Saatnya memajukan desa dengan teknologi digital. Pada Era Industri 4.0 saat ini, segala sesuatu sudah berbasis digital. Semua lini sudah memanfaatkan fasilitas teknologi untuk kemudahan beraktivitas. Bukan hanya sektor perdagangan melalui e-commerce saja yang memanfaatkan teknologi digital, namun juga mencakup transportasi, edukasi, pertanian, manufaktur, komunikasi dan yang lainnya. Ironisnya, terjadi ketimpangan dalam pengelolaan dan pemanfaatannya.
Teknologi digital memang tumbuh subur di wilayah perkotaan. Masyarakatnya sudah benar-benar melek teknologi dan benar-benar tahu bagaimana memanfaatkannya untuk memenuhi kebutuhan atau meningkatkan perekonomian. Berbeda jauh dengan masyarakat yang hidup di pedesaan. Mereka ini banyak yang tidak tahu dengan perkembangan teknologi terkini dan masih nyaman dengan kekolotannya.
Diperlukan upaya preventif dari pemerintah untuk mengkampanyekan pemanfaatan teknologi digital ke seluruh masyarakat di pelosok desa. Kerjasama antara aparatur desa dan pemerintah di atasnya mutlak diperlukan. Salah satu cara yang bisa ditempuh adalah dengan pengembangan desa digital. Memajukan desa dengan teknologi digital dapat dimulai dari sekarang.
Sektor pembangunan fisik yang selama ini selalu menjadi prioritas utama dalam pengelolaan dana desa, sudah saatnya diubah. Pemerintah desa harus memperhatikan sektor pemberdayaan sumber daya manusianya juga. Memang pembangunan fisik itu penting, tapi seringkali pembangunan fisik tidak bisa menjawab kebutuhan perekonomian masyarakat. Bahkan terkadang malah salah sasaran. Apa yang dibangun, malah tidak memberi kontribusi positif terhadap peningkatan perekonomian masyarakat.
Demi meningkatkan perekonomian masyarakat desa di era digital, pemberdayaan SDM bidang teknologi mutlak diperlukan. Pemberdayaan SDM teknologi digital dapat dimulai dari aparatur pemerintah desa sendiri dan pengelola BUMDES. Jika sudah mumpuni, nantinya akan terus dikembangkan ke seluruh masyarakat, mulai dari generasi muda hingga dewasa. Baca juga : Pentingnya Pembelajaran Literasi Digital di Masa Kini
Memajukan Desa Dengan Teknologi Dimulai Dari Update Data
Tidak dapat dipungkiri bahwasanya ada banyak aparatur pemerintah desa bahkan kepala desa sendiri yang tidak mengerti perkembangan teknologi. Penyajian data-data seringkali tidak update. Data penduduk sepuluh tahun yang lalu masih sering digunakan di masa kini. Baik jumlah penduduk, tingkat pendidikan masyarakat, hasil pertanian dan sebagainya. Pengerjaan secara manual membuat susah mengubah datanya. Akibatnya pembangunan kadang salah sasaran. Oleh karena itu aparatur desa perlu dibekali pemahaman dan keterampilan bidang teknologi sehingga dapat mengupdate data.
Data-data penting desa dapat diupdate sesuai kondisi terkini menggunakan sarana teknologi yang mumpuni. Data terupdate tentunya bisa digunakan untuk segala perencanaan kegiatan. Masyarakat tidak kesulitan untuk mengaksesnya. Atau jika ada kesalahan bisa melaporkannya supaya bisa dibenahi.
BUMDES dan Internet Marketing
Di tengah implementasi otonomi desa, Badan Usaha Milik Desa (BUMDES). digadang-gadang bisa menjadi penggerak utama untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat di desa. BUMDES adalah badan usaha yang dibentuk/didirikan oleh pemerintah desa yang kepemilikan modal dan pengelolaanya dilakukan oleh pemdes dan masyarakat. Tujuan pembentukan BUMDES adalah meningkatkan perekonomian desa, mengoptimalkan aset desa, meningkatkan usaha masyarakat, menciptakan peluang usaha, menciptakan lapangan pekerjaan, pengembangan ekonomi desa serta meningkatkan pendapatan desa.
