Sudah sejak lama, telinga ini didera cerita-cerita tentang Telaga Sarangan di lereng Gunung Lawu, Kabupaten Magetan, Jawa Timur. Meskipun rasa hati teramat penasaran dan pengen kesana, namun bersabar dulu. Sampai akhirnya ketika ada kegiatan musyawarah wilayah salah satu komunitas kepenulisan yang aku ikuti, kesempatan tersebut datang.
Agenda Musyawarah Wilayah yang mengambil tempat di hotel wilayah Telaga Sarangan Magetan, membuatku bisa mengunjungi tempat wisata alam yang legendaris tersebut. Sambil musyawarah, bisa silaturahmi sekaligus berwisata.
Bersama dengan beberapa teman naik mobil pribadi, kami berangkat dari rumah dengan semangat yang membara. Dari Lamongan ke Magetan kami lewat Mojokerto untuk kemudian masuk tol Mojokerto – Jombang dan terus melaju lewat jalur Nganjuk, Madiun lalu Magetan. Awalnya sih perjalanan amat mulus dan lancar karena memang tolnya relatif sepi. Tapi setelah dari Kota Magetan menuju Lokasi Telaga Sarangan, jalan mulai penuh tantangan.
Baca juga : Liburan Rasa Luar Negeri di Tengah Kota Madiun
Kala rombongan hampir sampai di lokasi Telaga Sarangan ternyata ada tanah longsor. Alhasil harus melewati jalur memutar. Menurutku jalurnya sangat ekstrim, ada tanjakan, tikungan dengan pemandangan kanan kiri hutan dan jurang. Harus banyak-banyak istighfar untuk meredam hati yang jantungan. Jalur menuju Bromo menurutku tidak seekstrim ini. Tapi alhamdulillah bisa sampai dengan selamat.
Kata teman-teman yang sering ke Sarangan, Jalan utama menuju Telaga Sarangan sebenarnya tidak terlalu extrim. Mungkin karena ada bencana sehingga memutar lewat jalan yang berbeda.
Setibanya di kawasan Telaga Sarangan, kami disambut oleh udara segar nan semriwing dinginnya. Pantas saja tempat wisata di Magetan ini menjadi tempat wisata favorit, lha memang udaranya sesegar itu. Hampir mirip suasana di Batu Malang, tapi ini lebih segar. Rombongan kami segera menuju penginapan yang sudah di pesan sebelumnya.
Ternyata di sekitar Wisata Telaga Sarangan Ada banyak sekali hotel dan penginapan yang disediakan. Tidak seperti rekomendasi Hotel Murah di Semarang Barat yang lokasinya berjauhan, hotel dan penginapan di Sarangan letaknya sangat berdekatan. Jumlahnya mencapai puluhan. Ada yang berupa hotel, ada yang sejenis villa yang bisa disewa bareng-bareng. Kalau yang saya tempati berupa hotel yang ada ballroom buat acara.
Berhubung masih capek setelah perjalanan jauh, aku dan teman-teman memutuskan keliling Telaga Sarangan esok hari saja. Kami fokus ke acara Musyawarah wilayah di malam harinya. Ada sih teman-teman yang langsung menuju Telaga setelah meletakkan barang-barang di penginapan. Tapi kami jadi tim menang mending, toh Agenda di Telaga Sarangan gak cuma sehari, jadi ada banyak waktu untuk menikmati.
Petualangan Seru dengan berbagai Fasilitas Wisata Telaga Sarangan
Selama 2 hari 2 malam di tempat wisata favorit Telaga Sarangan, aku benar-benar menikmatinya. Bukan hanya sekali menikmati keindahan alamnya, namun berkali-kali. Saat pagi, siang dan sore hari. Pokoknya kalau ada waktu longgar, langsung turun ke lokasi telaganya. Dengan luas area mencapai 30 hektar, telaga ini menyajikan beragam fasilitas yang membuat suasana liburan bersama semakin berkesan. Pengunjungnya selalu membludak seolah tiada habisnya.
Telaga Sarangan bukan hanya sekadar tempat untuk menikmati pemandangan alam asri yang memukau. Di sini, pengunjung juga bisa mengeksplorasi area sekitar telaga dengan menggunakan fasilitas yang disediakan. Salah satunya adalah Speedboat, yang memungkinkan pengunjung untuk menjelajahi telaga dari ujung ke ujung. .
Awalnya aku ogah buat naik speedboat, takut kecebur, takut mabuk air dan takut dengan kecepatannya yang kadang gila-gilaan. Baru liat ajah udah merinding. Tapi setelah di desaku teman-teman, akhirnya luluh juga. Sebelum naik speedboat, aku mewanti wanti pengemudinya untuk pelan-pelan saja, jangan ngebut kayak yang lainnya.
