Strategi Mencegah Banjir Berdasarkan Kearifan Lokal. Tak dapat dipungkiri bencana banjir masih menjadi momok menyedihkan di Indonesia. Strategi mencegah banjir perlu diterapkan karena pola adaptasi masyarakat saja tidaklah cukup dalam mencegah dampak dan kerugian yang timbul kala banjir melanda. Jika bisa memilih tentu semua orang tidak akan ingin terkena banjir, inginnya pasti berada di tempat yang aman terhindar dari banjir. Namun karena berbagai faktor, mau tidak mau akhirnya harus bisa menerimanya.
Memang untuk menghilangkan banjir sama sekali tidaklah mungkin, namun upaya untuk mengurangi dan meminimalisir terjadinya banjir sangat bisa dilakukan. Upaya-upaya ini tentunya memerlukan bantuan dari semua pihak, tidak hanya masyarakat yang berada di lokasi yang terkena dampak banjir saja, namun pihak lain yang masih berhubungan dengan daerah banjir juga perlu ikut campur dalam mengatasinya. Oleh karena itu diperlukan sebuah kesadaran dan juga edukasi menyeluruh untuk mengurangi resiko banjir dari seluruh lapisan masyarakat.
Strategi mencegah Banjir
Beberapa upaya yang bisa dilakukan untuk meminimalisir terjadinya bencana banjir antara lain:
1. Membua area resapan di pemukiman warga
Area resapan fungsinya adalah untuk mengarahkan air ke dalam tanah sehingga mengurangi aliran air di permukaan. Jika aliran air di permukaan banyak berkurang, maka genangan air dan juga banjir akan bisa diminimalisir. Area resapan air bisa berupa biopori maupun sumur resapan. Area resapan air juga dapat digunakan untuk menambah persediaan air di dalam tanah. Sehingga tidak ada lagi kekeringan di musim kemarau.
Area resapan dapat dibuat secara sederhana dengan menggunakan metode sedwesede pula. Sampai saat ini, masyarakat banyak yang tidak sadar akan kegunaan area resapan ini. Mereka hanya membuat biopori atau sumur resapan sekedar untuk mengikuti lomba bertemakan lingkungan saja, belum ada kesadaran yang tinggi untuk membuat biopori atau sumur resapan sebagai strategi mencegah banjir. Baca juga : Gara Gara LGC Lamongan Green And Clean
Untuk mengurangi genangan air dan banjir, area resapan air sebaiknya berada di tiap rumah dengan jarak tertentu. Area resapan juga dapat dibuat di berbagai tempat di pemukiman, perkantoran, sempadan jalan dan tempat yang rawan genangan supaya membantu meresapkan air ke dalam tanah sekaligus mengurangi sampah.
2. Melakukan penataan di daerah aliran sungai secara terpadu
Penanganan banjir sangatlah kompleks. Terjadinya banjir bukan karena kesalahan dari satu wilayah saja, namun banjir terjadi karena ada sesuatu yang menyalahi aturan di sepanjang wilayah terutama di aliran sungai. Melakukan penataan di daerah aliran sungai secara terpadu sesuai dengan fungsi lahan sebagaimana mestinya perlu dilakukan untuk meminimalisir terjadinya banjir.
Penataan ini dapat berupa aturan tidak boleh mendirikan bangunan di daerah bantaran sungai terutama di daerah yang rawan banjir atau juga perbaikan infrastruktur disepanjang aliran sungai.
3. Menanam tanaman terutama pepohonan
Penghijauan atau melakukan penanaman pohon menjadi sebuah upaya klasik yang selalu disarankan untuk menanggulangi banjir. Namun sayangnya upaya tersebut hanya manis di mulut saja, pada praktek sebenarnya amat susah dilakukan. Kebanyakan orang lebih suka menebang pohon untuk kepentingannya masing-masing, namun saat diminta untuk menanam sangat berat untuk melakukan.
Kegiatan mananam tanaman terutama pepohonan hendaknya dilakukan tidak hanya di daerah hulu saja, namun juga di daerah tengah dan hilir sungai. Menanam tanaman baik tanaman kecil maupun pohon besar akan mengurangi erosi dan aliran air di permukaan.
Berkurangnya erosi berdampak signifikan terhadap pendangkalan dan penyempitan aliran sungai. Akar pepohonan khususnya di sempadan sungai akan dapat menahan gerusan air terhadap tanah sehingga lebih tahan terhadap longsor.
Baca juga : Hal Kecil Berikut Bisa Menyelamatkan Bumi Dari Kerusakan
4. Menjaga kebersihan saluran air dan limbah
Seringkali genangan air di pemukiman disebabkan oleh meluapnya air dari saluran pembuangan seperti selokan dan sungai. Menjaga kebersihan saluran air dan limbah akan berguna untuk mengurangi genangan air yang berujung pada banjir. Tidak membuang sampah di sepanjang aliran sungai sangat membantu dalam meminimalisir terjadinya banjir.
Mengatasi permasalahan banjir bisa dimulai dari diri sendiri tanpa seluruhnya tergantung pada pemerintah. Bila setiap warga masyarakat peduli dan berpartisipasi penuh dalam kegiatan yang mengurangi resiko anjir, kerugian akibat banjir bisa diminimalisir bahkan mungkin akan bisa dicegah kedatangannya. Cerita tentang daerah langganan banjir tentunya akan segera berakhir.
Pohon-pohon besar yang dikeramatkan, juga sebagai salah satu manfaat kerifan lokal untuk meminimalisir penebangan pohon, tp sayang itu ga mungkin dilakukan di semua wilayah hulu. Salam kenal
Saya baru tau fungsinya biopori tenyata untuk menangani masalah banjir juga ya, sayangnya hal ini kurang disosialisasikan dengan baik ya mba 🙂