Setiap makhluk hidup memiliki metode yang berbeda untuk berkembang biak. Hewan unggas seperti ayam berkembang biak dengan cara bertelur. Telur tersebut harus dierami supaya bisa menetas dan menjadi anak-anak ayam yang kemudian besar dan melanjut siklus hidup mereka.
Ayam betina yang sudah bisa bertelur memiliki naluri alami mengerami telurnya. Proses mengerami akan terjadi ketika si ayam betina merasa siap untuk menjadi induk dan mengalami beberapa kali siklus bertelur. Saya sendiri memiliki peternakan ayam kampung di belakang rumah. Jadi sudah familiar dan biasa dengan siklus perkembangan hewan yang satu ini.
Proses Mengerami Telur
Ayam betina peliharaan saya, mulai mengerami telurnya pertama kali saat berusia 8 sd 10 bulan. Meskipun ketika berumur 5-6 bulan ayam-ayam sudah mulai bertelur, tapi mereka belum memiliki naluri untuk mengeram. Baru setelah beberapa kali mengalami siklus bertelur, berhenti, bertelur dan berhenti lagi baru mengeluarkan tanda-tanda ingin mengeram.
Biasanya induk ayam akan memiliki keinginan untuk mengeram setelah bertelur selama 2 minggu berturut-turut atau sudah menghasilkan telur sebanyak 10 hingga 14 butir telur.
Proses mengerami dimulai ketika ayam betina mengumpulkan telurnya dan mulai menduduki di atasnya dalam jangka waktu yang lama. Meskipun hari sudah beranjak malam, atau saatnya makan ayam yang mengeram tidak akan mau bergeser dari duduknya. Si ayam akan diam saja dan akan mengeluarkan perilaku khasnya dalam mengeram.
Mungkin banyak orang yang mengganggap sepele kehidupan ayam saat mengerami telurnya. Namun saya yang beberapa kali memperhatikan dan merawat ayam betina yang sedang mengeram menyadari bahwasanya ada beberapa perilaku unik dan menarik dari ayam betina khususnya jenis ayam kampung saat mengerami telurnya.
Baca juga : Fakta Unik Kelinci Anakan dan Induknya
Perilaku Unik Ayam Yang Mengeram
Perilaku unik ayam yang mengerami telurnya tidak akan dialami oleh ayam dalam masa perkembangan lainnya. Sehingga bagi yang tertarik dengan dinamika dunia hewan atau yang bergelut dengan peternakan harus paham dengan hal ini. Berikut ini beberapa fakta uniknya :
1. Indra ke-6 Ayam Betina
Salah satu keunikan ayam betina yang sedang mengeram adalah memiliki kemampuan untuk mengetahui telur yang ditempatkan di bawah mereka bisa menetas menjadi anak ayam atau tidak. Kemampuan ini membantu Induk ayam dalam memprioritaskan telur-telur yang di eraminya.
Biasanya telur yang tidak bisa menetas akan ditempatkan di area pinggir bagian bawah tubuhnya. Untuk telur yang bisa menetas, penempatannya di area tengah. Selain untuk menjaga suhu panas, juga membuat keberadaan telur yang bisa menetas lebih aman minim gangguan. Kalau ada predator atau tempat yang rawan jatuh, telur yang tidak bisa menetas dapat dikorbankan.
Baca juga : Cara membedakan Telur Yang Bisa Menetas dan tidak
2. Konsistensi Menjaga Suhu
Ayam dapat menjaga suhu ini dengan baik selama proses mengeram. Suhu yang ideal untuk mengeram telur ayam adalah sekitar 37,5 derajat Celsius. Si ayam akan menggoyangkan tubuh mereka atau mengatur posisi sayap untuk menjaga suhu pengeraman dan membuat sirkulasi udara jadi lancar.
Induk Ayam juga merotasi telur yang dierami secara berkala menggunakan paruh dan kaki mereka. Hal ini dilakukan untuk memastikan suhu telur merata dan membuat embrio dapat berkembang dengan baik.
3. Lebih Galak dan agresif
Saat mengerami, ayam akan terus mengawasi dan menjaga telurnya dari ancaman predator atau gangguan dari ayam lain. Pada fase ini, si ayam betina akan menjadi lebih galak dari biasanya. Suara khas ayam yang marah akan terdengar jika kita mencoba mendekat ke arahnya. Tak jarang, ayam akan langsung mematok jika tangan terulur ke arah telurnya.
