Gak pernah menyangka gak pernah menduga, saya terpilih menjadi salah satu peserta Workshop SIBI Penulisan Buku Nonteks 2024 yang diadakan oleh Sibi Kemendikbudristek. Coret coret mengenai awal mula terpilihnya jadi peserta dan berbagai cerita sebelum keberangkatan bisa dibaca disini.
Workshop Penulisan Buku Nonteks di tahun 2024 ini menjadi tahun penyelenggaraan yang kedua. Acara ini bertujuan mengembangkan keterampilan para penulis dan memperkaya literatur anak-anak Indonesia dengan buku-buku berkualitas. Tahun sebelumnya, workshop sejenis sukses digelar dan menghasilkan karya-karya yang dapat diakses gratis melalui laman buku.kemdikbud.go.id.
Saya sangat antusias mengikuti acara ini, mengingat pentingnya literatur berkualitas untuk anak-anak. Ini pertama kalinya bisa ikut event yang diselenggarakan oleh SIBI. Semua akomodasi dan transparansi ditanggung panitia. Ada uang saku juga yang diberikan. Rejeki banget…
Di event ini saya mendapatkan banyak pemahaman baru mengenai dunia kepenulisan buku anak-anak. Pengalaman dalam menulis buku anak juga dirasakan. Terpenting ada teman-teman baru dari berbagai daerah di Indonesia yang bisa saya kenal. Nama-nama yang biasa tertulis di cover buku anak, bisa langsung saya temui.
Teriring rasa syukur membersamai kegiatan ini. Meskipun pada saat berangkat ada drama yang bikin ketar ketir dan selalu mengucap sholawat tapi berkat rahmat dan kasih Allah semua berjalan lancar.
Kategori dan Tema Penulisan
Workshop Kepenulisan Buku Nonteks 2024 mencakup berbagai kategori. Ada kategori Cerita Bergambar, Nonfiksi Naratif, Komik, Novel, dan Kumpulan Puisi. Masing-masing kategori dibagi berdasarkan jenjang usia pembaca. Jenjang A, B1, B2, B3, C, dan D. Tema yang diusung juga sangat menarik dan relevan dengan perkembangan anak-anak zaman sekarang, yaitu:
- Literasi Digital
- Literasi Finansial
- Nutrisi dan Kebugaran
- Antiperundungan
Khusus untuk kategori puisi, peserta diberikan kebebasan memilih tema sesuai keinginan mereka. Tema-tema ini dirancang untuk membantu penulis menciptakan karya yang tidak hanya menghibur tetapi juga mendidik dan relevan.
Saya sendiri mengambil kategori Nonfiksi Naratif jenjang B2. Temanya adakah Literasi Finansial. Cerita yang saya ambil adalah tentang pembelajaran literasi finansial dengan menabung ala lebah.
Pendaftaran dan Seleksi
Periode pendaftaran berlangsung dari 22 Maret hingga 23 April 2024. Waktunya lumayan panjang. Awalnya kuota 600 yang disediakan. Namun ternyata waktu saya lihat di menit-menit terakhir deadline, jumlah pendaftar mencapai 800an.
Saya sendiri melakukan pendaftaran di tanggal 16 April. Waktu itu jadi pendaftar di urutan 580an. Saya ngira ketika menginjak angka 600 form otomatis ditutup mangkanya cepat cepat bikin naskah dan mendaftar. Lah ternyata form masih saja terbuka meski kuota meluber.
Beruntung sekali karena setelah proses seleksi yang ketat, saya termasuk di antara 100 peserta yang lolos. Pengumuman resmi mengikuti workshop di Jakarta dilakukan pada tanggal 2 Mei 2024. Namun sebenarnya nama-nama peserta yang lolos sudah dihubungi sebelumnya oleh panitia sehingga sudah siap.
Di antara nama peserta yang lolos, saya menemukan nama Nita Juniarti. Nama ini cukup familiar karena sering berinteraksi dalam Forum TBM. Dia dari Aceh dan lolos di kategori puisi. Saat melihat namanya saya langsung berkeinginan buat menyapa dan foto bareng. Biasanya hanya ketemu online, kalau ketemu offline kan seruuuuuu…
Ini fotonya…
Pelaksanaan Workshop
Workshop berlangsung dari tanggal 13 hingga 16 Mei 2024 di hotel Mercure Ancol Jakarta. Berhubung saya belum pernah ke daerah Ancol, jadi menganggap Workshop ini sebagai petualangan baru. Terakhir ke Jakarta bulan Februari acaranya BloggerDay 2024, itu jalan-jalannya di sekitar Bundaran HI dan Jakarta Pusat.
