Batik yang menjadi kebanggaan budaya dan ciri khas Indonesia saat ini telah diakui dan dihargai di seluruh dunia. Dibalik warisan budaya yang estetik ini terdapat nilai historis, filosofis, dan ekspresi seni yang unik. Salah satunya adalah Filosofi batik tanduk rusa yang memiliki makna kekuatan dan keberanian.
Motif batik dengan makna dan simbolisme yang mendalam, tidak hanya digunakan sebagai pakaian tradisional, tetapi juga telah diadaptasi ke dalam desain fashion modern, tekstil rumah tangga, aksesori, dan bahkan karya seni kontemporer.
Sebagai salah satu Kabupaten yang memiliki cerita historis sejarah dan budaya yang mengakar sejak lama, Lamongan juga memiliki batik khas yang menjadi kebanggaan masyarakat dan dapat digunakan sebagai warisan seni Indonesia serta penunjang perekonomian. Motif yang diterapkan dalam batik Khas Lamongan mencerminkan kekayaan alam dan keanekaragaman budaya Lamongan.
Motif Batik Khas Lamongan
Beberapa motif yang menjadi ciri khas dari dalam batik Lamongan antara lain:
1. Motif Bandeng Lele
Ikan Bandeng dan Ikan Lele merupakan ikon dari Kabupaten Lamongan. Ada cerita sejarah yang terdapat dalam ikon tersebut sehingga menjadi pilihan dalam manifest budayanya. Salah satunya diterapkan dalam motif batiknya. Selain ada Hidangan khas Lamongan yang bernama Pecel Lele.
Seperti namanya, motif bandeng lele berupa gambar Bandeng dan lele dengan gambar bunga melati di bagian tengahnya. Filosofi yang terdapat didalamnya tentu mendalam. Motif Bandeng Lele pada batik Lamongan didominasi oleh warna merah, hitam, putih, dan coklat.
2. Motif Singo Mengkok
Singo Mengkok menjadi motif batik khas Lamongan yang sangat legendaris. Motif yang berasal dari Desa Sendang Kecamatan Paciran Kabupaten Lamongan ini memiliki tingkat kesulitan yang tinggi dalam pembuatannya, sehingga nilai seni dan nilai jualnya juga relatif tinggi.
Singo Mengkok sendiri adalah binatang legenda yang berkaki empat dan memiliki bentuk unik. Badannya menyerupai kijang, namun kepalanya berupa naga. Dalam budaya China, Singo Mangkok hampir sama dengan Kilin yang menjadi binatang legendaris dan dipercaya dapat mendatangkan kesuburan, kemakmuran serta kejayaan dalam satu daerah.
Selain terdapat dalam motif batik, Singo Mangkok juga muncul pada ukiran dinding dan gamelan di kompleks pemakaman Sunan Drajat, Paciran Lamongan.
3. Motif Daliwangun
Salah satu motif batik di Lamongan yang juga memiliki ciri khas tersendiri adalah Batik Daliwangun. Motif ini asalnya dari Desa Daliwangun, Kecamatan Sugio Kabupaten Lamongan. Diberi nama Daliwangun karena disesuaikan dengan nama desanya.
Ciri khas motif Daliwangun adalah adanya burung Dali dan pohon Wangun dalam goresan batiknya. Pemilihan motif tersebut untuk mengingatkan masyarakat agar melestarikan flora dan fauna sebagai kekayaannya yang tak terpisahkan dalam kehidupan manusia. Meskipun bukan motif lama, karena baru dirintis sejak awal 2020 namun keberadaannya patut diperhitungkan sebagai penunjang perekonomian lokal.
4. Motif Gapuro Tanjung Kodok
Motif Gapuro Tanjung Kodok sebagai ciri khas batik Lamongan menggambarkan salah satu tempat wisata yang bersejarah di Lamongan. Tanjung Kodok sendiri merupakan sebuah batuan karang yang berbentuk seperti katak yang berada di pesisir laut Jawa, tepatnya di Paciran Lamongan. Konon tempat ini dulunya dipergunakan oleh Sunan Drajat dan Sunan Sendang untuk berkumpul membahas permasalahan yang ada.
Gapura Tanjung Kodok ditetapkan sebagai motif batik khas Lamongan sejak tahun 2013.
Batik Khas Sebagai Penunjang Perekonomian
Batik khas Lamongan menjadi kebanggaan masyarakat setempat dan menjadi daya tarik bagi wisatawan yang tertarik dengan kebudayaan Indonesia. Batik ini merupakan salah satu cara untuk melestarikan dan mempromosikan kekayaan budaya Lamongan serta memberikan identitas bagi masyarakatnya.
Baca juga : Mengapa Harus Bangga Memakai Batik
Selain itu, batik khas daerah juga berperan dalam menggerakkan ekonomi lokal. Industri batik memberikan mata pencaharian bagi banyak masyarakat, mulai dari para pengrajin, perajin batik, hingga pedagang yang menjual batik kepada wisatawan. Hal ini berdampak positif terhadap perekonomian daerah, meningkatkan pendapatan dan kesejahteraan masyarakat setempat.
Untuk menjaga keberlanjutan dan melestarikan batik khas dari suatu daerah seperti halnya Lamongan, perlu banyak upaya yang dilakukan. Salah satunya adalah melalui pendidikan dan pelatihan kepada generasi muda agar dapat memahami, menghargai, dan mengembangkan seni batik. Selain itu, pemerintah dan berbagai organisasi budaya juga terlibat dalam upaya perlindungan dan promosi batik khas daerah melalui berbagai acara, festival, dan pameran.