Pada dasarnya BUMDES memiliki cara kerja yang sama dengan perusahaan pada umumnya yakni mendapatkan keuntungan sebanyak-banyaknya.Di tiap desa, ada banyak usaha-usaha yang dibawa naungan BUMDES. Supaya unit usaha BUMDES dapat dikenal dan laku di pasaran, diperlukan tim khusus bidang pemasaran yang mengerti strategi pasar. Berhubung sekarang era teknologi digital, pemasaran secara digital atau internet marketing juga wajib dilakukan. Pengelola BUMDES seyogyanya mengerti akan dunia digital. Jika pengelola tidak mampu, bisa merekrut tenaga khusus di bidang internet marketing.
Optimalkan Potensi Desa Dengan Teknologi Digital
Biasanya seseorang akan mencari suatu produk dengan mengeklik halaman pencarian di Google. Di sana akan terpampang berbagai produk yang dicari. Jika salah satu produk dari desa nangkring di halaman pencarian tersebut, kemungkinan produk terbeli terbuka lebar. Semakin banyak yang mencari informasi produk, semakin tinggi kemungkinan produk terbeli. Jika produk sudah banyak terbeli tentunya keuntungan akan kembali ke masyarakat dan desanya.
Amat disayangkan jika ada sebuah desa yang memiliki wisata menarik atau produk unik, namun selalu terlewati oleh kunjungan wisatawan atau calon pembeli karena tidak ada di mesin pencarian. Padahal lokasinya dekat dan sesuai keinginan. Maka dari itu penting sekali mengoptimalkan potensi desa lewat teknologi digital.
Pengembangan Desa Dengan Pemanfaatan Teknologi Digital
Teknologi digital merupakan suatu alat untuk meningkatkan kinerja atau layanan di segala bidang. Kerjasama yang baik antara pemerintah desa, pengelola BUMDES dan masyarakat desa setempat, akan membuat desa lebih maju dan mandiri tanpa bergantung lagi pada daerah maupun pusat. Pengembangan desa dengan memanfaatkan teknologi digital bisa dilakukan dalam hal pelayanan publik, pengembangan kawasan, pemasaran produk dan yang lainnya.
Masyarakat pedesaan bisa dengan cepat mendapatkan beragam keuntungan lewat teknologi digital. Misalnya saja mendapatkan pelayanan publik secara online, mengakses informasi dana desa, mengetahui peraturan dan perkembangan desa serta memasarkan produknya. Pemerintah Desa dan BUMDES bisa membuat semacam marketplace sendiri untuk mengumpulkan berbagai macam usaha masyarakat desa. Pengelolaan wisata desa dan pemasaran juga bisa masuk kedalamnya.
Baca juga : Proses Perencanaan Pembangunan Desa
Marketplace sendiri dapat diibaratkan sebagai ini wadah one stop shopping bagi konsumen. Bukan hanya membantu memasarkan produk, namun juga menyiapkan segala sesuatunya agar produk sampai ke tangan konsumen dengan cepat dan biaya termurah. Pemilik usaha dan konsumen sama-sama diuntungkan.
Sudah waktunya desa ambil bagian dari perubahan ini. Idealnya tidak perlu ada lagi brain drain dari desa ke kota, apabila di desa generasi muda usia produktif mampu memperoleh penghasilan yang layak dan menjadi raja di desanya sendiri. Tumbuh dan kokohnya ekonomi indonesia, banyak ditentukan oleh peran ekonomi pedesaan. Go Indonesia, Go Desa, Go Digital!.
Aku suka bagian ‘pembangunan fisik tidak menjamin majunya sebuah desa’.
Iya, kenyataannya mmg seperti itu. Yg perlu dirubah untuk pertama kalinya adalah tekad masyarakatnya untuk mau memajukan dwsa bersama-sma
desa akan jauh lebih berkembang jika sudah melek teknologi macam ini karena apapun bisa jadi lebih simpel dan mudah ya mbak
Nah masuk akal nih, Indonesia bisa maju jika sudah banyak desa yang juga maju. Digitalisasi adalah salah satu caranya. Keren Mbak konsisten menulis ttg pembangunan di desa, semoga pihak2 terkait dapat mengeksekusi solusi dan opsi yang ditawarkan blog ini.
