ornamen Maqam Ibrahim. Kita seakan-akan diajak untuk menikmati keajaiban Mekah di tengah Madiun.
Bangunan Miniatur Ka’bah ini sekaligus digunakan untuk beribadah. Jadi pengunjung bisa Sholat didalamnya sesuai dengan waktu kunjungan. Saat itu saya berkunjung jam 12 siang, banyak pengunjung yang sekalian sholat Dhuhur didalamnya. Tersedia area Wudhu dan toilet di area luarnya.
Kalau mau lesehan dan bercengkerama dengan rombongan juga bisa. Ada payung teduh ala-ala Kota Madinah yang menaungi.
Melintasi Eropa di Kampung Eropa
Destinasi unik Kampung Eropa menyajikan kemegahan Eropa dalam skala mini. Ikonnya sudah diresmikan sedari lama, yakni sejak m 15 Desember 2021. Karena ini hanya replika jadi jangan bayangkan kampung pada umumnya, hanya ada ornamen-ornamen papan yang menggambarkan perumahan Eropa. Kotak-kotak yang ada pintu dan jendela sejatinya adalah stand para penjual makanan-dan minuman.
Walaupun demikian padu padan warna dari bangunan di sana terlihat mirip dengan kampung Eropa. Gak ada salahnya dong meninggalkan jejak kenangan dan dokumentasi. Banyak pepohonan rindang yang menanungi sehingga bisa bersantai ria sambil menikmati kuliner yang ada. Menjelajahi kampung ini dan jalan-jalan di tengah taman yang lapang dengan latar belakang ikon Eropa membuat saya merasa seolah-olah berada di luar negeri gak lagi di Indonesia
Mencium Aroma Paris di Bawah Menara Eiffel
Ke Paris tak lagi jauh di Madiun sudah ada Ikonnya. Replika Menara Eiffel yang megah telah dibangun di sana. Berdiri di atas Sungai Sumber Umis ikon ini menawarkan pemandangan yang memukau. Momen berfoto dengan latar belakang Menara Eiffel yang tampak begitu nyata pastilah gak boleh terlewatkan. Kita seolah-olah bisa dapat merasakan keindahan Paris di tengah kota kecil Madiun.
Miniatur Menara Eiffel membentang di atas sungai dengan lebar sekitar 3 meter dan memiliki 4 tiang kokoh dengan ketinggian sekitar 6 meter. Mau berfoto dari sudut mana saja semuanya oke.
Jam Big Ben Inggris
Selanjutnya ada Jam Big Ben dari Inggris yang ikut meramaikan ikon dunia di Madiun. Dengan detail yang mendekati aslinya, jam ini juga menjadi daya tarik tersendiri di area ini. Replika nya terletak di antara Menara Eiffel dan Kincir Angin Belanda. Dengan tinggi sekitar 12 meter, ikon khas london ini sangat mirip dengan aslinya.
Kincir Angin Belanda
Di kawasan paling ujung Pahlawan Street Center terdapat ikon Kincir Angin Belanda. Diresmikan akhir tahun 2023 ikon kincir angin ini menambahkan sentuhan klasik Eropa yang memesona m. Nikmati pemandangan sungai sambil merasakan kehadiran kincir angin yang berputar dengan anggun. Ada Gazebo-gazebo kecil di dekat ikon ini untuk sekedar bersantai dan menikmati apa yang disajikan.
Replika Kincir Angin Belanda setinggi 15 meter. Terdapat bangunan rumah dibawahnya sebagai penopang dengan tinggi sekitar 12 meter. Ada semacam balkon yang bisa dinaiki oleh pengunjung sehingga bisa menikmati Kawasan ikon dunia ala madiun dari ketinggian.
Mencicipi Kelezatan Kuliner Lokal
Petualangan ini tak lengkap tanpa merasakan kuliner lokal. Di sepanjang jalan kawasan Pahlawan Street Center, terdapat lapak UMKM yang menjual berbagai kuliner. Dari makanan lokal hingga sajian internasional. Dari es lilin hingga jus buah, makanan ringan hingga makanan berat. Semuanya ada. Tak lupa ada lapak oleh-oleh juga di sana. Mulai baju, pernak-pernik hingga ke tanaman.
Setelah mengeksplorasi berbagai ikon dunia, saya beristirahat sejenak dan mencicipi kelezatan kuliner khas Madiun di gazebo yang disediakan.
Tugu Monas Di Alun-Alun Madiun
Petualangan masih belum berakhir. Setelah berkeliling di Pahlawan Steet Center, saya dan rombongan mampir ke alun-alun Madiun utuk melihat dari dekat replika Tugu Monas di sana. Bentuknya sangat mirip dan terletak tepat di tengah. Kalau dilihat dari foto pasti tidak bisa membedakan dengan aslinya.
Cerita tentang Tugu Monas ini dapat dibaca di postingan berjudul : Tak Perlu Ke Jakarta, Di Madiun Sudah Ada Tugu Monas
Berlibur tak perlu mahal! Di Kota Madiun, Pahlawan Street Center (PSC) menghadirkan pengalaman berlibur serasa di luar negeri dengan replika ikon dunia. pesona yang tercipta di setiap sudut tempat ini membuat petualangan saya di kota kecil ini menjadi tak terlupakan. Banyak yang bertanya-tanya melihat foto-foto yang saya pajang di media sosial.
Kalau ada kesempatan, ayoklah ikutan berpetualang ke ikon dunia di Madiun!
Wah bagus bagus ya gede juga, disini ada tapi gak bisa dinaikin jadi kaya pajangan aja