Mangkanya pembaca Coretan Dari Desa perlu hati-hati jika mendekati ayam betina yang sedang mengeram. Jangan sampai terpatok, karena rasanya sakit sekali dan bisa berdarah-darah.
4. Nafsu Makan Berkurang Drastis
Sebagai bukti tanggung jawab terhadap calon anaknya, induk ayam yang mengerami telurnya jarang sekali meninggalkan sarangnya. Jika biasanya ayam suka sekali makan, tanpa pernah merasa kenyang, saat mengeram justru kuat tidak makan berhari-hari.
Meskipun makanannya di taruh di depan mukanya, si ayam seolah kehilangan nafsu makan. Si ayam hanya makan dan minum seperlunya saja. Tidak terburu-buru dihabiskan seperti biasanya.
Untuk merangsang nafsu makan si ayam dan menjaga supaya tidak kelaparan, biasanya saat ayam mengeram saya kasih butiran jagung, beras atau meniran. Makanan ayam kampung sejenis bekatul atau lainnya sama sekali tidak mau di makan oleh si ayam.
5. Bau Kotoran lebih menyengat
Karena ayam betina yang mengeram tidak suka makan, frekuensi buang kotoran juga jadi lebih jarang. Biasanya ayam yang mengeram akan membuang kotoran 3 sd 5 hari sekali. Bentuk kotoran lebih padat dan baunya sangat menyengat. Mungkin karena disimpan terlalu lama sehingga bisa demikian.
6. Berkomunikasi dengan Telur
Periode mengeram telur ayam hingga menetas biasanya memakan waktu kurang lebih 21 hari tergantung suhu dan keadaan. Telur ayam saya pernah menetas saat usia 18 hari, pernah ada juga yang menetas 25 hari. Meskipun waktu pengeramannya sama dengan induk yang sama juga, tapi waktu penetasan bisa berbeda-beda.
Sebelum telur ayam bisa menetas sempurna, ayam betina akan berkomunikasi dengan embrio di dalam telur melalui suara berdecit. Suaranya terdengar khas sekali dan seperti lagu yang didendangkan. Embrio anak ayam yang belum menetas akan merespon dengan suara cit-cit juga dan berusaha untuk memecahkan cangkang yang membelenggunya.
Komunikasi antara induk ayam dan anak ayam ini mempererat ikatan antara induk dan anak ayam dan dapat menjadi penanda bahwa telur-telur akan segera menetas.
7. Pengeraman Komunal
Dalam beberapa kasus, dalam satu sarang pengeraman terdapat 2 induk ayam yang mengeram di sana. Dalam dunia peternakan fenomena ini dikenal sebagai “komunal mengeram”. 2 induk ayam tersebut biasanya bertelur di tempat yang sama dalam satu periode yang sama sehingga waktu mengerami juga sama.
Baca juga : Dinamika Peternakan Bebek Itik di Pedesaan
Meskipun saat ada pengeraman komunal, ayam betina saling berbagi tugas dalam menjaga telurnya, namun saya yang masih amatiran dalam peternakan ayam kampung sering gak tega. Pada akhirnya salah satu induk ayam saya ambil dan pisahkan. Ayam betina yang saya ambil tersebut, saya guyuran air hingga badannya basah kuyup Ilmu ini saya dapat dari ibu saya dulu, konon jika dibasahi seperti ini akan mudah lupa dengan niat mengerami telurnya karena sibuk mengeringkan tubuhnya.
Cara ini juga saya praktekkan, kala ada ayam betina yang memiliki tanda-tanda mau mengeram tapi telurnya sudah habis dijual atau di makan sendiri. Daripada bingung, nyari telurnya mending saya guyuran saja secara rutin. Cara ini beberapa kali berhasil membuat ayam ogah mengeram dan pada akhirnya seminggu kemudian bertelur kembali.
Satu lagi nih perilaku unik ayam yang perlu diketahui, ternyata anak ayam kecil yang baru menetas tahan tidak makan beberapa hari. Anak ayam ini akan terus menempel pada induknya untuk mendapatkan kehangatan. Berdasarkan pengamatan saya, anak ayam yang tidak makan selama 2 hari kondisinya baik-baik saja. Mungkin karena masih tersisa cadangan makanan dalam tubuhnya sehingga membuat si anak ayam tetap kuat walau tidak makan.