Cara Mudah Membedakan Telur Yang Bisa Menetas dan Tidak – Jika dulu rutinitas pagiku hanyalah bersih-bersih rumah dan merawat tanaman depan rumah. Sekarang setelah kehidupan berubah, rutinitas juga berubah. Di pagi hari aku harus memasak dan merawat ayam-ayam di belakang rumah. Agenda bersih-bersih dilakukan setelah selesai memasak dan memberi makan ayam. Untuk merawat tanaman dan berkebun sudah jarang aku lakukan karena hari yang sudah beranjak siang.
Beberapa tahun yang lalu, aku sempat punya anakan anakan kelinci dan induknya. Pengalaman memelihara hewan tersebut sudah pernah aku tuliskan disini. Berhubung sekarang memiliki kesibukan baru dengan ayam-ayam peninggalan almarhumah ibu, aku berkeinginan untuk meningkatkan skillku dibidang peternakan ayam dan tentu saja membaginya di Blog Coretan Dari Desa ini.
Kala ayam-ayam yang aku rawat pelihara dan rawat bertelur. Ada rasa senang yang menghampiri. Telur-telurnya sebagian ada yang aku simpan dan sebagian aku masak. Tapi ketika 2 induk ayam ada tanda-tanda mau mengeram, sempat dilanda rasa panik. Jumlah Telur ayam yang disimpan tidak cukup buat dierami 2 ayam. Mau tidak mau harus membeli telur ayam dari luar buat ditetaskan.
Cara Membedakan Telur Yang Bisa Menetas dan Tidak
Ternyata tidak semua telur ayam yang dijual di pasaran bisa ditetaskan. Demi mendapatkan telur dengan kualitas bagus yang bisa menetas, akupun bertanya pada tetangga yang sudah berpengalaman. Dia sudah sering kali menetaskan telur ayam menjadi anakan. Mangkanya akupun belajar padanya.
Untuk membedakan telur yang bisa menetas dan yang tidak, ada beberapa cara yang bisa dilakukan. Caranya cukup mudah dan tak perlu peralatan yang mahal. Bisa digunakan untuk telur unggas seperti ayam, bebek, itik dan juga burung.
1. Menggunakan Bantuan Cahaya
Sediakan lampu, lilin atau senter yang cukup terang. Untuk hasil maksimal, usahakan ruangan gelap gulita sehingga hanya ada cahaya dari alat yang disediakan tersebut. Dalam hal ini aku menggunakan lilin di dalam ruangan yang gelap.
Dekatkan telur ayam pada sumber cahaya. Jika di ada semburat hitam di area ujung telur bisa dipastikan klo telurnya ada embrio yang bisa ditetaskan. Tapi kalau tidak ada semburat apapun atau semburatnya jauh dari ujung telur, dipastikan telur tersebut tidak bisa ditetaskan.

2. Metode Teropong
Cara kedua dengan menggunakan teropong pada dasarnya tidak jauh berbeda dengan cara pertama. Hanya saja menggunakan alat bantu lain dan bisa dilakukan di ruangan agak terang.
Sediakan saja corong, pipa, gulungan karton atau apa saja yang bisa digulung dan dibentuk seperti teropong. Taruh telur di ujung teropong dan lihat menggunakan satu mata di ujung lainnya. Gunakan bantuan cahaya matahari atau cahaya lampu untuk meneropong. Telur yang bisa menetas terlihat ada bintik hitam di tengahnya. Sedangkan yang tidak bisa menetas tidak ada bintiknya atau terlihat bening.
Metode teropong ini selain bisa digunakan untuk mengetahui kualitas telur yang bisa menetas dan yang tidak di awal prose penetasan, juga bisa dipakai selama masa penetasan. Seiring berjalannya waktu, Telur yang dierami akan terlihat makin besar bintik hitamnya. Bintik hitam itu lama kelamaan terlihat merah seperti akar yang tumbuh, dan pada akhirnya tidak terlihat lagi karena ada anakan yang sudah berkembang didalamnya.
3. Menenggelamkan ke dalam Air

Cara membedakan telur yang bisa menetas dan tidak menggunakan media air sudah dipraktekkan masyarakat desa sejak dulu. Caranya cukup mudah dan simpel. Cukup sediakan tempat/wadah air lalu isi dengan air secukupnya. Bisa menggunakan gelas, ember, gayung atau yang lainnya. Masukkan telur yang akan diperiksa kedalam wadah berisi air tersebut. Saat ditaruh kedalam air, telur yang bisa menetas akan terlihat tenggelam. Sedangkan telur yang mengapung kemungkinan besar tidak akan bisa menetas jadi anakan.
Cara ini juga bisa dilakukan untuk telur yang sudah dierami beberapa lama. Sebaiknya telur yang mengambang tidak diteruskan untuk dieramkan karena percuma tidak bisa menetas seperti yang diharapkan.
Demikian cara membedakan telur yang bisa ditetaskan dan tidak. Cara ini sudah aku praktekkan di rumah. Jika anda memiliki pengalaman terkait penetasan telur atau memiliki cara lain untuk mengetes kualitas telur baik itu telur ayam, bebek maupun burung berkicau bisa share di kolom komentar. Dengan senang hati saya akan menerimanya dan bisa dijadikan bahan diskusi bersama. Terimakasih dan semoga bermanfaat.
Saya ibu rumah tangga udah sering kali punya ayam.tapi setiap mengeram telurnya itu gk pernah jadi suatu saat ayam saya bertelur tapi telurnya saya imbuh sendiri.alhamdulilah pada menetas.tapi itu tidak berlangsung lama.akhirnya ayamnya saya jual dan saya ganti lagi dgn ayam betina yg baru. dan baru beberapa bulan yg lalu bertelur gagal lagi menetas.itu ada jagonya.bulan ini ayam betina saya lagi mengerame hari ke 3.saya kuatir klu gagal lagi.soalnya udah dua kalI punya ayam gagal menetas.
Terimakasih atas ilmu di yang dibagikan, sangat bermanfaat.