Kondisi lingkungan di bumi saat ini semakin memprihatinkan. Eksploitasi sumber daya alam yang berlebihan telah menyebabkan penipisan sumber daya Alam yang signifikan.Selama ini banyak orang menggunakan sumber daya alam yang tidak dapat diperbarui untuk memenuhi kebutuhan hidup. Seperti penggunaan Batubara untuk pembangkit listrik. Penggunaan batu bara untuk pembangkit listrik tidak hanya menyebabkan cadangan batu bara menipis, tetapi juga membuat biaya listrik makin membengkak.
Sebenarnya ada lho berbagai sumber energi terbarukan atau energi alternatif yang bisa dimanfaatkan untuk menggantikan energi batu bara. Ada air, sinar matahari, angin, dan biogas, yang dapat menjadi solusi untuk mengurangi ketergantungan pada sumber daya yang tidak dapat diperbarui.
Energi Baru dan Terbarukan (EBT) di Indonesia
Pemerintah Indonesia saat ini telah menetapkan target ambisius untuk mencapai 23 persen energi baru dan terbarukan (EBT) dalam bauran energi nasional pada tahun 2025. Namun, hingga tahun 2022, realisasi bauran EBT baru mencapai sekitar 12 persen, jauh dari target yang telah ditetapkan sebesar 15,69 persen. Salah satu langkah penting yang diambil untuk mencapai target ini adalah program Pembangkit Listrik Tenaga Surya (PLTS) atap. Adanya PLTS menunjukkan komitmen dan Konsistensi Pemerintah dalam mengimplementasikan energi terbarukan.
Inovasi PLTS oleh Utomo SolaRUV
Pada Hari Senin tanggal 3 Juni 2024, Utomo SolaRUV mengadakan gathering dengan para blogger di salah satu kantor mereka di Jalan Basuki Rahmat, Surabaya. Acara yang bertajuk SOLARUV BLOGGER GATHERING #02 ini bertujuan untuk memperkenalkan inovasi mereka dalam teknologi PLTS atau biasa di sebut panel surya. Diharapkan nantinya informasi yang diperoleh dapat disebar luaskan via tulisan Blog dan media sosial masing-masing.
SOLARUV BLOGGER GATHERING #02 masih berkaitan dengan Hari Lingkungan Hidup yang diperingati tiap tanggal 5 Juni dimana salah satu fokus utamanya adalah pengurangan emisi karbon.
Beberapa tahun sebelumnya, perusahan ini sudah pernah mengadakan Blogger Gatering untuk memperkenalkan tentang teknologi solar penel terbaik ini. Bedanya adalah adanya inovasi yang dikembangkan oleh SolaRUV. Jika sebelumnya sudah menyebar luaskan informasi mengenai PLTS Rooftop atau PLTS atap, kali ini SolaRUV menambahkan inovasi baru dalam bentuk PLTS Grounding dan PLTS Terapung.
Baca postingan sya mengenai ini dalam artikel berjudul : Pemanfaatan Energi Terbarukan Panel Surya
Floating PV System: Solusi Inovatif
PLTS Terapung atau Floating PV System adalah sistem PLTS yang dikembangkan oleh Utomo SolaRUV. Sistem teknologi ini menggunakan perairan sebagai tempat instalasi panel surya memanfaatkan energi matahari untuk listrik. Didalamnya terdiri dari beberapa komponen utama, yakni :
- Panel surya (PV modules)
- Pelampung (floater)
- Pemberat (anchoring & mooring)
- Mounting (bracket)
Mengingat Indonesia memiliki banyak area perairan, potensi untuk memaksimalkan penggunaan sistem ini sangat besar. Hingga tahun 2024, Kementerian PUPR merencanakan pembangunan 61 bendungan dengan total kapasitas tampungan 16,25 miliar meter kubik, yang dapat dimanfaatkan untuk sistem floating PV.
Hingga akhir tahun 2022 sudah banyak penandatangananan rencana project PLTS terapung di Indonesia yang akan digarap oleh Utomo SolaRUV. Diantaranya ada Project Batam dan Project Jatim
Manfaat Floating PV System
1. Efisiensi Lahan
Tidak membutuhkan lahan darat yang luas, memanfaatkan area perairan yang ada.
2. Konservasi Ekosistem
Menjaga ekosistem perairan dan mencegah pertumbuhan tumbuhan air yang berlebihan.
3. Pengurangan Penguapan:
Mengurangi tingkat penguapan air di bendungan atau waduk, yang sangat penting di daerah dengan curah hujan rendah.
4. Efek Pendingin Alami
Air di bawah panel surya memberikan efek pendingin alami yang dapat memperpanjang usia kerja modul surya. Pantulan irradiasi juga dapat diubah menjadi energi listrik.
5. Minim Emisi
Tidak menghasilkan emisi gas rumah kaca, mendukung upaya mitigasi perubahan iklim.
6. Kemudahan Instalasi
Proses instalasi, commissioning, dan pemeliharaan lebih mudah karena instruksi yang lebih sederhana.
7. Pengoptimalan Energi
Posisi array bisa diputar mengikuti arah matahari untuk memaksimalkan penyerapan energi.
8. Mengurangi Erosi
Struktur floating dapat mengurangi pembentukan gelombang, meminimalisir erosi pada tepi perairan.
Floating PV System ini masanya 25 tahun, ada sertifikasi Internasional yang dimiliki sehingga aman dan nyaman.