Panitia membuatkan Grup WhatsApp buat semua peserta untuk memudahkan koordinasi. Disana ada jadwal dan mekanisme pelaksanaan Workshop.
Jadwal yang padat dan materi yang komprehensif telah dirancang dengan baik. Hampir tidak ada waktu untuk berleha-leha. Namun begitu saya menikmatinya.
Hari Pertama
Senin Pagi tanggal 13 Mei 2024. Saya berangkat dari rumah Lamongan menuju Bandara Juanda Surabaya. Ada aksi kebut kebutan yang dilakukan karena ada miskomunikasi. Driver yang saya pesan tiba-tiba sakit sehingga mencari pengganti. Untungnya tidak ketinggalan pesawat.
Sesampainya di bandara Soekarno Hatta sudah ditunggu oleh Driver yang saya pesan. Hasil dari orderan di Traveloka. Tanpa banyak drama, langsung menuju lokasi acaranya.
Sampai lokasi sudah memasuki waktu Dhuhur. Tanpa registrasi kamar langsung deh menuju ruangan pembukaan dengan membawa koper serta ransel. Nanti akan diurus oleh panitia. Sudah banyak peserta yang hadir di ruangan. Semuanya membawa barang bawaan di dekat mereka.
Setelah seremonial pembukaan, acara Workshop Penulisan Buku Nonteks 2024 langsung mengajak peserta untuk diberikan berbagai materi. Materi pertama dimulai dengan perkenalan tentang standar mutu, proses, dan kaidah penerbitan buku di Pusat Perbukuan Kemendikbud. Setelah itu dilanjutkan dengan materi tentang Pedoman Perjenjangan Buku dan Materi Kesetaraan Gender, Disabilitas dan Inklusi Sosial dalam Buku Nonteks.
Ada jeda istirahat buat peserta. Hal ini dimanfaatkan untuk mengambil kunci kamar dan juga sholat, mandi serta meletakkan barang bawaan. Setelah makan malam, lanjut materi Pengantar Sastra Anak 1 yang pematerinya dari luar negri via zoom. Lalu materi Pengantar Sastra Anak 2 sebagai materi pamungkas hari pertama.
Namun karena badan sudah terlalu capek dan mata benar-benar ngantuk, saya tidak mengikuti materi terakhir. Saya balik ke kamar dan tidur. Daripada besok tidak fit, mending mengorbankan salah satu. Peserta lainnya sih masih setia menyimak.
Hari Kedua
Di hari kedua, para peserta sudah tidak dikumpulkan dalam satu ruangan. Saya dan teman-teman lain dibagi ke dalam kelas sesuai dengan kategori yang telah dipilih sebelumnya. Saya berada di kelas Nonfiksi Naratif, dan kelas ini dimentori oleh ibu Sinta Yudisia dan Mbk Maya Lestari.
Ibu Sinta ini sudah pernah saya temui sebelumnya waktu acara Kemah Literasi FLP di Bondowoso. Sementara mbak Maya, baru pertama kali ketemu. Kedua mentor ini adalah penulis yang karyanya luar biasa. Banyak judul yang tercipta lewat imajinasi mereka.
Setiap kelas dimentori oleh orang yang berbeda. Mereka adalah praktisi ahli di bidangnya. Di kelas Fiksi Cerita Bergambar ada Pradika Bestari, Nurhadi, Yuniar Khairani dan Dian Kristiani. Kelas ini pesertanya paling banyak. Ada 25 orang.
Sementara kelas Puisi ada Aan MANSYUR, Kiki Sulistyo dan Oka Rusmini. Kelas Komik ada Randi Ramli, IS Yuniarto dan Indah Sekar. Untuk kelas Novel ada Ary Nilandari dan Tasaro GK.
Para mentor memberikan informasi, pencerahan, dan materi yang mendalam sebagai bekal untuk menghasilkan karya yang berkualitas Metode pengajaran nya berbeda-beda. Di kelas Nonfiksi Naratif yang saya ikuti mentor memberikan materi dan pemahaman terlebih dahulu kepada para peserta. Dii pagi hari sampai siang Bu Sinta Yudisia yang memberikan materi. Setelah istirahat dan makan siang baru Bu Maya yang memberikan materi. Kedua pemateri saling mendukung satu sama lain.