Memang pemahaman teknologi untuk saat ini itu sangat diperlukan. Dengan menjadi desa yang tidak gaptek tentunya dapat mendatangkan banyak keuntungan seperti yang disebutkan admin. Mulai dari mendapatkan pelayanan publik secara online, akses informasi dana desa, bahkan hingga mengetahui berbagai macam peraturan dan perkembangan desa serta memasarkan produk yang dimiliki desa tersebut.
Setuju banget. Potensi desa bisa lebih dikembangkan kalau udah melek digital.
Soal data yang nggak apdet…jangan-jangan itu salah satu sebab sering ada bantuan salah sasaran ya? Bisa aja kan dulu sesorang masuk kategori miskin. Tapi setelah 10 tahun ternyata dia berhasil keluar dari kemisikinan dan jadi golongan mampu secara ekonomi.
Keren ya desa sekarang..
Teknologi makin membuat desa menjadi lebih maju
Pembangunan desa makin cepat dan merata
Tantangan tersendiri bagaimana desa harus beradaptasi dengan era digital yang terus berkembang. Di sinilah generasi muda di desa tsb perlu mengambil inisiatif utk lebih peduli dengan desanya.
Setuju banget Kak. Di era digital kayak sekarang, kebanyakan aktivitas udah berbasis online. Dampaknya memang lebih baik daripada sistem offline kayak yang lama. Tapi sangat disayangkan, sistem kayak gini belum bisa dirasakan secara merata oleh masyarakat. Masih banyak orang-orang yang belum melek teknologi. Hal ini juga dipengaruhi oleh fasilitas, misal di daerah desa-desa yang terpencil yang belum ada layanan internet.
Sepakat. Desa harus membuka diri terhadap perkembangan teknologi. Akses informasi untuk mengembangkan potensi yang dimiliki desa sangat bisa dilakukan. Bukan berarti mengubah kebiasaan di desa menjadi ikutan ala kota, tapi meningkatkan daya saing, menyebarkan informasi pemasaran produk khas desa.
Betul itu desa harus go digital n g ada lagi jarak atau pemisah dengan kota. Ap yg di dpt orang desa sama orang kota
Dengan kemudahan akses teknologi, pembelajaran didesa juga bisa optimal. Paalagi kalau misalnya banyak komoditi yang bagus dan bisa dikembangkan, maka sudah selayaknya desa bisa membuat web dan membantu penyebaran informasi
Kehadiran teknologi, kalau dimanfaatkan dengan bijak dan benar, maka akan sangat membantu ya, Mbak. Khsuus untuk Desa, pastinya bisa dimaksimalkan soal internet ini. Misalnyanya, bisa mencari cara menanam pagi yang benar. Lalu soal pemasaran juga bisa lewat internet. Jadi semakin meningkatkan penjualan. Akhirnya pemasukan petani meningkat juga.
benar banget mba, harusnya orang desa juga bisa lebih maju dari kota. desa itu cuma sebatas kata-kata saja, tapi orang-orangnya bisa bikin presepsi orang berubah.
Memang disayangkan kalau masih ada desa yang ga melek digital dan mulai melirik pengembangan dunia teknologi padahal dana yang tersedia cukup besar. Ndaniyo Mbak Bumdes bisa jalan beneran, warga desa bakal kecipratan kemakmuran, minimal serapan tenaga kerja. Tapi yang kulihat kok minim atau malah ga ada ya bentuk usaha desa. Entah di desa lain ya. Bahwa ekonomi pedesaan itu penting, aku setuju. Masyarakat desa relatif survive saat pandemi begini karena ya bisa swasembada makanan. Kalau didukung dengan marketing lewat Internet, antardesa bisa sinergi, pasti bakal bagus. Teringat sama desa di Jawa Tengah yang pemudanya menggerakkan literasi digital, jadi semua melek. Sudah saatnya desa maju dengan bantuan kecanggihan teknologi.
Wah secara gak langsung saya dapet ide buat ngembangin web desa saya.. pengeeenn gitu ngurus apa apa gampang dan gak ada udang dibalik batu dr pengurus desa.. nanti mau daya update ah websitenya.. thanks mbak..
Setuju kak, momentun di rumah saja saat pandemi seperti ini bisa di jadikan titik tolak untuk unjuk gigi suatu desa, bapalagi jangkauan internet sudah luas jadi beragam informasi positif bisa di sebarkan