Tantangan Floating PV System
Selain berbagai keuntungan yang didapatkan dari Floating PV System, pengembanga juga memiliki berbagai tantangan. Diantaranya :
1. Kondisi Alam
Tidak semua perairan dapat dipasang floater, dan ada risiko terkena dampak aktivitas alam seperti gelombang tinggi atau badai.
2. Fungsi Guna Perairan
Mengurangi fungsi guna perairan seperti ekosistem biota perairan dan kegiatan perairan lainnya seperti pemancingan atau jalur transportasi.
3. Keandalan Komponen
Komponen memiliki risiko terkena korosi yang lebih besar, yang dapat mempengaruhi keandalan dan keselamatan jangka panjang.
4. Fleksibilitas Sistem
Sistem harus fleksibel untuk beradaptasi dengan kondisi perairan yang dinamis.
PLTS Atap untuk Industri dan Rumah Tangga
Selain PLTS Terapung, SolaRUV sebelumnya sudah mengembangkan PLTS Atap yang cocok untuk industri dan rumah tangga. Untuk memastikan kelayakan dan menaksir biaya yang dibutuhkan dalam pemasangannya, tim SolaRUV akan melakukan survei terlebih dahulu.
Biaya instalasi untuk rumah tangga diperkirakan sekitar 13-14 juta rupiah, dengan opsi pembayaran tunai atau melalui leasing, masing-masing tentunya memiliki kelebihan dan kekurangannya.
Utomo Chargeplus untuk Mobil Listrik
Jika Utomo SolaRUV memiliki PLTS sebagai upaya penggunaan energi terbarukan yang ramah lingkungan, ada Utomo Chargeplus sebagi inovasi untuk transportasi berkelanjutan. Di dalamnya terdapat produk pengisian daya mobil listrik bernama SPKLU. BBM yang stoknya makin menipis dan tidak ramah lingkungan digantikan dengan kendaraan listrik.
Produk dari Utomo Chargerplus adalah SPKLU (STASIUN PENGISIAN KENDARAAN LISTRIK UMUM). Diharapkan, ke depannya, jaringan SPKLU dapat tersebar luas seperti SPBU yang saat ini ada di seluruh penjuru Indonesia.
Dengan izin resmi dan kerjasama dengan PLN, Utomo Chargeplus menawarkan tarif diskon untuk pengguna mobil listrik dan kemudahan pembayaran melalui aplikasi khusus yang mendukung QRIS, debit, dan kredit. Saat ini, SPKLU Utomo Charge+ sudah tersedia di Bali dan Jawa, dan hanya diperuntukkan bagi mobil listrik.
Inovasi dan Keunggulan dari Utomo Chargeplus diantaranya :
1. Kemudahan Pembayaran
Pengguna transportasi berkelanjutan dapat mengisi ulang mobil listrik mereka dengan menggunakan barcode yang dapat di-scan melalui aplikasi khusus. Aplikasi ini memudahkan pengguna untuk menambah saldo menggunakan QRIS, debit, atau kredit.
2. Tarif Diskon
Dengan kerjasama bersama PLN, Utomo Charge+ menawarkan tarif diskon yang kompetitif bagi pengguna mobil listrik, mendorong adopsi kendaraan listrik yang lebih luas.
3. Penyebaran Luas
Meskipun saat ini baru ada di Bali dan Jawa, rencana ke depan adalah memperluas jaringan SPKLU di seluruh Indonesia, mirip dengan penyebaran SPBU yang ada saat ini. Bagaimanapun juga keberadaan SPKLU dan kendaraan listrik ini seperti telur dan ayam. Keduanya saling berkaitan.
4. Fasilitas Modern:
Setiap SPKLU dilengkapi dengan fasilitas modern yang memudahkan proses pengisian ulang mobil listrik dengan akses yang mudah
5. Dukungan Pemerintah
Dengan dukungan dari pemerintah dan kerjasama dengan PLN, Utomo Chargeplus dapat berkembang lebih cepat dan menjadi solusi utama untuk kebutuhan pengisian ulang mobil listrik di Indonesia.
Tantangan Utomo Chargeplus
1. Infrastruktur yang Belum Merata
Penyebaran SPKLU masih terbatas di beberapa daerah, sehingga perlu waktu dan investasi untuk memperluas jangkauan ke seluruh Indonesia.
2. Kesadaran Publik
Meskipun kendaraan listrik semakin populer, masih banyak masyarakat yang belum menyadari kemanfatan dari kendaraan ramah lingkungan ini. Jika keberadaan SPKLU sudah ada dimana-mana diharapkan masyarakat jadi makin terpacu mengganti kendaraan BBM dengan kendaraan listrik.
3. Biaya Investasi
Pengembangan jaringan SPKLU membutuhkan biaya investasi yang cukup besar, terutama untuk memastikan kualitas dan keandalan setiap stasiun pengisian.
Inovasi dalam energi terbarukan sangat penting untuk mengatasi krisis lingkungan dan mencapai target energi berkelanjutan di Indonesia. Dengan dukungan teknologi seperti PLTS serta infrastruktur pengisian mobil listrik dari Utomo Charge+, semoga Indonesia bisa berada di jalur yang tepat untuk mencapai bauran energi nasional. Dukungan dari pemerintah dan perusahaan seperti Utomo SolaRUV akan memainkan peran penting dalam mencapai tujuan tersebut, memastikan masa depan yang lebih hijau dan berkelanjutan bagi generasi mendatang.