Setelah pemberian materi usai. Para peserta diminta untuk bekerja mandiri. Menyelesaikan naskah yang diajukan menjadi tugas yang harus diselesaikan. Kedua mentor siap siaga di kelas untuk melakukan pendampingan. Mereka bisa ditanya dan diminta pendapat mengenai naskah yang dibuat.
Waktu tahap ini saya mengalami perguncangan yang bikin pusing. Judul Naskah yang saya ajukan dalam pendaftaran ternyata tidak diterima dengan baik oleh salah satu mentor. Hal ini membuat saya harus mencari judul dan pembahasan lainnya. Padahal naskahnya sendiri sudah hampir jadi.
Berhubung gak bisa mikir kalau ada banyak orang, akhirnya saya balik ke kamar. Disana mulai mencari inspirasi dan mengetik garis besar naskah. Ada 2 judul yang saya kerjakan. Judul tersebut hasil arahan dengan salah satu mentor.
Setelah makan malam dan mendapat masukan dari beberapa teman saat ngobrol, saya balik ke kelas dan menemui mentor satunya. Lah ternyata mentor tersebut setuju kalau saya meneruskan judul awal, yakni tentang menabung ala lebah. Cuma garis besar dan topiknya harus diubah. Jangan seperti yang saya buat sebelumnya.
Kalau begini saya lega. Meskipun harus merubah tapi jadi semangat lagi karena saya suka dengan pembahasan awal yang saya buat. Pasca dapat pencerahan, balik lagi deh ke kamar buat meneruskan isi tulisan. Tapi karena capek mikir, akhirnya tertidur deh. Naskah masih gantung.
Hari Ketiga
Hari ketiga menjadi momen yang menantang. Setelah bekerja mandiri, naskah harus dipresentasikan di depan.
Ketika mendengar teman sekamar sudah mengetik dengan laptopnya sebelum subuh. Saya jadi terbangun. Saya ikutan buka laptop juga dan melanjutkan naskah yang sebelumnya gantung. Jeda sholat subuh bentar setelah itu lanjut mikir dan ngetik lagi sampai waktu sarapan tiba.
Meski tidak diwajibkan menyelesaikan naskah sepenuhnya, tapi saya harus menyajikan beberapa bab pertama dan gambaran umum dari seluruh buku. Presentasi dilakukan di depan teman sekelas untuk diberikan masukan serta saran dari mentor dan peserta lain untuk perbaikan tulisan.
Waktu presentasi ini saya telat hadir karena mengira waktunya masih lama. Gak taunya karena keasyikan menulis jadi lupa waktu. Karena sudah mentok gak bisa mikir lagi, baru deh turun. Saya melewatkan presentasi 2 teman sekelas. Tapi masih banyak kok yang belum presentasi.
Saya presentasinya di tengah-tengah. Sebelum istirahat makan siang. Lumayan deg-degan sih… Tapi alhamdulillah berjalan lancar. Kedua mentor menyetujui materi kepenulisan saya. Cuma beberapa saja yang harus dibenahi. Ini jadi peer kala di rumah.
Kelas Nonfiksi Naratif jadi kelas tercepat yang menyelenggarakan presentasi. Saat kelas lain masih sibuk dengan presentasi masing-masing, anggota kelas Nonfiksi sudah leha-leha. Saya manfaatkan waktu tersebut buat jalan-jalan ke Pantai Ancol dan juga bikin banyak konten. Urusan naskah dipikir nanti.
Hari Keempat
Hari terakhir sebelum penutupan, kami diajari cara membuat akun di Sibi (Sistem Informasi Buku Indonesia) dan diberikan tenggat waktu untuk menyelesaikan naskah di rumah. Setelah naskah diunggah, kami akan mendapatkan sertifikat sebagai tanda partisipasi dan pencapaian dalam workshop ini.
Acara penutupan sudah dilakukan malam sebelumnya, jadi hari keempat sudah benar-benar longgar. Cek out hotel di jadwalkan di jam 12.00. Tapi saya sudah chekout sejak pukul 09.00 buat jalan-jalan ke Perpusnas. Perginya rame-rame jadi lebih seru…. Habis dari Perpusnas langsung ke bandara dan pulang ke rumah.
Kesimpulan
Workshop Penulisan Buku Nonteks 2024 ini bukan hanya jadi ajang pelatihan menulis bagi saya tetapi juga penambahan jaringan. Saya merasa terhormat dan bangga bisa menjadi bagian dari acara ini, dan saya bertekad untuk menyelesaikan naskah saya dengan sebaik-baiknya biar bisa dibaca anak-anak Indonesia dan mencetak sejarah.