Sekali naik speedboat, tarifnya 80 ribu rupiah. Waktu itu aku naikin bersama 3 teman lainnya sehingga masing-masing cuma bayar 20 ribu rupiah. Tarifnya tidak berdasarkan orang, tapi berdasarkan putaran. 1 kali putaran 80ribu, kalau 2 putaran dapat diskon cuma bayar 150 ribu.
Saat naik, rasa deg-degan sangat terasa. Kata teman yang berbarengan waktu itu, wajahku pucat banget. Tapi… setelah diajak berkeliling rasanya plong banget. Aku sangat menikmati sensasi menyusuri air yang jernih sambil menikmati sejuknya udara pegunungan. Di tengah-tengah, kami minta pengemudi berhenti untuk berfoto-foto ria. Temanku malah bikin siaran langsung di IGnya.
Perjalanan normal menggunakan speedboat berkisar antara 10- 15 menit. Tapi rombonganku ternyata lebih lama, sekitar 25 menitan. Mungkin karena jalannya pelan-pelan dan pakai berhenti juga di tengah-tengah sehingga jedanya lama.
Habis berkeliling pakai speedboat rasanya puas banget…. Emang gak afdhol kalau ke Telaga Sarangan tidak naik speedboat. Traveling Bersama teman di Telaga Sarangan sangat menyenangkan.
Bagi yang mencari pengalaman petualangan yang lebih seru, Telaga Sarangan juga menawarkan fasilitas naik kuda dengan tarif 70 ribu perputaran. Pengunjung bisa menikmati keindahan alam sambil merasakan sensasi berkuda di tengah udara segar pegunungan. Kalau yang ini aku gak naik.
Meskipun dijamin aman, karena didampingi penjaganya selama perjalanan di sekitar kawasan Telaga Sarangan rasanya kok gak sreg ya. Naik di atas kuda terus ada yang menuntun di sebelah nyari jalan. Selain itu tarifnya juga wow menurutku. Kalau mau berkeliling enak jalan kaki. Lebih puas.
Kalau tidak berkenan naik speedboat atau berkeliling pakai kuda, pengunjung Telaga Sarangan bisa kok cuma bengong sambil menikmati pemandangan alam beserta orang-orang yang berwisata di sana.
Sapuan angin yang segar dan gemuruh ombak telaga yang merdu bisa dinikmati sambil duduk-duduk di sekitaran Telaga. Ada banyak Spot foto menarik yang bisa diabadikan. Aku sendiri sampai bingung mau upload yang mana fotonya, saking banyaknya foto yang tercipta.
Kuliner Khas Telaga Sarangan: Sate Kelinci yang Menggoda
Tak hanya keindahan alamnya, Telaga Sarangan juga memanjakan pengunjung dengan sajian kuliner khasnya. Salah satu yang patut dicoba adalah sate kelinci. Berbeda dengan sate pada umumnya, sate kelinci Telaga Sarangan memiliki tekstur daging yang lembut dan cita rasa yang khas.
Dibakar dan disajikan langsung saat masih hangat, sate kelinci ini cocok dinikmati di kawasan dengan udara yang cukup dingin. Rasanya yang lembut dan bumbu kacang yang khas membuat pengunjung ketagihan. Harga yang terjangkau membuatnya menjadi pilihan kuliner yang ramah di kantong.
Selain nikmat disantap, sate kelinci juga memiliki manfaat untuk menjaga tubuh tetap hangat. Kandungan kolesterol yang rendah membuatnya aman dikonsumsi oleh berbagai kalangan. Jadi, kesempatan untuk mencicipi sajian khas Telaga Sarangan yang menggoda ini sayang untuk dilewatkan. Per porsinya seharga 20 ribu. Itu sudah termasuk lontong.
Selain Sate Kelinci, kuliner khas lainnya dari Telaga Sarangan adalah nasi pecel, jagung rebus, kacang rebus dan lain-lain.
Sentra Oleh-Oleh Yang Lengkap Telaga Sarangan
Setelah puas menikmati petualangan dan kuliner khas Telaga Sarangan, tak ada salahnya untuk berburu oleh-oleh buat orang rumah. Ada banyak penjual yang menawarkan berbagai macam barang, mulai dari buah-buahan segar, sayur, makanan ringan hingga kerajinan tangan lokal.
Aku sendiri tertarik untuk membeli sayur mayur.. Harganya relatif lebih murah dibandingkan dengan harga di Pasar Wage yang dimiliki oleh desaku. Ada juga bumbu pecel dan bumbu sate yang aku beli. Kalau gak ingat jarak dan berat barang bawaan, pengen borong banyak lagi deh. Mumpung murah, segar dan lengkap.
Telaga Sarangan bukan hanya sekadar destinasi wisata alam biasa. Dengan beragam fasilitas petualangan dan kuliner khasnya, Telaga Sarangan menawarkan pengalaman liburan yang tak terlupakan. Kalau ada kesempatan, masih pengen lagi kesana bareng pasangan dan keluarga.